Perpustakaan merupakan pusat pengetahuan dan pembelajaran yang berperan penting dalam pembelajaran, tanpa perpustakaan yang memadai akan sulit dalam mengembangkan pengetahuan (Rusmana, 2005). Melalui adanya fasilitas perpustakaan maka akses dalam memperoleh bacaan akan semakin mudah.Â
Dengan demikian maka pengembangan kemampuan literasi juga akan lebih mudah dilaksanakan. Sehingga perpustakaan ini harus menjadi sarana yang harus ada di setiap sekolah. Salah satu sekolah yang mengalami ketertinggalan adalah SD Negeri Kambingan Kec. Tumpang, Kab. Malang, Jawa Timur.Â
Pada sekolah dasar tersebut kondisi sekolah tidak memiliki perpustakaan, hanya ada beberapa fasilitas alat olah raga, ruang guru yang menjadi satu dengan ruang kepala sekolah, jaringan internet yang terbatas, kurangnya jumlah tenaga pendidik, dan pembelajaran hanya terbatas pada buku LKS. Peneliti mengamati betul dan ikut turun ke lapangan secara nyata untuk mengetahui kondisi di SD Negeri Kambingan.Â
Peneliti hendak membantu perkembangan infrastruktur sekolah sekaligus menjadi tenaga pendidik sementara guna meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, dan digitalisasi di SD Negeri Kambingan di tengah berbagai keterbatasan sekolah.
Agenda awal dimulai dengan melakukan kunjungan dan observasi di SDN Kambingan. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui lingkungan sekolah, kondisi sekolah, dan saling mengenal antara pihak sekolah dengan mahasiswa. Hasil dari observasi menemukan bahwa SDN Kambingan mengalami beberapa kendala dan kekurangan. Pada awal kedatangan mahasiswa ke sekolah melaksanakan observasi sekolah. Mahasiswa yang melaksanakan MBKM 5 SD Negeri Kambingan terdiri dari lima mahasiswa sebagai berikut:
Wardana (Universitas Negeri Malang)
Andini Rusdianawati (Universitas Negeri Malang)
Annisa Istikhomah (Universitas Negeri Malang)
Fitri Ratna Sari (IKIP Budi Utomo)
Yulia Rani Iswati D.I (IKIP Budi Utomo)