Namaku Charlie. Dan aku seekor kucing. Lebih tepatnya kucing dengan tubuh proporsional dan anggun yang berbulu orange dengan loreng hitam di seluruh tubuhku. Jika kau pernah menonton film dengan kucing bernama Garfield, kurang lebih aku terlihat seperti dia. Keren dan menawan, bukan?
Aku tinggal bersama 10 ekor teman-teman ku di sebuah rumah kosong di dekat rumah sakit. Saat ini, aku sedang berjalan menuju rumah sakit. Aku akan bertemu seseorang. Sebenarnya, ini seperti pertemuan mingguan antara aku dan dia. Kami akan bertemu 3 kali dalam seminggu dan rutinitas ini terjadi sejak setahun yang lalu.
Aku menoleh memandangi kaca depan toko yang sepertinya menjual baju dan accessories. Tubuhku terlihat sangat menawan hari ini. Aku merasa dr.Lily akan memujiku hari ini. Ah, aku lupa bercerita padamu, kalau seseorang yang ku temui bernama dr.Lily. Dia adalah seorang dokter berparas cantik. Charlie juga merupakan nama yang diberikan dr.Lily. Katanya aku terlihat keren dengan nama itu. Persahabatan kami mulai terjalin saat dr.Lily menolong ku ketika terjatuh dalam selokan rumah sakit. Ah, dia begitu baik dan cantik.
Sejak itu, aku rutin bertemu dengan dr.Lily di rumah sakit. Dia akan membawakanku berbagai jenis makanan mewah versi kucing. Dia akan mengelus bulu-buluku sambil terus bercerita tentang bagaimana dia menyelamatkan nyawa banyak orang dengan profesinya sebagai dokter. Ah, pekerjaannya juga terlihat cukup sulit dan berat.
Seiring dengan kedekatanku dan dr.Lily, para kucing lain memenadangku dengan berbeda. Beberapa kali, mereka menanyakan perihal sakit yang mereka alami. Dan aku akan membual sesukaku. Sebenarnya aku sudah tau, penyakit yang mereka alami diakibatkan mereka yang terlalu banyak makan dan rebahan. Sungguh tak keren.
Mungkin kamu juga bertanya-tanya, mengapa dr.Lily tak membawa ku pulang kerumahnya. Aku sempat sedih ketika memikirkan hal ini. Aku menyangka dr.Lily tak menyayangiku. Hingga akhirnya aku tau kalau suami dr.Lily alergi dengan bulu kucing. Ini melegakanku.
Aku sudah tiba di halaman rumah sakit. Tapi, hari ini rumah sakit terlihat berbeda. Biasanya tidak seramai ini. Orang-orang berlalu lalang sambil memakai masker. Bahkan beberapa orang dirawat di lorong-lorong rumah sakit sambil dipasangi alat di hidungnya. Kalau tidak salah dr.Lily pernah bercerita kalau itu adalah tabung oksigen.
     "Hai, Charlie." Aku menoleh, rupanya Tom yang memanggilku.
     "Hai, Tom" aku membalas sapaannya. Tom adalah salah satu teman kucingku. Tapi dia berbeda. Tom cerdas dan memiliki pergaulan yang luas. Bisa dibilang, Tom adalah sumber informasi yang aktual dan terpercaya untuk para kucing di daerah kami.
     "Kau ingin menemui dr.Lily?" tanya Tom