Menuruti dunia dan manusia itu melelahkan, tapi nyatanya banyak yang melakukan. Membutuhkan banyak biaya dan menyita energi, tapi masih saja ada orang yang rela demi kehidupan yang "mampu menimbulkan decak kagum dan pujian". Demi memuaskan orang lain, bukan demi diri sendiri. Demi mereka yang di luar sana.
Kebahagiaan yang digantungan di luar sangat tidak stabil dan rapuh. Usaha-usaha untuk tampil baik dihadapan dunia membuat banyak orang lupa untuk berteman baik dengan diri sendiri.
Hidupmu akan baik-baik saja kok meski ada yang tidak suka, tetap baik-baik saja meski tidak mengikuti trend, tidak sering posting pergi jalan-jalan, posting makanan, dan posting-posting yang lainnya demi mendapat banyak like, komentar, dan pengikut.
Era milenial yang sarat dengan kecanggihan teknologi dan hingar-bingar media sosial menyimpan sisi kelam yang berhubungan dengan kesehatan mental. Iri, dengki, somboong, pamer, hujat sana sini, euforia menanggapi kejadian, gosip, dan semua postingan virral menghasilkan banyak kegelisahan, kemarahan, ketakutan bahkan rendah diri.
Kalau menginginkan ketenangan dan bahagia sumbernya harus dari diri sendiri. Merawat diri dan mengucapkan terimakasih pada diri itu penting. Tidak ada yang tahu persis lelah dan perjuanganmu selain kamu dan Tuhan.
Terimakasih pada pikiran dan hati yang kuat menanggung beban dan segala perasaan tidak nyaman, terimakasih pada kaki yang masih setia menemani meski sering lelah berjalan, terimakasih pada tangan yang sangat membantu setiap harinya, terimakasih pada telinga yang mampu menangkap musik yang menyenangkan dan kepada semua bagian dari tubuh.
Untuk itu, menjaganya agar tetap sehat dan berlaku adil itu sangat penting. Menjalani hidup sehat, makan makanan yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tubuh, dirawat dengan baik tidak harus pergi ke klinik kecantikan dan sebagainya.
Diri adalah teman yang paling setia, menemanimu kapan saja dan di mana saja. Ketika tidak ada yang diajak bicara, kamu tetap bisa berdialog dengan diri sendiri. Tidak.. ini bukan perbuatan sia-sia nan gila. Jiwamu yang telah menanggung banyak hal dan banyak beban, jangan lagi disalahkan dan dipaksa menuruti kehendak dunia.
Terserah orang mau bagaimana, terserah yang viral dan trend apa, carilah kebahagiaan dan kenyamanan bagi hdupmu sendiri.
Hiduplah bebas pada jalan yang kamu pilih. Jalan kebaikan yang sesuai denganmu. Percaya bahwa diri bisa menjadi lebih baik, dan lebih baik. Tidak perlu sungkan untuk menolak dan berkata tidak. Tidak perlu takut berbeda dan nikmati semuanya meski sendiri.
Bersemangatlaaah....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H