[caption caption="4 penyebab gagal move on"][/caption]
Galau, istilah yang tidak lekang oleh waktu hingga saat ini. Meskipun istilahnya makin meluas menjadi BAPER alias Bawa Perasaan atau istilah lainnya.
Hayoo disini siapa nih yang sering galau? Pasti ga pada ngaku kan? Hal galau yang paling sering dirasain oleh para jomblowan ataupun jomblowati adalah mantan. Kalau yang belum tahu mantan itu apa, yah kurang lebih kayak permen karet lah, kalau ga dibuang jauh-jauh ya bakalan nempel terus.
Tahukah Anda bahwa katanya obat galau itu simple? Iya, kata orang sih simple. Obatnya cuma satu, yakni "MOVE ON".
Tapi anehnya obat yang "katanya" simple itu, susah dilakukan. Banyak orang yang sudah mencoba untuk move on, tapi tak sedikit orang yang gagal move on. Nah loh, kira -kira apakah penyebabnya? Oleh karena itu, berikut ini akan saya bahas 3 Penyebab Gagal Move On:
1. Masih Cinta
Masalah klasik yang sering terjadi adalah karena kamu masih cinta. Gimana mau move on, kalau kamunya sendiri aja masih cinta sama si doi? Kamu seringkali melamun memikirkannya, menyebut namanya tanpa sadar dan bahkan melihat fotonya. Kamu boleh saja masih mencintainya, tapi apakah dia masih mencintaimu? Kalau dianya aja udah bisa move on dan sedang bersama dengan pasangan barunya, kenapa kamu harus menyiksa diri dengan selalu mencintainya?Â
2. Kecewa
Berbagai pertanyaan ada di otak kamu, tentang kenapa sih mesti putus? Kenapa dia meninggalkan kamu? Kenapa dulu dia tega berkhianat dengan teman kamu sendiri? Perasaan kecewa yang sangat dalam masih menyisakan luka. Kamu merasa dikhianati. Fikiran kamu hanya fokus pada masa lalu. Sehingga tidak heran bahwa perasaan kecewa kamulah yang menyebabkan gagal move on.
3. Merasa Bersalah
Mungkin bisa jadi kamu merasa bersalah pada dirimu sendiri. Kenapa sih sikap kamu dulu kayak gitu ke dia? Andai dulu bla bla bla, pasti kamu masih jadian dengannya.. Kenapa sih dulu kamu selingkuh, andai kamu ga selingkuh pasti kamu masih bersamanya. Jika kamu masih berfikir seperti itu, hentikan pikiran itu sekarang. Berhenti menghukum dirimu sendiri. Ikhlaskanlah yang terjadi dan temukan kebahagiaanmu sendiri meskipun tanpanya. Anggap semua masa lalu yang pernah kamu lalui sebagai pembelajaran yang sangat berharga bagi masa depanmu kelak.