Pada artikel sebelumnya kita telah membahas tentang gangguan perkembangan membaca pada anak. Nah pada pembahasan kita kali ini akan membahas tentang gangguan perkembangan menulis pada anak. Anak ternyata tidak hanya memiliki gangguan perkembangan dalam membaca tetapi dalam menulis pun anak memiliki gangguan. Apa si kira-kira nama gangguan perkembangan menulis pada anak? Seperti yang telah kita ketahui gangguan perkembangan membaca pada anak dinamakan disleksia sedangkan gangguan perkembangan menulis pada anak dinamakan disgrafia.
Disgrafia adalah masalah belajar yang terpaku pada kemampuan menulis anak. Kualitas tulisan tangan anak-anak dengan masalah ini seringkali sulit untuk dibaca dengan teliti. Anak-anak yang mengalami disgrafia juga kadang-kadang menggunakan beberapa kata yang tidak pantas dalam berkomunikasi.
Anak-anak yang memiliki kesulitan dalam menulis itu dianggap malas karena ke cerobohannya dalam menulis. Hal ini akan mengurangi harga diri anak dan kepercayaan diri seorang anak. Hal tersebut mungkin terjadi karena membuat anak merasa cemas dan berperilakuan buruk ketika disekolah.
Sekilas pembahasan, disgrafia terlihat sama dengan disleksia, karena terkadang penderita disleksia juga tidak suka menulis dan mengeja. Sejujurnya, terkadang, anak-anak mungkin mengalami disleksia dan disgrafia secara bersamaan.
Oleh karena itu, penilaian yang tepat diharapkan dapat mengetahui masalah gangguan belajar yang dialami oleh anak-anak.
Ciri khas dari disgrafia adalah tulisan tangan yang tidak jelas dan sulit untuk dibaca. Namun, ini tidak berarti bahwa semua anak dengan tulisan tangan berantakan atau tidak rapi mengalami disgrafia.
Berikut adalah tanda-tanda lainnya yang mungkin menunjukkan seorang anak menderita disgrafia.
- Sulit menyalin tulisan
- Memegang bahan tulis terlalu keras, menyebabkan kram tangan
- Ejaan dan penulisan huruf kapital yang salah
- Menulis itu terasa sulit dan dilakukan secara lambat
- Posisi tubuh atau tangan yang berbeda saat menulis
- Mencampurkan huruf sambung dan pisah
- Menulis sambil mengeja atau menceritakan kembali kalimat yang disusun
- Ukuran dan spasi yang tidak tepat atau tidak beraturan
- Kekurangan huruf atau kata dalam kalimat
- Kesulitan untuk membayangkan kata-kata sebelum ditulis
- Memerhatikan tangan sambil menulis
- Kesulitan berkonsentrasi pada saat  menulis
- Sering menghapus tulisan saat menulis.
Gangguan belajar disgrafia terjadi ketika ada masalah dengan sistem saraf yang mengatur kemampuan motorik untuk menulis. Meskipun demikian, penyebab disgrafia belum diketahui secara pasti. Walaupun seperti itu, ada beberapa kemungkinan yang dapat memicu disgrafia.
Jika disgrafia terjadi saat masih anak-anak, kemungkinan penyebab disgrafia adalah masalah pada memori yang memungkinkan anak mengingat kata-kata yang ditulis dan posisi atau gerakan tangan untuk bisa menulis.
Terkadang disgrafia juga dapat timbul bersamaan dengan masalah belajar lainnya, seperti ADHD, disleksia, dan lain-lain