Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Menemukan Tuhan di Bawah Mikroskop

12 September 2014   23:08 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:51 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_323638" align="aligncenter" width="573" caption="Biji anggrek Spathoglottis plicata diamati dari mikroskop."][/caption]

Tulisan ini saya buat di dalam ruangan laboratorium dengan sebuah mikroskop, laptop dan tablet berjajar di atas meja. Beberapa kabel menyambung di antaranya. Hari ini saya baru saja kembali menemukan jejak Tuhan di bawah mikroskop.

Gambar di atas adalah biji spesies anggrek Spatoglottis plicata. Anggrek ini adalah salah satu spesies ornamental yang paling banyak dijumpai di halaman rumah, taman kota, maupun nursery penjual tanaman hias dan anggrek. Jika belum mengenal atau sudah kenal tapi ini belum tahu namanya, spesies itu adalah anggrek yang fotonya seperti di bawah ini.

[caption id="attachment_323640" align="aligncenter" width="540" caption="Spathoglottis plicata, salah satu spesies anggrek yang populer sebagai tanaman hias (foto: Hendra Wardhana)"]

14105123761630188740
14105123761630188740
[/caption]

Biji anggrek tersimpan di dalam buah yang umumnya berbentuk kapsul. Biji yang dihasilkan oleh satu buah anggrek bisa mencapai 4 juta butir biji. Namun jangan bayangkan biji anggrek seperti biji tumbuhan berbunga lainnya. Apalagi seperti biji kacang atau salak. Biji anggrek memiliki keistimewaan yaitu:

·buah anggrek yang masak akan pecah dan menyebarkan biji keluar. Kumpulan biji anggrek akan terlihat seperti massa tepung atau serat-serat kapas yang sangat halus.

·biji anggrek sangat mikroskopis sehingga hanya bisa diamati dengan jelas menggunakan mikroskop

·budidaya anggrek dengan “menanam biji” adalah hal yang hampir mustahil karena biji anggrek memiliki struktur yang sangat berbeda dengan kebanyakan biji tumbuhan lain. Di alam keberhasilan perkembangan biji anggrek bisa terjadi karena simbiosis dengan mikoriza

Biji anggrek adalah salah hasil kreasi Tuhan yang sangat manis. Dari 4 juta biji yang setiap butir ukurannya sehalus tepung tercipta bunga-bunga yang kecantikannya tiada duanya di dunia. Kekuasaan Tuhan dalam merancang keindahan bunga anggrek adalah hal yang sangat luar biasa karena sejatinya biji anggrek adalah biji dengan embrio yang kurang berkembang dan tidak disertai dengan endosperm. Sekadar informasi hampir semua tumbuhan berbunga di bumi ini memiliki biji yang sudah terdiferensiasi sebagai calon individu lengkap dengan calon akar, daun, batang dan endosperm sebagai cadangan makanan. Oleh karena itu saat berkecambah, biji itu tinggal melanjutkan fase hidupnya dengan akar dan daun muda.

Namun hal itu tidak Tuhan berikan kepada biji anggrek. Perhatikan foto di bawah ini yang saya ambil langsung dengan penglihatan di bawah mikroskop.

[caption id="attachment_323641" align="aligncenter" width="565" caption="Biji anggrek diamati di bawah mikroskop memperlihatkan embrio yang kurang berkembang. Kondisi biji anggrek dengan embrio demikian dan tiadanya endosperm membuat biji anggrek hampir tak bisa tumbuh tanpa pasangan simbiosisnya (foto: Hendra Wardhana)."]

1410512496292930871
1410512496292930871
[/caption]

Embrio anggrek hanyalah kumpulan masa berbentuk bulat atau lonjong yang tidak berkembang baik di dalam buahnya. Sementara jaringan di sekitarnya hanyalah jaringan parenkim yang tidak terdiferensiasi. Di sekeliling embrio tidak ada struktur lain yang lebih nyata lagi Tidak ada cadangan makanan yang semestinya digunakan untuk perkecambahan biji.

Bunga anggrek adalah hasil kuasa Tuhan yang Maha Pintar dan Maha Berkehendak. Dari sesuatu yang nyaris tak berkembang dan tak memiliki banyak kekuatan untuk tumbuh, Tuhan menghendaki anggrek hidup dengan bunga-bunga yang cantik luar biasa.

Lalu mengapa tidak sejak awal Tuhan menciptakan anggrek dengan biji yang sempurna seperti tumbuhan lain jika akhirnya ia menentukan takdir bunga Anggrek sebagai tumbuhan berbunga paling eksotik di dunia?. Mungkin itulah cara Tuhan mengajarkan kepada manusia untuk belajar menggali kekuasaanNya. Tanpa ketidakwajaran yang Tuhan ciptakan pada biji anggrek, manusia tidak akan bisa meneliti dan menemukan rahasia-rahasia di balik tumbuhan anggrek. Tanpa itu semua perkembangan ilmu pengetahuan tidak akan semaju saat ini. Melalui biji anggrek dan embrionya yang tidak berkembang, Tuhan membuat otak dan pikiran manusia berkembang.

Tak hanya pada biji Anggrek kekuasaan Tuhan meninggalkan jejak. Perhatikan foto di bawah ini.

[caption id="attachment_323644" align="aligncenter" width="560" caption="Foto langsung di bawah mikroskop menunjukkan pembelahan inti sel pollen menghasilkan inti vegetatif dan inti generatif yang selanjutnya akan membelah lagi membentuk inti sperma. Skala 0,1 mm. (foto dan materi dalam foto: Hendra Wardhana)"]

14105126831064820751
14105126831064820751
[/caption]

Semua makluk hidup di dunia, baik menusia, hewan, tumbuhan, mikrobia dan sebagainya memiliki kemampuan untuk berkembang biak karena Tuhan memberikan materi perkembangbiakan itu pada tubuh setiap makhluk hidup. Manusia memiliki organ penghasil sperma dan sel telur yang jika keduanya dipertemukan akan menghasilkan zigot lalu embrio, bayi dan akhirnya berkembang menjadi manusia dewasa. Demikian juga dengan hewan dan tumbuhan memiliki materi-materi perkembangbiakan dalam bentuk, struktur dan susunannya masing-masing.

Namun pernahkah kita melihat bagaiman sperma dihasilkan dengan mata sendiri?. Pernahkah kita melihat dengan mata sendiri inti sel membelah untuk kemudian menghasilkan sel-sel baru calon sperma?.

Tentu sangat sulit karena inti sel berada di dalam sel, sel berada di dalam jaringan, jaringan ada di dalam organ, sementara organ tersimpan di dalam tubuh. Inti sel berukuran sangat kecil, lebih kecil dibanding skala millimeter. Jika untuk melihatnya saja mata manusia sudah kewalahan, bagaimana mungkin mengamati pembelahannya.

Tapi hal itu bukan berarti tidak bisa. Tuhan kembali menunjukkan kuasa dan kreasinya yang luar biasa. Saya berikan foto tersebut agar kita bisa bersama-sama mengamati kreasi Tuhan yang dalam keadaan “normal” tak bisa kita saksikan. Foto ini saya ambil langsung menggunakan mikroskop dari sediaan dan sampel materi milik sendiri.

Mari kita temukan keberadaan Tuhan pada foto di atas. Foto tersebut adalah bagian dari antera atau kepala sari sebuah spesies tumbuhan yang masih harus saya rahasiakan namanya. Di dalam kepala sari terdapat mikrospora yang jika sudah dewasa atau masak disebut pollen atau serbuk sari.

Ada banyak yang bisa dianalisis dan diceritakan dalam satu bingkai foto tersebut. Tapi saya ingin bercerita satu hal saja yakni tentang pembelahan inti dalam serbuk sari. Inti sel adalah bagian paling vital dari seluruh bagian sel. Di dalam inti sel tersimpan materi genetik yang menentukan seperti apa dan bagaimana sel serta tubuh hidup nantinya.

Jika selama ini kita menghafal bahwa pembuahan pada tumbuhan terjadi karena serbuk sari bertemu dengan sel telur, maka proses yang terjadi sebenarnya tidaklah sesederhana pertemuan dua benda. Inti serbuk sari harus membelah lebih dulu menjadi dua agar terbentuk inti sel vegetatif dan inti sel generatif. Keduanya akan mengalami diferensiasi menjadi sel vegetatif dan sel generatif.

Inti sel generatif harus membelah lagi menghasilkan sel anakan yang kemudian bertindak sebagai sperma tumbuhan. Namun jangan bayangkan sperma tumbuhan seperti sperma hewan atau manusia yang memiliki kepala, ekor lalu berenang menuju sel telur. Apa yang dikenal sebagai sperma tumbuhan adalah sebuah inti yang disebut inti sperma. Dengan demikian yang saya amati di bawah mikroskop dan ditampilkan dalam foto di atas adalah satu tahap sebelum inti sperma tumbuhan terbentuk alias calon sperma tumbuhan.

Inti sperma tumbuhan tidak berenang menggunakan ekornya untuk menuju sel telur. Ia harus dihantarkan melewati sebuah buluh atau saluran yang mengarah ke sel telur. Buluh itu adalah tanggung jawab sel vegetatif.

Sekarang perhatikan ukuran inti sel dalam foto di atas. Saya memberikan skala dengan sebuah garis putih di sudut kanan bawah yang panjangnya hanya 0,1 mm di bawah mikroskop. Itu adalah ukuran yang sebenarnya. Kita bisa memperkirakan ukuran inti sel yang saya amati yakni kira-kira seperempat puluh dari 0,1 mm, ukuran yang sangat kecil dan memang mustahil untuk dilihat langsung. Dengan mikroskop pun diperlukan lensa dengan perbesaran tinggi.

Dari sebuah inti sel yang berukuran sangat kecil kita akan mendapatkan tumbuhan berukuran besar dengan bunga penuh warna. Dari inti sel yang sangat kecil itulah semuanya dimulai. Pada inti sel yang sangat kecil itulah Tuhan meninggalkan jejaknya kuasaNya.

Saya hanya bisa tertegun di belakang mikroskop ketika menemukan kejadian ini. Cara Tuhan menuntun umatnya untuk kembali menemukanNya sangat luar biasa yaitu melalui mikroskop yang membuat mata ini pegal dan kabur setelah berjam-jam mengamatinya.

Percayalah ilmu pengetahuan bukanlah musuh atau ancaman terhadap agama. Keduanya hadir bukan untuk dipertentangkan. Melalui ilmu pengetahuan Tuhan justru membimbing manusia untuk mengakui kebesaranNya. Foto-foto dan sedikit analisis yang saya berikan di atas semoga menambah keyakinan kita terhadap sang pencipta. Ternyata ada (jejak) Tuhan di bawah mikroskop.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun