mungkar
dari
kepada Allah
dan kamu beriman
beriman
dan sekiranya
Ciri-ciri Ummat Yang TerbaikÂ
 Ayat ini mengandung suatu dorongan kepada kaum mukminin agar tetap memelihara sifat-sifat utama. Yakni mengajak kebaikan serta mencegah kemunkaran, dan senantiasa beriman kepada Allah. Semua sifat itu telah dimiliki oleh kaum Muslimin pada masa Nabi dan sudah menjadi darah daging dalam diri mereka karena itu mereka menjadi kuat dan jaya.
 Secara sosiologis, umat menunjukkan kesatuan manusia. Anggotanya menjaga kebersamaan, bahu membahu dan bergerak dinamis dengan gaya dan pedoman hidup yang sama. Merujuk pada ayat tersebut di atas, setidaknya ada tiga syarat yang harus dipenuhi agar dapat menjadi umat terbaik.
Pertama, senantiasa menyuruh pada kebaikan. Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa ma'ruf merupakan istilah yang mencakup segala hal yang dicintai oleh Allah SWT. Kebajikan yang bermanfaat bagi manusia dan lingkungannya. Tentu selalu ada keburukan, namun dengan terus menerus menebar kebaikan, akan mengurangi bahkan menghilangkan kejahatan. Tentu saja hal yang paling utama adalah menyiapkan diri sebagai teladan. Sehingga orang akan mudah mengikuti jalan dakwah yang kita lakukan.
Kedua, aktif bersama mencegah kemungkaran. Mungkar mencakup segala hal yang dibenci dan dimurkai oleh Allah SWT. Bertentangan dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan dan merusak lingkungan. Diperlukan sikap bijak saat menyeru pada kebaikan dan mencegah keburukan. Sikap lemah lembut dan kasih sayang dikedepankan. Santun dan sabar menjadi keharusan. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam kisah Luqman. "Wahai anaku, laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang munkar serta bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (harus) diutamakan." (QS Luqman: 17).