Mohon tunggu...
Wardatus Sholihah
Wardatus Sholihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Malang

Semangatt

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seberapa Besar Pengaruh Teman Sebaya dalam Pembentukan Karakter Anak?

27 November 2022   21:53 Diperbarui: 27 November 2022   22:41 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat dipondok dulu saya sering sekali melihat adek kelas yang sekolah TK dan sekolah SD. Mereka rata-rata berteman sesuai dengan teman sebayanya, teman sebaya itu bisa dikatakan anak-anak yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang kurang lebih sama. 

Karena rata-rata jika anak tidak berteman sesuai dengan teman sebayanya mereka akan merasa di kucilkan apalagi jika mereka berteman dekat dengan kakak kelasnya dan pastinya pikiran anak usia dini dengan anak remaja jauh berbeda. Na maka dari itu pentingnya kita memahami konsep dasar mengenai hubungan sebaya.

Konsep Dasar Mengenai Hubungan Sebaya

Teman sebaya adalah anak-anak atau remaja yang kira-kira memiliki usia atau tingkat kedewasaan yang sama. Mereka berinteraksi dengan teman sebaya yang seumuran dan memainkan peran yang berbeda dalam budaya atau kebiasaannya. 

Namun, interaksi sosial, seperti persahabatan dan hubungan teman sebaya, juga memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak. Kehidupan remaja sangat dipengaruhi oleh teman sebayanya. Fakta bahwa remaja dalam masyarakat modern, seperti saat ini menghabiskan sebagian besar waktunya dengan teman sebayanya membuat pernyataan Laursen dapat dipahami.

Salah satu fungsi kelompok teman sebaya yang paling penting adalah menyediakan sumber informasi dan perbandingan mengenai dunia di luar keluarga. Anak belajar tentang kemampuannya dari teman sebayanya melalui kelompok teman sebaya. 

Anak menilai apakah karya mereka lebih unggul dari teman, setara, atau lebih buruk dari karya anak lain. Hal itu akan sulit dilakukan dalam keluarga karena saudara kandung biasanya memiliki usia yang berbeda. (bahkan teman sebaya). 

Perkembangan sosial anak yang normal akan sangat diuntungkan dengan memiliki hubungan yang baik dengan teman sebaya. Sejumlah masalah, termasuk kenakalan dan putus sekolah, lebih mungkin berkembang pada anak yang agresif terhadap teman sebayanya.

Menurut Piaget dan Sullivan dalam Santrok (2007:57) menekankan bahwa anak-anak dan remaja belajar mode relasional interaksi timbal balik secara sistematis dengan teman sebaya. Ketika mereka harus menghadapi perselisihan dengan teman sebayanya, anak-anak belajar tentang prinsip kesetaraan dan keadilan. Sebaliknya, sejumlah teori ahli menekankan pengaruh negatif teman sebaya terhadap perkembangan anak dan remaja. Bagi sebagian remaja, mengalami penolakan atau pengabaian dapat membuat mereka merasa sendirian dan bermusuhan.

Kalian tahu tidak apa saja bentuk-bentuk kelompok teman sebaya?

Diantara banyaknya kelompok-kelompok sosial. Ada beberapa kelompok yang paling sering terjadi pada masa-masa remaja hal ini dijelaskan oleh Hurlock dalam sebuah bukunya:

  • Teman Dekat

Pada masa remaja biasanya memiliki dua atau tiga sahabat atau teman dekat. Umumnya, teman-teman memiliki usia, jenis kelamin, dan tujuan, aspirasi, dan keterampilan yang sama. Teman dekat ini dapat saling mempengaruhi dalam berbagai situasi sebagai remaja.

  • Kelompok Kecil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun