Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ketika Malioboro Jadi Panggung Tari Jalanan (Jogja International Street Performance 2014)

28 September 2014   15:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:12 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksi penari di trotoar Malioboro saat pembukaan Jogja International Street Performance 2014 pada Sabtu sore (27/9/2014).

Malioboro mendadak menari pada Sabtu sore (27/9/2014). Kawasan yang sehari-hari sudah sangat ramai itu berubah lebih semarak dan penuh warna. Ratusan orang berkerumun di titik Nol kilometer. Sementara di tempat lain para pengunjung Malioboro yang sedang berjalan-jalan menikmati sore dikejutkan langkahnya oleh aksi sekelompok orang yang tiba-tiba menyulap trotoar menjadi panggung tari mereka.

1411867173842068154
1411867173842068154
Sepenggal suasana Malioboro sesaat sebelum pembukaan JISP 2014.

1411867238742644822
1411867238742644822
Di sudut lain penari dari asuhan Didik Nini Thowok siap beraksi.

14118673132034125423
14118673132034125423
Para penari menunggu tampil.

1411867348123921883
1411867348123921883
Para penari memasuki trotoar Malioboro.

Jogja International Street Performance (JISP) kembali digelar. Event tahunan yang identik dengan suguhan gerak tari di ruang-ruang publik dan jalanan ini menyuguhkan pertunjukkan kreasi tari kontemporer yang tak biasa. Disebut tak biasa karena tak ada panggung khusus yang didirikan untuk para penari. Sebagai gantinya mereka menari di ruang-ruang terbuka dan di jalanan. Di tengah kerumunan langkah kaki dengan bising kendaraan melintas di jalan, para penari unjuk diri.

Para penari yang terdiri dari seniman tari profesional, siswa SMP-SMA hingga perguruan tinggi secara bergantian menampilkan ragam bentuk tarian selama hampir 2 jam di kawasan Malioboro. Mereka menyebar di sejumlah titik mulai dari Nol kilometer Yogyakarta, depan Istana Negara Gedung Agung hingga ke sejumlah trotoar di Jalan Malioboro. Tak ayal aksi mereka pun menarik sekaligus wisatawan lokal maupun mencanegara yang sedang mengunjungi Malioboro.

1411867949486633230
1411867949486633230

Pusat keramaian JISP 2014 pada Sabtu sore kemarin ada di Titik Nol Kilometer. Di kedua sisi trotoar yang bersebarangan sejumlah grup tari secara simultan menampilkan gerak tari dengan iringan musik terdengar rancak. Lenggak-lenggok para penari yang tak henti menebar senyum sepanjang aksi membuat penonton betah menikmati setiap aksi yang ditampilkan. Tak sedikit pemakai kendaraan yang sedang melintas melambatkan laju dan berhenti sejenak menuntaskan penasaran mereka terhadap keramaian sore itu.

Para penari yang beraksi berasal dari sejumlah sanggar tari, salah satunya adalah Sanggar Tari Natya Lakshita asuhan seniman tari terkenal Didik Nini Thowok. Menariknya sanggar Didik Nini Thowok tersebut member nama pertunjukkannya dengan judul “Ngamen Secara Langsung & Anti Korupsi”. Ngamen memang menjadi salah satu ciri khas aksi Didik Nini Thowok selama ini. Ia dan sanggarnya sering mendadak muncul di sejumlah ruang publik untuk mengamen tari.

1411867420494381756
1411867420494381756
Menari dengan kotak amal yang bisa diisi secara sukarela oleh penonton.

14118675011591050681
14118675011591050681
Aksi sanggar Didik Nini Thowok.

14118675631835459820
14118675631835459820
Menari dan terus menari.

Sama seperti tahun sebelumnya, selain “mendadak menari” aksi Sabtu sore kemarin pun mengusung konsep ngamen. Selama berlangsungnya pertunjukkan, sebuah kotak diletakkan di depan pengunjung agar siapapun bisa menyumbang sukarela untuk keperluan kaum yang membutuhkan. Untuk membuatnya menarik, beberapa penari menggunakan trik berhenti menari dengan cara mematung. Mereka baru akan melanjutkan gerakannya ketika ada penonton yang memasukkan uang ke dalam kotak sumbangan. Demi menyaksikan pertunjukkan tari sampai tuntas sejumlah penonton pun tak segan untuk menyumbang setiap kali momen itu terjadi.

1411867611132470793
1411867611132470793
gerak lembut dan senyum manis sang penari.

14118676621189990479
14118676621189990479
Rancak menari.

Tak hanya indah dengan ragam gerak tari dengan latar suasana Malioboro yang cantik. Pertunjukkan JISP jugapenuh warna dan keceriaan dengan tampilnya para penari yang didominasi wanita berparas manis. Dengan riasan dan kostum warna-warni aksi mereka tak hanya menyenangkan para penonton tapi juga menjadi incaran para pegiat fotografi.

Dibuka oleh penampilan tari dari murid SMA dan SMP, aksi menari di ruang publik semakin ramai tatkala puluhan penari berkostum biru dan oranye bergantian menarikan sejumlah tarian. Gerak tubuh yang lincah ditambah sorot mata yang tak lepas mengundang penonton membuat pertunjukkan begitu menyenangkan. Para penonton pun tak pelit bertepuk setiap kali para penari melakukan gerakan-gerakan yang menarik.

1411867707529272713
1411867707529272713
Aksi penari transgender.

14118677471534556975
14118677471534556975
Wisawatan asing ikut menari.

14118678131615925609
14118678131615925609
Penampilan menghibur penari transgender yang mendapat apresiasi hangat dari penonton.

Pertunjukkan juga dimeriahkan oleh aksi penari transgender yang sore itu mendapat sambutan hangat baik dari penonton maupun para penari lainnya. Dengan kostum kebaya yang unik, dua orang penari trangender menampilkan gerak tari dengan iringan musik yang berganti-ganti. Mereka juga tak segan menarik penonton termasuk wisawatan asing untuk turut menari bersama. Gesture dan tingkah khas kaum trasgender membuat pertunjukkan semakin seru. Ada beberapa momen di mana kedua penari menari sambil membenarkan rambut dan pakaiannya yang berantakan. Ada juga gimmick lucu di mana keduanya bertabrakan karena masing-masing menampilkan gerak tari yang spontan mengikuti musi. Benar-benar pertunjukkan tari yang tak biasa.

141186789242441386
141186789242441386
Tari kreasi angguk.

Selain menampilkan penari Indonesia, JISP 2014 juga menyuguhkan aksi penari partisipan dari berbagai negara seperti Jepang, Malaysia, Singapura, India, Kanada, Philipina dan Ukraina. Penari dari Indonesia sendiri diwakili oleh seniman dari Jakarta, Kalimantan, Cirebon, Bandung, Bekasi, Lampung, Solo dan Yogyakarta sebagai tuan rumah.

1411867052390600108
1411867052390600108
Gerak laku dan kostum penari JISP 2014.

Sebagai pertunjukkan tari di ruang publik, dari tahun ke tahun JISP menjadikan ruas jalan dan trotoar sebagai pejalan kaki. Lokasi yang pernah menjadi panggung dadakan JISP antara lain Jalan Kaliurang, Boulevard GSP kampus UGM, Jalan Mangkubumi, Simpang Tugu Yogyakarta dan tentu saja kawasan Malioboro. Dua tahun terakhir JISP mengambil konsep yang agak berbeda. Jika sebelumnya pertunjukkan tari digelar dengan konsep karnaval jalanan di mana para penari menari bergantian dalam barisan, maka pada taun 2013 dan 2014 aksi tari disebar di sejumlah titik dan digelar secara hampir bersamaan. Untuk melengkap aksi di jalanan, JISP juga menggelar pertunjukkan di dalam ruangan.

1411866979514616537
1411866979514616537
JISP 2014 menghilangkan batas antara penari dan penonton yang biasa ada di panggung menari.

Pagelaran Jogja International Street Festival 2014 akan berlangsung tanggal 27-29 September 2014. Selain diselenggarakan di sepanjang Jalan Malioboro, pertunjukkan tari juga agak dipentaskan di Taman Budaya Yogyakarta. Tanpa dipungut biaya masyarakat akan disuguhi beragam kreasi gerak tari kontemporer yang tidak biasa. Bersiaplah untuk terpesona dan siapa tahu bisa menari bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun