Krakatau konsisten bermusik, menulis lagu penuh makna, alunan nada yang berenergi pun syahdu. Perpaduan harmonis musisi jazz kawakan dengan peran dan kekuatannya masing-masing, membawa pesan lingkungan dan kemanusiaan.
Bangga, Indonesia punya musisi senior yang masih aktif berkiprah memperkaya musik Indonesia seperti Krakatau.
Makin bangga ketika bisa menyaksikan pertunjukkan langsung Krakatau yang enerjik, memanjakan telinga dengan permainan musik kelas maestro dan vokal bertenaga dengan penyanyinya yang lincah. Padahal personel Krakatau tak lagi muda, kisaran usia 50-60 tahun.
Namun pertunjukkan musik jazz di Titan Center Bintaro bertajuk A Musical Journey of Krakatau, menunjukkan semangat muda dan tak ada kata pensiun dalam bermusik. Saya jadi nostalgia meski saat saat Krakatau "viral" pada zamannya, saya masih sangat belia.
Titan Center Bintaro, dengan kapasitas 414 seat, penuh dengan penonton, penggemar, juga penikmat musik seperti saya yang hadir menyaksikan A Musical Journey of Krakatau pada 8 Februari 2020.
Dalam ruangan bersetting teater, saya nyaman dan bahagia menyaksikan pertunjukkan musik Krakatau. Selain tempat duduk yang memudahkan menikmati panggung dan performa seluruh musisinya, saya juga  bisa menikmati kualitas vokal dan musik, dengan maksimal. Â
Makin bahagia dengan 20 lagu yang dimainkan, plus satu solo drum Gilang Ramadhan. Pertunjukkan yang selaras dengan usia jelang 40, matang dan tenang namun tetap bergairah. Satu hal lagi dari tempat pertunjukkan multifungsi ini, bebas asap rokok. Ini penting buat saya yang masih dalam terapi obat paru.
Chapter Two
A Musical Journey of Krakatau juga momen mengenalkan, lagi, album baru Krakatau bertajuk Chapter Two. Integritas masih menjadi karakter Krakatau. Sejak kelahiran album pertama tahun 1986, band kenamaan dan kebanggaan Indonesia ini menyuarakan isu lingkungan dan kemanusiaan, selain tentunya lagu cinta.