Mohon tunggu...
Wardatun Nafiah
Wardatun Nafiah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa PAI IAIN JEMBER

Cantik itu hati

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik, Pendidikan, Konsep, Teori konflik, dan Menyikapi Permasalahan Sosiologi Pendidikan

10 November 2020   22:27 Diperbarui: 10 November 2020   22:47 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum wr. Wb
Bismillahirrahmanirrahim
Kembali lagi dengan saya, Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk menulis materi mengenai sosiologi pendidikan, simak penjelasan materi dibawah ini mengenai konflik, yang pertama akan membahas konflik dan pendidikan, yang kedua ada konsep dan teori konflik, yang ketiga (terakhir) ada menyikapi konflik sosiologi pendidikan.

Konflik dan Pendidikan
Baik untuk yang pertama mari kita pahami pengertian tentang konflik, apa si konflik itu? Pastinya kata konflik sudah tidak asing lagi ditelinga kalian. Karena kebanyakan orang pastinya memiki konflik dalma kehidupannya, konfik tidak pandang siapa, umurnya, atau parasnya, dimna ada perbedaan disitu pasti ada konflik.terjadinya konflik dalam kehidupan seseorang akan mendewasakan perilaku orang tersebut
Konflik bisa bermakna pertentangan, pertikaian, adu mulut, berkelahi, ber marah-marahan dan lain sebagainya. Jadk dimana ada pertikaian pasti disitu ada konflik

Sedangan pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki pengetahuan individu dimana disitu yang sebelumnya belum tau akan menjadi tau, seeblumnya yang belum bisa akan menjadi bisa. Jadi yang dimaksud dengan konflik dan pendidikan merupakan pengajaran yang dilakukan untuk penyelesaian masalah. Karena ketika kita terjadi permasalahan disitu kita harus memikirkan bagaimna akhir dari konflik tersebut bagaimana si penyelesaianya, baik-kah buruk-kah. Terkadang yang disayangkan ketika terjadi konflik disitu tanpa sadar kita merugikan orang lain tanpa sadar membuat hati seorang tersinghung seperti itu.

2. Konsep dan teori konflik
Mengenai konsep disini ada pengertian tentang konflik, macam-macam tentang konflik, ada fungsi, ada juga ciri-ciri bagaimna si konflik itu bisa terjadi.

Pengertian, konflik seperti yang sudah disebutkan diatas konflik merupakan masalah. Adapun mengenai macam-macamnya ada yang mengatakan( lewis A. Coser) menurutnya ada 2 yaitu rasional dan non rasional. Contoh yg rasional yaitu ketika didalam keluarga ada yg dipanggel adek, adek tersebut mogok makan karena tidak diberikan boneka. Agar keinginannya diberikan mangkanya dia melakukan mogok tersebut dan pada akhirnya orang tua tidak tega dan membelikan boneka untuk sang adik. 

Yang ke 2 ada non rasional contohnya disini ada permasalah rumah tangga atau orang pacaran, karena disebabkan oleh orang yang terkasih jadi disini akar permasalahannya terkadang karena mereka perduli jadi muncul konflik. 

Ketika keduanya tidak perduli maka akan santai dan tidak terjadi apa-apa. Karena ada yang bilang ketika suatu hibjngan banyak terjadi masalah atau konflik maka hubungan tersebut akan langgeng atau harmonis. Selanjutnya ada fungsi terjadinya konflik yaitu, bisa mengeratkan hubungan, tadinya yang belum tahu menjadi tahu, dapat pula mendewasakan seseorang, memgaktifkan seseorang, Menjaga komunikasi dan lain sebagainya.

Ciri-ciri terjadinya konflik yaitu, yang pertama konflik tersebut terjadi antara minim 2 orang atau lebih, ada permasalahan yang dipermasalahkan, adanya adu kekuatan( bisa berupa adu mulud, berkelahi, musuhan dsb.) serta adanya interaksi anatar orang yang terkena konflik tersebut.

3. Menyikapi konflik dalam soisologi pendidikan
Sebagai tenaga kependidikan kita mustinya sudah memahami tentang dasar sesuatu, ketika terjadi permasalahan diskusikan dengan orang yang lebih tau agar bisa memberikan wejangan kepada kita. Dalam uslam sendiri tidak boleh bermusuhan lebih dari 3 hari itu sudah merupakan dosa apabila lebih dari 3 hari. Ketika terjadi konflik musyawarahkan rembukkan apa akar permasalahannya jadi msalah terselesai deng baik. Tidak dengan adu mulud berkelahi atau lain sebagainya, sangat disayangkna ketika terjadi konflik dan itu merugikan orang atau lebih parahnya merusak fasilitas umum.

Alhamdulillah terima kasih sudah membaca tulisan saya mengenai sosiologi pendidikan, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.....selamat bertemu ditulisan saya yang selanjutnya

Semoga kedepannya semakin diberi kelancaran, kesehatan, ketekunan, kesabran, kecerdasan yang bermanfaat dunia wal akhirat. Bisa sukses semunya.
Wassalamualaikum wr. Wb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun