[caption id="attachment_324578" align="aligncenter" width="574" caption="Schoenorchis juncifolia"]
Pelestarian anggrek Gunung Slamet sangat penting untuk segera dilakukan. Selain faktor ancaman letusan Gunung Slamet, penjarahan liar anggrek alam oleh para kolektor nakal juga tak boleh diabaikan. Bukan rahasia lagi jika anggrek alam Indonesia memiliki kekhasan yang tinggi sehingga banyak diburu baik untuk dikoleksi maupun untuk memenuhi permintaan “pasar gelap” anggrek. Di saat yang sama pemanasan global mengintai dengan ancaman kerusakan ekosistem hutan. Pelestarian anggrek Gunung Slamet perlu dilakukan untuk menjaga sumber daya genetik agar di masa mendatang anggrek-anggrek tersebut tetap bisa dipelihara dan dijumpai.
Penelitian tentang keanekaragaman, potensi dan terobosan konservasi anggrek perlu ditingkatkan. Belum banyak penelitian tentang keanekaragaman anggrek di Lereng Gunung Slamet yang dipublikasikan. Padahal sejak lama Lereng Selatan Gunung Slamet telah menjadi salah satu kawasan wisata alam utama di Pulau Jawa.
Selanjutnya penelitian-penelitian tersebut harus disertai dengan gerakan pemberdayaan masyarakat sekitar misalnya melalui penghijauan dan pengembangan kelompok masyarakat pelestari anggrek. Dengan demikian upaya pelestarian anggrek Gunung Slamet bisa mendatangkan harapan. Semoga anggrek Gunung Slamet tetap lestari sehingga di masa depan kecantikannya tidak hanya sebatas dongeng namun menjadi kekayaan yang tetap terpelihara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H