Mohon tunggu...
Wardah Mutia Rahmah
Wardah Mutia Rahmah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi

explore beyound limited like a galaxy!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Metode Penelitian

15 November 2024   23:20 Diperbarui: 15 November 2024   23:54 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penelitian ilmiah adalah proses sistematis untuk menemukan atau mengembangkan pengetahuan dengan menggunakan metode yang terstruktur. Penelitian ilmiah merupakan suatu aktivitas dalam menelaah suatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah secara tertata dan sistematis untuk menemukan pengetahuan baru yang dapat diandalkan kebenarannya mengenai dunia sosial.

Berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir secara objektif, logis, dan sistematis untuk mencapai tujuan. Berikut beberapa cara berpikir kritis yang dapat dilakukan:

  • Identifikasi masalah: Tentukan masalah yang akan diselesaikan
  • Berani bertanya: Jangan ragu untuk bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu
  • Kumpulkan data: Kumpulkan data, pendapat, dan argumen dari berbagai sumber
  • Analisis data: Analisis data yang dikumpulkan untuk mengetahui apakah valid dan bisa dipertanggungjawabkan
  • Pertimbangkan sudut pandang orang lain: Pertimbangkan lebih dari satu sudut pandang karena setiap orang memiliki pendapat dan motivasinya sendiri
  • Evaluasi argumen: Evaluasi argumen yang valid atau tidaknya
  • Asumsikan bias: Asumsikan apakah sumber-sumber yang digunakan bias atau tidak
  • Identifikasi solusi: Identifikasi solusi terbaik dan tunjukkan solusi Anda
  • Analisis keputusan: Analisis keputusan yang diambil

Dalam konteks ini, berpikir kritis sangat diperlukan, yaitu kemampuan untuk mengevaluasi dan menganalisis informasi secara mendalam, serta mempertanyakan asumsi yang mendasarinya. Metodologi penelitian yang benar adalah yang sesuai dengan tujuan penelitian, menghasilkan temuan yang dapat dipercaya, dan memiliki nilai validitas tinggi. Pemilihan metode yang tepat adalah faktor penting agar hasil penelitian memiliki kredibilitas ilmiah yang baik (Sugiyono, 2017).

Kebenaran ilmiah adalah hasil penelitian yang mendekati realitas dan diterima dalam komunitas akademik.Kebenaran ilmiah diartikan juga sebagai kebenaran akal, yang dihasilkan melalui proses panjang penelitian. Yang mana pada proses penelitian tersebut banyak prosesur yang harus dilewati serta tahapan-tahapan yang baku yang telah ditentukan. Hal ini disebut juga dengan metodologi.

Sifat kebenaran ilmiah terdapat 3 dasar yaitu; struktur yang rasional logis, empiris serta pragmatis. Terkait dengan kriteria kebenaran, bahwasanya dalam perspektif barat mengandalkan tiga kekuatan yakni; rasionalisme, emperisme dan kritisisme dalam mencari kebenaran. 

Kebenaran ini dicapai melalui pengujian hipotesis menggunakan metode ilmiah yang terpercaya dan hasilnya bisa diulang. Sumber kebenaran dalam penelitian dapat berasal dari data yang diperoleh secara empiris, hasil eksperimen, atau observasi. 

Cara menguji kebenaran melibatkan proses verifikasi data, validasi hasil, serta pengulangan penelitian untuk memastikan hasil yang konsisten dan dapat diandalkan (Nazir, 2014).

Penelitian kualitatif dan kuantitatif berbeda dalam pendekatan, metode pengumpulan data, serta teknik analisisnya. Menurut Moleong (2008: 6). Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah.

Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena secara mendalam, biasanya menggunakan wawancara, observasi, atau analisis dokumen sebagai metode pengumpulan data. Hasil analisis kualitatif bersifat deskriptif dan berfokus pada pemahaman konteks serta makna di balik fenomena. 

Penelitian kuantitatif adalah sebuah penyelidikan tentang masalah sosial berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari variabel- variabel, diukur dengan angka, dan dianalisis dengan prosedur statistik untuk menentukan apakah generalisasi prediktif teori tersebut benar. 

Penelitian kuantitatif lebih berfokus pada pengukuran variabel dengan menggunakan analisis statistik. Alat yang sering dipakai dalam penelitian kuantitatif mencakup kuesioner atau instrumen lain yang sesuai dengan pengukuran variabel yang diteliti (Creswell, 2016).

Model penelitian historis, deskriptif dan kritis masing-masing memiliki tujuan yang spesifik. Metode historis adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau dan menuliskan hasilnya berdasarkan fakta yang telah diperoleh yang disebut historiografi.

Penelitian historis lebih memusatkan perhatian pada peristiwa masa lalu untuk menganalisis hubungan sebab-akibat.

Menurut Purba et al., (2021) Penelitian deskriptif adalah pengumpulan data untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan tentang status terakhir subjek penelitian, yang merupakan metode penelitian faktual tentang status sekelompok orang, suatu objek, suatu keadaan, sistem pemikiran atau peristiwa dalam saat ini. 

Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan fenomena saat ini tanpa menarik kesimpulan atau generalisasi yang pasti. Penelitian kritis adalah pendekatan penelitian yang memiliki tujuan untuk mengembangkan kesadaran kritis dan tindakan kritis partisipan penelitian dalam menghadapi masalah-masalah sosial kemasyarakatan. 

Model kritis, di sisi lain, menekankan pada pendekatan analitis dan reflektif untuk mengkritisi realitas yang ada. Penggunaan model penelitian ini tergantung pada tujuan studi, apakah untuk memahami sejarah, menggambarkan keadaan sekarang, atau mengkritisi suatu fenomena (Arikunto, 2010).

Ada beberapa bentuk publikasi hasil penelitian, di antaranya: 

  • Makalah: Karya ilmiah singkat yang biasanya dipresentasikan dalam seminar atau konferensi. Contoh: makalah seminar nasional. 
  • Paper/Esai: Tulisan ilmiah pendek yang berisi analisis kritis mengenai suatu topik tertentu. Contoh: esai ilmiah dalam jurnal kampus. 
  • Skripsi: Karya ilmiah yang disusun untuk memperoleh gelar sarjana. Contoh: skripsi mahasiswa S1. 
  • Tesis: Karya ilmiah yang disusun untuk memperoleh gelar magister. Contoh: tesis mahasiswa S2 dalam bidang pendidikan. 
  • Disertasi: Karya ilmiah untuk memperoleh gelar doktor. Contoh: disertasi tentang kebijakan publik. 
  • Jurnal/Artikel Ilmiah: Artikel yang diterbitkan dalam jurnal akademik yang telah melalui proses peninjauan sejawat. Contoh: artikel dalam jurnal yang terindeks Scopus (Purwanto, 2018).

Referensi:

Arikunto, S. (2010). "Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik". Jakarta: Rineka Cipta.

Creswell, J. W. (2016). "Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches". Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nazir, M. (2014). "Metode Penelitian". Bogor: Ghalia Indonesia.

Purwanto, N. (2018). "Teknik Penulisan Karya Ilmiah". Jakarta: Rajawali Press.

Sugiyono. (2017). "Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D". Bandung: Alfabeta.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun