[caption id="attachment_327521" align="aligncenter" width="330" caption=""Membaca Koran". Lokasi: Malioboro."]
[caption id="attachment_327522" align="aligncenter" width="324" caption=""Yogyakarta Banget 2""]
[caption id="attachment_327523" align="aligncenter" width="540" caption=""Masjid Gedhe Kauman"."]
[caption id="attachment_327525" align="aligncenter" width="365" caption=""Festival Kesenian Yogyakarta"."]
[caption id="attachment_327524" align="aligncenter" width="540" caption=""Sego Kucing". Sebagian kenikmatan kota Yogyakarta ada di tempat-tempat seperti ini."]
Banyak pendatang yang segera jatuh hati pada kota Yogyakarta pada hari-hari pertama mereka menjalani hari di sini. Tapi saya butuh 4 tahun untuk meyakinkan diri bahwa kota Yogyakarta terlalu sayang untuk ditinggalkan begitu saja.
[caption id="attachment_327511" align="aligncenter" width="630" caption="Semua setuju tempat ini jauh dari rapi, tapi di sinilah semua interaksi hangat itu terjadi. Lokasi: depan Mirota Batik."]
Empat tahun lalu saya masih meyakini diri kalau kota Yogyakarta yang istimewa belumlah membuat saya jatuh cinta. Tapi kini, saat hari-hari saya di Yogyakarta sudah memasuki ujungnya, sulit untuk tak mengakui bahwa kota terlalu indah untuk dibenci. Selamat Ulang Tahun ke-258 Kota Yogyakarta. Yang tlah kau buat sungguhlah indah, buat diriku susah lupa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H