Mengenal Sekilas Saja
Perempuan asal Ambon yang tinggal di Yogyakarta, Ratna Perwira, adalah PIN 2015 yang menerima penghargaan kategori Perempuan & Wirausaha.
Masa lalunya yang kelam akibat kerusuhan membuatnya berpindah dan mencari kehidupan lebih baik. Yogyakarta menjadi tempatnya mengawali usaha yang menjadikannya berdaya untuk diri sendiri, keluarga, dan orang lain. Merajut Sukses di Balik Pohon Pisang, ia menyimpulkan ceritanya.
Pohon Pisang di tangan Ratna menjadi makanan dan minuman olahan. Nyaris tak ada bagian dari pohon pisang yang terbuang. Daun, buah, bonggol, batang semuanya bisa diolah menjadi makanan dan minuman. Usaha makanan dan minuman olahan kreasi Ratna ini semakin berkembang, bukan hanya untuk dirinya. Ia mendirikan Kelompok Tani Wanita Seruni dengan anggota 30 orang untuk memberdayakan perempuan. Bertumbuh bukan hanya untuk diri sendiri tapi berbagi, semangat ini lahir dari seorang perempuan yang ingin hidup bermanfaat untuk orang lain. Impiannya terwujud dan kini, rumah usahanya menjadi tempat wisata belajar yang bisa dicontoh oleh siapa pun yang datang berkunjung.
Irma merintis usaha kerajinan keset dari kain sisa. Perjuangan panjangnya membuatnya kini menjadi perempuan inspiratif yang mampu mendirikan usaha berbadan hukum dengan nama Usaha Dagang Mutiara Equipment, dan Irma juga membentuk Pusat Usaha Kecil Menengah Penyandang Cacat dengan memberdayakan sekitar 3000 penyandang disabilitas. Usahanya berkembang dengan berhasil ekspor ke Australia, Jerman, Jepang, dan Turki. Tak berhenti sampai disitu, Irma pun membina perajin keset dan memfasilitasi mereka melalui Koperasi Simpan Pinjam yang didirikannya.
Nissa Wargadipura dari Garut punya kisah lain soal pesantren dan petani. Pendiri Pesantren Ath Thariq ini mewujudkan idenya mengenai pendidikan, pertanian, melalui pesantren berkonsep ekologi. Bukan hanya gaya hidup organik di lingkungan pesantren yang kemudian tercipta melalui system pendidikan yang dibangunnya, namun pesantren ekologi ini berusaha menjaga keseimbangan linkungan, ekologi, dan hubungan manusia dengan alam. Santri selain belajar mengaji juga bertani organic dengan memelihara berbagai habitat di dalamnya demi menjaga ekosistem. Santri juga dilatih memisahkan sampah dan mengolahnya, selain dibimbing berwirausaha dengan menjual benih local.
Tiga perempuan dengan ceritanya sudah membuat saya “merasa kecil”, apalagi kalau mendengar Sembilan perempuan lainnya yang dinobatkan Tabloid Nova sebagai Perempuan Inspiratif 2015. Mereka jelas telah membakar semangat perempuan agar selalu bisa bermanfaat untuk orang lain, setidaknya itu yang saya rasakan saat hadir bersama mereka di malam penganugerahan PIN 2015 di restoran legendaris di Jakarta, Oasis.
- Ratna Perwira, Yogyakarta (Kategori Perempuan & Wirausaha)
- Irma Suryani, Kebumen, Jawa Tengah (Kategori Perempuan & Wirausaha)
- Heni Sri Sundani, Desa Palasari, Bogor (Kategori Perempuan & Pendidikan Ilmu Pengetahuan)
- Eko Setiyoasih, Karanganyar, Jawa Tengah (Kategori Perempuan & Pendidikan Ilmu Pengetahuan)
- Yunita Riris Widawaty, Tangerang (Kategori Perempuan & Teknologi)
- Yuli Sugihartati, Malang, Jawa Timur (Kategori Perempuan & Teknologi)
- Yuli Suprianti, Tangerang Selatan (Kategori Perempuan & Kesehatan)
- Shanti Rosa Persada, Jakarta (Kategori Perempuan & Kesehatan)
- Sonta Leonarda Boru Situmorang, Samosir, Sumatera Utara (Kategori Perempuan & Seni dan Sosial Budaya)
- Maizidah Salas, Wonosobo, Jawa Tengah (Kategori Perempuan & Seni dan Sosial Budaya)
- Sri Mulyani, Ungaran, Jawa Tengah (Kategori Perempuan & Lingkungan)
- Nissa Wargadipura, Garut (Kategori Perempuan & Lingkungan)