Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Terpikat Pesona 3 Budaya 3 Agama di Keraton Kasepuhan Cirebon

29 Oktober 2014   14:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:19 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_331794" align="aligncenter" width="540" caption="Pohon rindang di Taman Bunderan Dewandaru meneduhi halaman utama Keraton Kasepuhan."]

14145405461397350484
14145405461397350484
[/caption]

[caption id="attachment_331795" align="aligncenter" width="540" caption="Pendopo Sri Manganti berbentuk rumah Joglo khas Jawa di sisi timur bangsal Keraton Kasepuhan."]

14145406671174143360
14145406671174143360
[/caption]

Bangunan-bangunan di halaman ketiga ini kental dengan pengaruh budaya Eropa dan Tiongkok. Meski demikian ada satu bangunan pendopo Sri Manganti di sisi timur bangsal keraton yang berupa rumah joglo khas Jawa. Bangunan itu berdinding terbuka dan menjadi tempat “transit” para tamu yang hendak bertemu keluarga Kraton.

Pada bagian tengah halaman utama terdapat sebuah taman yang menjadi landmark Keraton Kasepuhan yaitu Taman Bunderan Dewandaru. Sesuai namanya tempat ini berupa taman yang cukup luas dengan sisi terdalam berupa bunderan dengan sebuah pagar besi yang rendah mengelilingi. Beberapa pohon besar dengan kanopit teduh tumbuh di sisi barat dan timur bunderan.

Di Taman Bunderan Dewandaru terdapat sebuah 2 patung macan putih yang saling berhadapan. Macan putih adalah lambang dari Padjajaran yang bermakna bahwa Keraton Kasepuhan merupakan penerus Kerajaan Padjajaran. Selain itu juga terdapat 2 meriam peninggalan Eropa yang diberi nama Nyi Santomo dan Ki Santoni. Sedikit pengaruh Hindu-Budha masih terlihat dari adanya patung lembu kecil atau Nandi yang letaknya agak tersembunyi di bawah kanopi semak di dalam taman.

[caption id="attachment_331796" align="aligncenter" width="358" caption="Bagian depan bangsal utama Keraton Kasepuhan."]

14145408941754424227
14145408941754424227
[/caption]

[caption id="attachment_331797" align="aligncenter" width="540" caption="Taman dan pintu samping Bangsal Keraton Kasepuhan."]

14145410031144635044
14145410031144635044
[/caption]

[caption id="attachment_331798" align="aligncenter" width="540" caption="Jalan menuju ruangan bangsal dibuat miring dengan atap rendah mengikuti aturan Feng Shui. "]

1414541189756966050
1414541189756966050
[/caption]

Berada satu garis lurus di selatan Taman Bunderan Dewandaru adalah bangunan Bangsal Utama Keraton Kasepuhan. Tampak depan terlihat pengaruh kebudayaan Eropa dari beberapa tiang tembok yang besar dan bercat putih. Sementara di bagian dalam pengaruh kebudayaan Jawa dan Tiongkok lebih dominan. Seperti keraton-keraton lain pada umumnya, bagian dalam bangsalKeraton Kasepuhan juga tertutup untuk wisatawan.

Di sisi barat Taman Bunderan Dewandaru berdiri bangunan museum benda-benda kuno. Di dalamnya tersimpan banyak benda peninggalan sejarah yang juga menjadi bukti pengaruh berbagai budaya dan agama di Keraton Kasepuhan. Beberapa di antaranya adalah seperangkat gamelan sekaten dari Demak, puluhan meriam dari China dan Portugal dan kotak perhiasan emas dari Tiongkok. Sayangnya beberapa benda tersebut kondisinya sudah rusak.

[caption id="attachment_331799" align="aligncenter" width="358" caption="Gamelan Sekaten dari demak tersimpan di Museum Benda Kuno Keraton Kasepuhan Cirebon."]

14145413171823995250
14145413171823995250
[/caption]

[caption id="attachment_331800" align="aligncenter" width="540" caption="Meriam asal Portugal dan Tiongkok di dalam Museum Benda Kuno."]

14145414352002635059
14145414352002635059
[/caption]

Beralih ke sisi timur merupakan museum kereta dengan koleksi utama Kereta Singa Barong yang menjadi kendaraan raja Keraton Kasepuhan. Kereta Singa Barong dibuat tahun 1549 dengan teknologi yangtergolong sudah sangat maju untuk ukuran masa itu.

[caption id="attachment_331801" align="aligncenter" width="540" caption="Kereta Singa Barong kendaraan raja Keraton Kasepuhan. Kereta ini merupakan perwujudan keharmonisan 3 budaya dan 3 agama yang berbeda."]

1414541550817049113
1414541550817049113
[/caption]

Kereta Singa Barong berbentuk Burung Bouraq dengan kepala Naga namun berbelalai Gajah. Bentuk yang tidak lazim itu melambangkan akulturasi tiga kebudayaan. Badan dan sayap Burung Bouraq merupakan pengaruh agama Islam. Sementara belalai gajah adalah simbol dari agama Hindu. Sementara kepala Naga merupakan bentuk pengaruh dengan kebudayaan Tiongkok dan Budha. Pengaruh kebudayaan Tiongkok juga terlihat dari cat yang melapisi kereta yakni merah, kuning, emas dan hijau.

[caption id="attachment_331832" align="aligncenter" width="600" caption="Keraton Kasepuhan Cirebon."]

14145572701448728032
14145572701448728032
[/caption]

Indonesia adalah bangsa dengan sejarah dan kebudayaan yang menarik. Ragam dan keindahan budaya Indonesia terbentuk salah satunya berkat akulturasi dan toleransi masyarakat masa lampau yang patut untuk disyukuri. Keraton Kasepuhan di Cirebon merupakan salah satu tempat yang menggambarkan indahnya Indonesia dengan ragam budayanya yang mempesona. Simak dan nikmati keindahan Indonesia lainnya bersama Indonesia travel di http://www.indonesia.travel/wonderfulindonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun