Setiap anak yang lahir dan berkembang memiliki suatu masa dimana terjadi peningkatan pesat dan luar biasa terhadap perkembangan otak anak. Masa ini disebut dengan masa emas atau golden ages.Â
Perkembangan anak pada masa golden ages ini menjadi sangat penting, karena pada tahap ini anak akan belajar melalui pengalaman dan pengajaran yang diajarkan padanya.
Salah satu aspek penting dalam perkembangan anak yang harus diperhatikan orang tua adalah aspek bahasa atau kemampuan berbicara. Berdasarkan penelitian Bromley (1992) terdapat empat aspek yang menjadi hal pokok yang harus dikuasai anak agar menjadi mahir dan menguasai kemampuan untuk berbicara.Â
Empat aspek tersebut adalah menyimak; berbicara; membaca dan menulis. Yang mana kemampuan untuk berbicara ini akan dikuasi anak jika mendapat rangsangan atau stimulasi yang tepat sesuai dengan perkembangannya.
Kemampuan berbicara seringkali disamakan dengan kemampuan berbahasa. Padahal, kedua hal ini memiliki perbedaan yang mendasar. Seorang anak akan menguasai kemampuan bahasa terlebih dahulu sebelum berbicara. Dimana, bahasa menjadi suatu bentuk ekspresi yang dibawa dari lahir.Â
Nah, berbicara adalah salah satu cara untuk mengekspresikan bahasa. Kemampuan untuk berbicara ini akan sempurna jika seorang anak menguasai empat hal yaitu kemampuan bunyi  (fonologi), pengetahuan tentang makna kata (semantik), peraturan untuk tata bahasa (grammar) dan teknik menggunakan bahasa untuk komunikasi (prakmatis).
Pada fakta yang ada dilapangan, banyak anak mengalami keterlambatan dalam berbicara jika dibandingkan dengan teman seusianya.Â
Beberapa hal yang menjadi penyebab keterlambatan anak dalam berbicara yaitu terganggunya perkembangan dan kematangan syaraf sejak dalam kandungan hingga mengakibatkan autisme dan berbagai gangguan lain;Â
terdapat gangguan pendengaran pada anak; adanya gangguan pada otot bicara; adanya keterbatasan kognitif; dan kurangnya interaksi dan komunikasi dengan orang tua dan lingkungan sekitar. Â Â
Stimulasi dalam berbicara ini adalah salah satu langkah untuk mencegah adanya kasus keterlambatan berbicara yang dialami oleh anak-anak. Anak perlu distimulasi sejak dini untuk mengembangkan kemampuan sensorik, motorik, emosi-sosial, kognitif dan kemampuan berbicara.Â
Teknik stimulasi ini akan berperan untuk merangsang hubungan antar sel-sel otak yang akan membentuk sinaps atau hubungan antara sel-sel otak. Semakin banyak stimulus atau rangsangan akan membuat hubungan antara sel otak semakin kompleks.Â
Yang menyebabkan otak kiri dan otak kanan akan berkembang secara seimbang dan efektif untuk melakukan seluruh kemampuan seperti kemampuan berbicara, sensorik, kemandirian, kreativitas, kecerdasan, moral dan kepribadian.
Salah satu cara efektif sebagai upaya untuk meningkatkan stimulasi kemampuan anak dalam berbicara adalah dengan melakukan aktivitas permainan yang seru untuk meningkatkan kemampuan anak. Selain itu, para orang tua juga dapat memaksimalkan cara stimulasi dengan melakukan pemberian vitamin atau nutrisi yang tepat.
Pemberian suplemen yang dapat merangsang kecerdasan otak menjadi hal yang penting untuk meningkatkan stimulasi berbicara. Generos merupakan salah satu suplemen otak dalam bentuk herbal yang baik digunakan. Ribuan orang tua sudah ikut membuktikan keefektifan dari Generos ini dalam menunjang kecerdasan dan kemampuan berbicara anak mereka.Â
Selain sebagai nutrisi kecerdasan otak, Generos dapat pula menjadi nutrisi penunjang untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Dan yang paling penting, Generos dapat berperan dalam mengatasi speech delay yang banyak terjadi pada anak-anak.
Salah satu konsumen Generos juga memberikan testimoni yang menyatakan bahwa anaknya yang sebelumnya mengalami speech delay menjadi lebih lancar membaca setelah mengonsumsi Generos secara rutin. Bunda bisa memmbaca testimoninya melalui link berikut ini.
Langkah lain yang dapat para bunda lakukan untuk meningkatkan proses stimulasi adalah dengan mengajak para buah hati untuk melakukan aktivitas bermain yang seru dan menyenangkan sesuai dengan usia tumbuh kembang anak.Â
Berbagai aktivitas ini dapat mengurangi screen time yang biasanya sulit diatasi pada anak-anak. Berbagai kegiatan tersebut diantaranya adalah:
1. Berbicara dan Bernyanyi
Para orang tua dapat berinterkasi dengan anak dengan mengajak anak untuk berbicara dan bernyanyi sejak usia dini bahkan sejak masih dalam kandungan. Meskipun bayi pada usia 0-3 bulan terlihat belum mengerti, namun para orang tua harus mulai memberikan stimulasi pada bayi. Para orang tua dapat berbicara dan bernyanyi seolah-olah bayi tersebut mengerti.
2. Membacakan cerita atau dogeng dengan buku cerita atau hand puppet
Cara seru lain dalam melakukan interaksi dengan anak adalah melalui cerita. Anak tentu akan antusias mendengarkan cerita dari orang tua nya. Para orang tua bisa menggunakan alat tambahan seperti buku cerita atau hand puppet yang dapat menambah ketertarikan anak.Â
Melalui proses membaca ini akan meningkatkan kemampuan anak untuk mendengarkan dan juga akan memicu rasa penasaran dari anak. Anak akan berusaha merekam dan memahami setiap kata dan cerita yang diucapkan oleh orang tua mereka. Bunda juga bisa menirukan suara-suara hewan dari dogeng yang diceritakan untuk memicu kemampuan berbicara pada bayi usia 3-6 bulan.Â
3. Bermain seru dengan media Flash Card
Flash Card dapat menjadi permainan seru karena terdiri dari beragam warna dan gambar. Flash Card juga efektif untuk menambah kosa kata pada bayi. Bunda dapat menyebutkan kata yang terdapat pada flash card lalu meminta anak untuk mengucapkannya kembali.Â
Jika anak belum dapat menyebutkan, bunda dapat membantu dengan menyebutkan suku kata pertama. Selanjutnya bunda juga dapat membuat permainan cari gambar dengan pertanyaan "gambar ikan yang mana ya?". Tentu ini akan meningkatkan kemampuan berpikir anak. Permainan ini cocok untuk anak usia 1 tahun ke atas.
4. Permainan "Rescue the animals"
 Bahan yang dibutuhkan adalah mainan berbentuk hewan & selotip. Cara bermain adalah  mainan ditempel ke dinding dengan selotip lalu anak diminta untuk mengambil mainan sambil memperagakan suara hewan. Permainan ini akan melatih kemampuan berpikir fokus dan kesabaran anak. Permainan ini cocok untuk anak usia 10 bulan ke atas.
5. Sensory Play
Sensory Play dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa bahan seperti jelly, mie yang diberi warna, air putih dan juga pasir. Kegiatan ini dapat dilakukan untuk melatih kemampuan motoric anak. Sensory play ini dapat dilakukan ketika bayi berusia 6 bulan ke atas. Sebagai tambahan, untuk bayi berusia 3 bulan sebaiknya dilakukan tummy time.
Demikian beberapa referensi aktivitas yang bisa bunda lakukan untuk meningkatkan stimulasi pada anak. Selamat mencoba!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H