Memasuki pintu gerbang Patjar Merah yang juga berwarna merah rasanya seperti memasuki surga. Ingin sekali berdoa pada Tuhan "Ya Tuhan.. aku ingin kaya". Biar bisa borong bku banyak-banyak. Ribuan buku mulai dari harga Rp 5000 bertumpuk sesuai dengan kategori. Belasan panitia sibuk dengan tugas masing-masing. Langsung saja aku berkeliling mengedarkan pandangan ke segala sudut meja.
Tiga buku yang ku idamkan terpampang di tumpukan pertama. Dengan senang hati langsung ku masukkan ke dalam kantong yang telah disediakan oleh panitia.
Sekilas tentang Patjar Merah. Festival literasi Patjar Merah ini pertama kalinya hadir di Yogyakarta. Acara ini akan berlangsung hingga 10 Maret 2019. Ada puluhan penulis yang mengisi sesi diskusi hingga lebih dari 8000 judul dan sejuta buku diskon besar-besaran dari 30-80 % di festival tersebut. Selain buku banyak acara keren setiap harinya dari pagi hingga malam hari. Semua bisa kamu lihat di IG @patjarmerah.id atau langsung meluncur ke gudang di Gedong Kuning, Kotagede, Yogyakarta mulai pukul 09.00-23.00 WIB
Tujuan utama ke selain tentu saja membeli buku adalah untuk bertemu langsung dengan Alexander Thian alias Amrazing. Seorang teman memperkenalkan akun instagram Amrazing ketika sedang membahas mengenai tips fotografi. Berlanjut zodiak dan akhirnya menjadi salah satu akun yang suka tak kepoin.
Setelah ketemu langsung... ramah dan menyenangkan!
Tema yang dibahas adalah tentang bagaimana membangun personal branding penulis di era digital.
Pada awal diskusi Koh Thian menjelaskan bahwa yang menggerakkan manusia adalah komunitas. Lalu yang menggerakkan komunitas adalah konten dan bagian terpenting dari konten tersebut adalah story. Bisnis di era digital digerakkan oleh beragam cerita yang mampu menyentuh konsumen.
Kenapa story itu kemudian menjadi penting?
Setiap orang memiliki cerita masing-masing dan ingin di dengar. Keinginan untuk bercerita dan di dengar itu membuat seseorang membuat konten. Bagaimana agar konten yang dibuat didengar dan dilihat banyak orang? Kebanyakan tidak tahu bagaimana caranya dan kapan harus memposting konten yang telah dibuat. Hasilnya impresinya rendah.
Koh Thian memberikan tips 3C untuk membuat branding diri atau akun yang sedang dikelola.
Content
Konten merupakan produk utama yang akan ditunjukkan kepada khalayak umum. Sesuaikan konten dengan apa yang kamu bisa, karena setiap orang memiliki keunikan masing-masing.
Creaivity
Agar lebih menarik konten harus disesuikan dengan kreativitas.
Consistency
Upload secara berkala bahkan setiap hari. Kalau uplodnya sebulan sekali yaaa.... lari lah pemirsanya.
Connectivity
Satu hal yang tidak kalah penting adalah koneksi. Disinilah perlunya panjat sosial. Memiliki hubungan baik dengan mereka yang terkenal dan profesional. Mereka dapat melihat potensi yang kamu miliki dan membuka jalan yang tidak terduga.
Koh Thian mengatakan bahwa panjat sosial itu perlu untuk menaikkan follower dan membuka pintu kesempatan. Tentu saja harus dilakukan dengan cara yang benar dan baik. Mention, meninggalkan jejak komen, memulai interaksi dengan baik, adalah cara-cara untuk panjat sosial.
Pesan terakhir dalam sesi ini adalah " Berproses tidak mengenal kata stop. Selalu update informasi dan harus tahu konten seperti apa yang sedang viral. Jangan membuat konten negatif hanya untuk menjadi ikut viral. Sesuaikan dengan kemampuan dan ciri khas dii agar tidak kehilangan jati diri."
Masih banyak diskusi yang akan dilakukan di Patjar Merah.. segera cuss lahh...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI