Beberapa ronde berlalu dan timku lolos babak semi final. Kali ini kami bergantian menjadi teroris dan tim anti teror (aku namai sendiri ini). Tugas teroris adalah menyalakan bom, yang tentu saja mainan, lalu memastikan bom tersebut meledak dengan sempurna. Gak meledak beneran, Cuma bom akan mengeluarkan suara ninu-ninu dan kerlipan lampu. Lalu tim anti teror bertugas untuk mematikan bom tersebut. Akhirnya bom selalu berhasil dimatikan dan kami seri.Â
Pada gak bakat jadi teroris kita tuh, anak baik dan gak tegaan. Kalau seri permainan ditambah satu ronde lagi. Tim manapun yang terkena hit pertama kali menjadi pihak yang menaggung kekalahan. Endingnya kami menang lagi lalu maju ke babak final. Luar biasa... luar biasa capek. Lelah menanggung beban unit tapi masih semangat untuk bermain. Lanjut terus hingga titik darah penghabisan!
Final gamenya kami harus mengambil bendera di tengah arena lalu membawa bendera tersebut ke area pojok basecamp. Hasilnya? Menang lagi donk... (sangat congkak). Untuk babak final ini strategi yang digunakan, karena kami terdiri dari 4 orang, hanya dua orang yang maju mengambil bendera. Sisanya cover dari belakang.Â
Karena game terakhir kami tidak takut menghabiskan BB. Pokoknya sekali musuh kelihatan kasak-kusuk mau nembak atau keluar, langsung diberondong peluru. Memberikan jalan aman untuk dua orang agar berhasil mengambil bendera. Sebelum tim lawan keluar harus gesit maju ke depan. Begitulah tips dari newbie untuk newbie.
Seru banget deh pokoknya. Meskipun awalnya rada ngeri takut terkena peluru dan sakit, tapi ketika suasana permainan semakin panas, semangat juang untuk mengalahkan lawan akan membara. Tembak terooosss....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H