Bagi Gen Z, thrifting bukan hanya sekedar mengikuti tren mode, tapi juga bagian dari gaya hidup yang menunjukkan kesadaran sosial dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Lewat thrifting, mereka merasa bisa menjadi bagian dari solusi atas masalah besar seperti perubahan iklim dan limbah pakaian. Dengan semakin banyaknya pilihan belanja yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, Gen Z tidak hanya ikut tren, tapi juga mulai membentuk kebiasaan yang mendukung dunia yang lebih hijau.
Kesadaran ini juga mendorong munculnya banyak brand baru yang mengusung konsep keberlanjutan, seperti pakaian daur ulang atau bisnis yang mendukung usaha kecil dan lokal. Ini adalah cara Gen Z berkontribusi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik, dengan memilih membeli barang bekas yang punya nilai lebih, bukan hanya sekadar mengikuti label atau tren sesaat.
Kesimpulan
Thrifting ala Gen Z bukan sekedar membeli barang bekas, tapi lebih seperti sebuah gerakan yang menggabungkan kreativitas, keberlanjutan, dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Dengan memanfaatkan peluang untuk mendapatkan barang berkualitas dengan harga terjangkau, mereka tidak hanya bisa menghemat uang, tapi juga turut berperan dalam menciptakan dunia yang lebih hijau. Thrifting menjadi cerminan dari nilai-nilai yang sangat dihargai oleh generasi ini, dan pastinya akan terus berkembang sebagai cara berbelanja yang cerdas, dengan gaya yang tetap unik dan tak lekang oleh waktu.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H