[caption id="attachment_325625" align="aligncenter" width="630" caption="Sapenggal wajah cantik Grojogan Sewu yang tersembunyi di Pegunungan Menoreh."][/caption]
Ada beberapa air terjun dan curug di Indonesia yang memiliki satu julukan sama yakni Grojogan Sewu. Salah satu yang terkenal sejak lama adalah Grojogan Sewu di Karanganyar, Jawa Tengah. Namun Grojogan Sewu yang satu ini berbeda dengan yang lain.
Tersembunyi di keheningan Pegunungan Menoreh, Kulonprogo, Yogyakarta, Grojogan Sewu ini merupakan sepotong keindahan yang belum banyak diketahui khalayak ramai. Berada di balik rimbunnya salah satu perbukitan utama di Jawa menjadikannya bagaikan harta karun yang tersembunyi dan siap mengejutkan setiap orang yang datang menemukannya. Belum banyak dijamah oleh sentuhan manusia, Grojogan Sewu laksana kecantikan yang masih perawan.
[caption id="attachment_325633" align="aligncenter" width="600" caption="Grojogan Sewu ada di sini!"]
Empat tahun melakukan inventarisasi Anggrek di sebuah daerah di Pegunungan Menoreh, baru pada tahun 2012 saya mendengar keberadaan Grojogan Sewu ini. Padahal rute eksplorasi anggrek yang kami lalui sering melewati perbukitan di mana Grojogan Sewu mengalir di antaranya.
[caption id="attachment_325635" align="aligncenter" width="337" caption="Beberapa rumpun anggrek di tebing bukit di dekat Grojogan Sewu."]
Akhirnya pada Agustus 2013 untuk pertama kalinya saya melihat langsung kecantikan Grojogan Sewu ini.. Ternyata Grojogan Sewu tak jauh dari sebuah bukit di mana kami menemukan beberapa rumpun Anggrek menempel di lerengnya. Lereng bukit di Pegunungan Menoreh memang menjadi salah satu habitat anggrek-anggrek alam Indonesia. Kami menuruni area di sisi bukit dengan menerobos semak dan tanaman yang agak rapat. Tanahnya lumayan gembur dengan banyak seresah menutupi permukaannya sehingga terasa licin jika ditapaki dengan langkah cepat.
Suara deburan air sebenarnya sudah samar terdengar semenjak melewati sisi bukit. Namun siapa sangka suara itu dihasilkan oleh aliran-aliran air yang jatuh pada bebatuan dan membentuk sebuah wajah alami yang cantik di tengah rimbunnya semak dan pepohonan. Itulah Grojogan Sewu Pegunungan Menoreh.
[caption id="attachment_325637" align="aligncenter" width="526" caption="Tingkat pertama."]
Setidaknya ada tiga tingkat air terjun di Grojogan Sewu. Ketiganya tidak terlalu besar namun susunan bebatuannya ditambah keberadaannya yang agak tersembunyi membuatnya indah dipandang.
Tingkat pertama Grojogan Sewu agak susah dijangkau karena letaknya lebih tinggi dengan vegetasi yang lebih rapat. Dari bawah tingkat pertama ini bahkan kurang terlihat.Untuk melihatnya kita perlu bergeser melewati kolam tingkat kedua atau mengintip dari sisi atas sebelum turun menuju Grojogan Sewu.
[caption id="attachment_325639" align="aligncenter" width="600" caption="Tingkat dua dengan susunan bebatuan berlumut membentuk aliran air yang cantik."]
[caption id="attachment_325641" align="aligncenter" width="400" caption="Aliran air menuruni tingkat dua."]
[caption id="attachment_325717" align="aligncenter" width="540" caption="Mengalir ke kolam."]
Tingkat dua adalah area paling cantik dari Grojogan Sewu ini. Aliran air menuruni beberapa bongkah batu berukuran lumayan besar dengan lapisan lumut hijau kecoklatan yang mengkilap terbiaskan oleh air. Susunan bebatuannya yang unik membuat aliran air di tingkat dua semakin menarik karena turun dengan dibelokkan lebih dulu.
[caption id="attachment_325718" align="aligncenter" width="540" caption="Kolam dengan air yang bening dan dingin."]
[caption id="attachment_325719" align="aligncenter" width="540" caption="Beningnya air di kolam Grojogan Sewu membiaskan bebatuan di dalamnya."]
Aliran air di tingkat dua jatuh membentuk kolam kecil dengan kedalaman satu mata kaki sampai mendekati lutut. Genangan airnya tenang dan bening sehingga bebatuan di dasar kolam bisa dengan jelas terlihat. Batu kerikil dan kerakal yang berserakan di sekitarnya menyediakan pijakan untuk kaki melangkah mendekat ke tempat jatuhnya air. Seresah dan dedaunan kering yang jatuh dan mengapung tidak membuatnya menjadi tampak kotor malah terkesan manis. Selain jernih airnya juga sangat dingin menyentuh kulit. Membasuh tangan, kaki atau sekalian mencuci muka di tempat ini ampuh mengembalikan kesegaran setelah jauh berjalan.
Dari kolam ini air kemudian mengalir melewati jalur menyerupai sungai kecil yang dangkal sepanjang kurang lebih 10 meter. Jalur air ini tak kalah cantik dengan bebatuan yang tidak rata serta rumput dan semak hijau berjejer di tepiannya. Hati-hati jika berjalan di tempat ini karena bebatuannya sempurna tertutupi oleh lumut.
[caption id="attachment_325632" align="aligncenter" width="394" caption="Air mengalir dari kolam di tingkat dua menuju tingkat tiga."]
Aliran air ini selanjutnya akan tumpah di tingkat tiga yang merupakan air terjun paling tinggi dan besar di Grojogan Sewu. Untuk melihat air terjun tingkat tiga kita harus turun dari arah jalan yang berbeda. Meski merupakan air terjun teringgi dan terbesar di Grojogan Sewu namun pemandangan di tingkat tiga masih kalah cantik dengan air terjun tingkat dua dengan kolamnyayang jernih.
[caption id="attachment_325631" align="aligncenter" width="584" caption="Tingkat tiga Grojogan Sewu."]
Berada di Grojogan Sewu ini seperti berada di sepotong dunia yang berbeda mengingat fasad Pegunungan Menoreh selama ini dikenal seragam yakni barisan bukit dan tebing bebatuan karst serta sejumlah gua yang tertutup hijaunya pepohonan. Untuk bisa sampai ke tempat ini kita perlu menempuh perjalanan 1,5 jam dari Kota Yogyakarta menuju Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo dengan jalanan yang menanjak dan penuh tikungan. Sepanjang perjalanan menuju Girimulyo kita akan disuguhi lanskap Pegunungan Menoreh berupa perbukitan yang berbaris dan menjulang tinggi. Jalan aspal yang kurang rata dengan sisi kanan dan kiri berupa jurang dan teping bukit penuh pepohonan menjadi tantangan menuju ke sana.
Petunjuk arah yang lebih mudah adalah menuju Goa Kiskendo atau Watu Blencong. Dari dua tempat ini kita harus berjalan kaki melewati area hutan dan ladang penduduk. Jika bingung menentukan arahnya, bertanya sajalah ke penduduk karena mereka pasti tahu letak harta karun di desa mereka itu.
[caption id="attachment_325626" align="aligncenter" width="540" caption="Semak di sepanjang jalan menuju Grojogan Sewu."]
[caption id="attachment_325627" align="aligncenter" width="540" caption="Melewati ladang warga sebelum memasuki hutan dan perbukitan menuju Grojogan Sewu."]
[caption id="attachment_325628" align="aligncenter" width="540" caption="Buah jambu air di tengah hutan boleh dipetik."]
[caption id="attachment_325630" align="aligncenter" width="540" caption="Aliran sungai dari mata air Sumitro membelah hutan menuju Grojogan Sewu."]
Butuh waktu sekitar 45 menit berjalan santai menuruni bukit dan menembus beberapa jalur penuh semak dan pepohonan sebelum akhirnya sampai ke Grojogan Sewu. Jika berjalan dari Goa Kiskendo langkah kaki kita juga berpapasan dengan aliran mata air Sumitro dengan sungainya yang deras menembus heningnya hutan. Sebagian anak sungai Sumitro inilah yang akan mengalir sampai Grojogan Sewu.
[caption id="attachment_325629" align="aligncenter" width="580" caption="Grojogan Sewu di tengah rimbun dan heningnya Pegunungan Menoreh."]
Selama berjalan menuju Grojogan Sewu kita juga akan ditemani aroma cengkeh yang masak di pohon atau warna-warni buah kopi yang mulai menua.Jika beruntung lagi kita akan menemukan beberapa pohon jambu air liar dengan buah yang ranum siap dipetik. Selamat datang di Grojogan Sewu, si cantik yang masih perawan dari Pegunungan Menoreh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H