Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mereka yang Mengabdi di Laut Menjaga Ketahanan Stok LPG Indonesia

15 Oktober 2014   13:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:57 1115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_329096" align="aligncenter" width="567" caption="Seorang awak kapal VLGC Pertamina Gas 2 di atas perairan laut Situbondo, Jawa Timur (9/10/2014)."][/caption]

Rasa kagum membuncah ketika menginjakkan kaki di geladak VLGC Pertamina Gas 2. Tak hanya kagum dengan fasad kapal yang kokoh dan gagah di atas perairan tenang laut Situbondo, namun juga terhadap sikap orang-orang di atas kapal itu. Baru saja sampai di geladak setelah mendaki tangga hidrolik, dua orang awak langsung menyambut seolah kami adalah tamu penting. Jabat tangan dan senyum ramah keduanya adalah kesan yang luar biasa bagi saya pribadi.

Sambil mempersilakan kami mengisi buku tamu, dengan bahasa yang tegas namun tak terkesan memerintah, seorang awak mengingatkan kami untuk tidak mengaktifkan telepon seluler dan memotret di atas geladak. Kami pun lalu dihantar menuju dek dan kembali “disambut” oleh lengkingan suara seseorang yang sedang bernyanyi dengan keras. Sambil berjalan di lorong dek saya melempar pandangan ke dalam sebuah ruangan yang pintunya terbuka. Melihat apa yang ada di ruangan itu sayapun tersenyum. “Wajar, mereka pasti jenuh di tengah laut”. Pikir saya dalam hati. Di dalam ruangan itu beberapa orang sedang berkumpul mengadakan pesta kecil. Belakangan kami pun diundang untuk bergabung di dalamnya.

[caption id="attachment_329107" align="aligncenter" width="560" caption="Seorang engineer yang bertugas memantau dan mengawasi stok kargo di tangki gas Pertamina Gas 2."]

1413327609453708330
1413327609453708330
[/caption]

Siang itu, 9 Oktober 2014, kompasianer ditemani sejumlah media termasuk kompasiana dan kompas.com dibawa oleh Pertamina untuk melihat salah satu investasi penting mereka dalam menjaga ketahanan stok LPG nasional. Sungguh beruntung bisa bertemu dan melihat wajah putera-puteri terbaik bangsa yang telah mengabdikan diri sebagai awak Pertamina Gas 2.

Mereka bukan pelaut biasa. Mereka adalah para ksatria yang tak banyak orang tahu berkat dedikasi dan pengorbanan mereka masyarakat Indonesia bisa terus merasakan manfaat LPG. Dalam daftar nama yang terpampang di sebuah ruangan, mereka adalah para kadet, insinyur, ahli mesin dan tentu saja ahli pelayaran. Ada banyak orang seperti mereka tapi 27 nama di dalam Pertamina Gas 2 jelas orang-orang terpilih. Merekalah yang tak banyak orang tahu telah berjasa begitu besar dalam menjaga ketahanan stok LPG Indonesia.

[caption id="attachment_329097" align="aligncenter" width="585" caption="Kapal VLGC Pertamina Gas 2 di atas perairan laut Sitobondo."]

1413322954746613987
1413322954746613987
[/caption]

Pertamina Gas 2 adalah sebuah kapal raksasa penampung sekaligus penyalur gas-gas LPG untuk kebutuhan kawasan Indonesia Timur. Kapal yang baru dibeli dan dioperasionalkan sepenuhnya oleh Pertamina tahun 2014 itu adalah jantung sekaligus nadi distribusi LPG yang digunakan masyarakat Indonesia selama ini. Sedikit saja terjadi gangguan pada operasional Pertamina Gas 2, dampaknya terhadap masyarakat bisa jadi sangat besar.

Di sebuah ruangan kami disambut oleh Kapten Kosim dan seorang officer. Menyusul kemudian seorang awak yang dengan penuh semangat menghantarkan air mineral dan soft drink untuk kami. Sementara itu di luar ruangan beberapa officer ikut berdiri di dekat pintu. Entah apakah sudah menjadi prosedur di dalam kapal ketika ada tamu maka para officer harus ikut menyambut. Tapi kesan yang saya rasakan mereka antusias dengan kedatangan kami. Meski tak banyak bicara, keramahan dan raut muka mereka menunjukkan hal itu. Bahkan ketika kami berpindah ke ruangan master control, beberapa officer terlihat mengintip dari balik pintu.

Sikap ramah dan antusias mereka dengan kedatangan “orang asing” kembali diperlihatkan ketika kami ikut bergabung dalam pesta kecil jamuan makan yang sedang mereka adakan. Begitu kami masuk segera orang-orang di dalam ruang makan berdiri dan saling mempersilakan kami untuk mengambil makanan. Beberapa orang tanpa segan mengulurkan tangan menyalami kami. Sekali lagi air muka mereka memperlihatkan rasa senang. Mungkin benar bahwa bagi para peluat atau orang yang bertugas sekian lama di tengah perairan laut, bertemu dengan orang baru adalah salah satu hal yang paling menyenangkan di tengah rasa jenuh melihat tembok kapal dan wajah orang yang itu-itu saja.

[caption id="attachment_329098" align="aligncenter" width="630" caption="Seorang awak VLGC Pertamina Gas 2 sedang mengamati situasi perairan laut melalui teropong binokuler."]

1413323077509186560
1413323077509186560
[/caption]

Saya yang duduk di dekat pintu sambil mencicipi sate kelapa, memperhatikan dua kadet muda yang duduk di seberang. Hanya mereka berdua wanita dari total 27 awak utama Pertamina Gas 2. Kadek Diah Mikewati adalah awak termuda Pertamina Gas 2. Kadet dek dengan sertifikat Basic Safety Training (BST) tersebut baru berusia 20 tahun. Iapun baru resmi bertugas sebagai awak Pertamina Gas 2 tertanggal 12 Agustus 2014. Kadek Diah tak sendiri, bersamanya ada Kadet engine Tri Wahyuni Wulandari yang baru berusia 21 tahun.

[caption id="attachment_329104" align="aligncenter" width="560" caption="Daftar nama dan jabatan awak kapal VLGC Pertamina Gas 2."]

14133249602017276834
14133249602017276834
[/caption]

Selain dua kadet wanita berusia muda itu, Pertamina Gas 2 diisi oleh sejumlah engineer, officer, oiler, ahli kelistrikan hingga juru masak. Mereka semua memiliki sertifikat keahlian mulai Basic Safety Training. Ahli Teknik sampai Ahli Nautika. Dua puluh tujuh awak utama Pertamina Gas 2 itu berasal dari berbagai daerah seperti Jakarta, Banyumas, Yogyakarta, Kebumen, Pati, Ngawi, Semarang, Maros, Bali, Palopo, Majene hingga Bima.

[caption id="attachment_329099" align="aligncenter" width="318" caption="Kapten Kosim, nahkoda sekaligus perwira tertinggi di departemen dek VLGC Pertamina Gas 2."]

14133232001554906140
14133232001554906140
[/caption]

Para awak Pertamina Gas 2 bertugas di dalam kapal setidaknya selama 9 bulan secara terus menerus. Operasional pengisian dan pembongkaran muatan gas yang berlangsung tak kenal waktu dan berlangsung setiap hari menuntu mereka untuk selalu siap termasuk mengantisipasi potensi kejadian yang tak diinginkan. Jika seorang petugas di kapal pesiar bisa hanya tidur 5 jam sehari, saya tak membayangkan berapa lama dan bagaimana para awak Pertamina Gas 2 mengatur waktu istirahat mereka. Meski Pertamina Gas 2 dilengkapi dengan teknologi canggih termasuk bisa dioperasionalkan secara autopilot, namun kendali dan pengawasannya sepenuhnya berada di tangan para awak. Hampir dipastikan para awak bekerja dengan tingkat tekanan yang tinggi.

Sesekali atas izin kapten kapal, para awak bisa sejenak kembali ke daratan meski tak bisa terlalu jauh dari pelabuhan. Operasional Pertamina Gas 2 yang berlangsung terus menerus membuat mereka harus segera kembali ke dalam kapal. Tak ada alasan untuk berlama-lama di daratan termasuk alasan membeli kebutuhan karena semua logistik dipasok langsung ke dalam kapal oleh petugas darat.

[caption id="attachment_329101" align="aligncenter" width="360" caption="Awak kapal Medelin Delta sedang bertugas di atas perairan laut Situbondo. Medelin Delta adalah kapal penghubung menuju VLGC Pertamina Gas 2. Medelin Delta memiliki peran yang tak kalah penting karena harus selalu menyertai di dekat VLGC Pertamina Gas 2."]

1413323503746847615
1413323503746847615
[/caption]

Bernyanyi dengan suara keras sambil makan bersama juga menjadi cara para awak meluapkan rasa jenuh. Menurut Kapten Kosim, sekali dalam sebulan ia mengadakan pesta kecil untuk para awak kapalnya. Kami pun beruntung datang saat momen itu sedang berlangsung. Melihat dan menikmati menu yang disuguhkan ketika jamuan makan, saya menjadi paham bahwa makanan untuk para pelaut memang tidak boleh tidak enak. Seperti halnya di kapal pesiar, juru masak kapal Pertamina juga harus bisa menyediakan makanan yang nikmat sebagai salah satu cara menghadirkan sedikit “kebahagiaan” bagi para awak kapal di tengah besarnya beban tanggung jawab dan rasa jenuh yang mereka rasakan.

Kunjungan “orang asing” seperti kedatangan kami boleh jadi merupakan hal yang istimewa bagi mereka. Apalagi sangat jarang Pertamina Gas 2 dikunjungi tamu dari luar. Melihat wajah-wajah tamu boleh jadi membuat mereka membayangkan sedang melihat wajah keluarga di daratan.

[caption id="attachment_329103" align="aligncenter" width="346" caption="Diperlukan dedikasi dan pengorbanan yang besar untuk menjalankan tugas sebagai awak Pertamina Gas 2."]

1413324063165266144
1413324063165266144
[/caption]

[caption id="attachment_329100" align="aligncenter" width="625" caption="Awak kapal Medelin Delta penghubung VLGC Pertamina Gas 2 berbincang dengan seorang kompasianer."]

14133232781418273995
14133232781418273995
[/caption]

Ada senjang waktu saat saya merasa bangga bertemu dengan mereka dan mendadak ada rasa haru saat kami meninggalkan Pertamina Gas 2, di kejauhan Kapten Kosim dan sejumlah awak ternyata berdiri di dekat anjungan melambaikan tangan mengantar kepergian kami. Adakah kalian melihatnya?. Saya melihat itu. Mereka benar-benar luar biasa dan menggetarkan hati saya saat itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun