Sungguh, adegan itu sangat menyakitkan bagi seorang anak-anak seusia Dodi. Dengan semua kesulitan mereka, anak-anak itu tidak lantas marah dan mengutuk orang tuanya. Bahkan ketika sesi makan malam tidak ada yang mengadu mengenai kejaidna buruk yang menimpa mereka. Tidak ada sama sekali, mereka lebih memilih diam alih-alih menuntut orang tua.
Tapi ternyata, pondasi sifat baik itu saja tidak cukup untuk menghadapi godaan harta. Ketika mereka mendapatkan uang banyak, semua perilaku baik itu seakan terkubur begitu saja, tertutup dengan kilauan harta. Pribadi mereka mulai berubah menjadi hamba harta. Membeli segala yang diinginkan tanpa melalui pertimbangan.Â
Duta yang menggampangkan proses pembuatan pertunjukkannya, Tika yang justru bergaul dengan teman yang salah, dan Ibu yang mengukur segala hal dengan nominal.Â
Dari semua angota keluaga, ternyata Dodi yang masih tetap memiliki kesadaran dan terhindar dari godaan uang. Ada juga tokoh Banyu yang diperankan oleh Refal Hady, laki-laki yang dekat dengan Tika.Â
Banyu digambarkan sebagai pekerja keras dan tidak silau dengan uang. Tidak hanya menerima Tika dan keluarganya apa adanya, dia juga tidak terbuai dengan harta yang dimiliki Tika.
Dari keseluruhan cerita, penonton dapat mengamati bagaimana proses keluarga yang awalnya harmonis dalam kesederhanaan tetap bisa terjerumus karena harta yang mendadak diterima.Â
Sangat klasik juga sangat nyata. Ternyata sikap baik dan sabar mereka saja belum cukup untuk membentengi diri dari kemilau uang. Lalu apa yang kurang? Apakah memang kaya mendadak adalah sumber masalah? Uang mendadak adalah sosok jahat yang sulit dikalahkan?
Film tersebut menggambarkan keadaan umum masyarakat masa kini. Mereka yang mengejar uang dan memiliki mindset bahwa uang adalah segalanya.Â
Dengan uang semua masalah selesai. Memang benar, uang adalah bagian yang sangat penting dalam kehidupan. Uang menjadi alat tukar untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup.Â
Tidak masalah mengejar uang dan harta. Tidak ada yang salah dengan menjadi kaya. Akan menjadi salah ketika seseorang menjadi hamba dari uangnya. Jadilah tuan yang bijak dengan seberapapun harta yang dimiliki.Â
Lalu miliki mindset bahwa kebahagiaan dalam hidup bukan berpangkal dari uang. Tapi dari penerimaan baik terhadapa apa saja yang terjadi dalam kehidupan.