[caption id="attachment_341764" align="aligncenter" width="527" caption="Seorang pengunjung Pasar Sekaten sedang memilih celana di "]
Ada beberapa tips saat ingin membeli pakaian bekas di “Awul-awul”.Pertama, datang lebih awal seperti siang atau sore hari di mana “Awul-awul” belum terlalu ramai. Dengan demikian pembeli bisa lebih leluasa membongkar tumpukan pakaian bekas tanpa banyak “pesaing”. Konon pakaian bekas dengan kondisi lebih baik berada di tumpukan bawah. Datang di saat “Awul-awul” belum ramai juga bisa mengurangi efek gerah karena kios pakaian bekas ini beratapkan seng yang penuh dengan ribuan pakaian bekas sehingga pembeli di dalamnya akan cepat merasa kepanasan. Kedua, sediakan waktu minimal 1 jam jika benar-benar berniat berburu pakaian bekas. Ada ribuan potong pakaian di setiap kios “Awul-awul” dan beberapa di antaranya tidak dikelompokkan menurut model pakaian sehingga pembeli harus telaten memilah dan memilih pakaian yang diingini. Dengan waktu yang cukup pembeli juga bisa memeriksa kondisi dan ukuran pakaian karena tidak ada kamar pas di “Awul-awul”. Ketiga, cucilah kembali pakaian bekas yang telah dibeli sebelum digunakan.
[caption id="attachment_341763" align="aligncenter" width="525" caption="Salah satu kios"]
Sudah sejak lama “Awul-awul” menjadi ikon Pasar Sekaten Yogyakarta.Keunikan cara memilih pakaian bekas yang dijual menjadi daya tarik pembeli dan wisatawan yang sekadar ingin merasakan suasana Pasar Sekaten. Tak heran jika sejak pukul 10.00 saat di mana sebagian besar penjual baru bersiap-siap membuka dagangan, Awul-awul justru sudah didatangi para pembeli. Tertarik untuk berburu pakaian bekas impor dengan aneka model berharga murah? Sisihkan saja waktu untuk datang ke “Awul-awul” di Pasar Sekaten Yogyakarta yang akan berlangsung sampai 3 Januari 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H