Kisah yang sangat kuat, membuat saya pulang dengan banyak pesan tersimpan di kepala namun merujuk pada satu pesan kuat tentang hubungan anak dan orangtua. Film yang mengingatkan kembali kita akan kejujuran dan kemauan untuk mengontrol diri dari nafsu duniawi. Saking kuatnya, saya acuh ada beberapa dialog yang rasanya kurang tepat. Atau tak begitu memperhatikan ada pengambilan gambar yang kurang maksimal. Mungkin karena saya belum melihat langsung Danau Toba, rasanya pengambilan gambar di lokasi ini kurang optimal. Sekilas saya memang merasakan, mana keindahan Danau Toba yang diucapkan dalam sebuah dialog di film ini? Jujur, saya memang kurang menikmati Danau Toba yang seharusnya bisa lebih ditonjolkan di film ini.
Rupanya selalu ada kurangnya film Indonesia yang saya tonton belakangan. Ada film yang naskahnya berantakan, namun pengambilan gambarnya sungguh memanjakan mata dan membuat penikmat film sangat merasakan keindahan Kota Bandung yang menjadi latar adegan filmnya. Sekarang, ketika naskah sangat kuat, Toba kurang dieksploitasi padahal film bisa menjadi sarana promosi kekayaan alam negeri.
Meski begitu, tetap saja, saya makin cinta Indonesia, dengan cerita yang disampaikan film-film karya anak bangsa. Setidaknya saya tidak pesimistis atau bahkan apatis terhadap film Indonesia. Setidaknya saya bersyukur tidak menjadi sebagian orang yang masih belum bisa melihat ada kualitas di film Indonesia, sekelompok orang Indonesia yang menganggap film Indonesia tak berkualitas sehingga tak mengusiknya untuk sekadar mencoba menonton satu saja film Indonesia di bioskop untuk membuktikan asumsinya.
Saya dukung film Indonesia, saya dukung Toba Dreams untuk Festival Film Indonesia 2015, yang malam penganugerahannya akan berlangsung Senin 23 November 2015. Film Toba Dreams sendiri pernah tayang di Bioskop April 2015, dan diputar ulang kembali di XXI Plaza Indonesia untuk penjurian FFI 2015, tempat saya menontonnya melalui kegiatan Komik Nobar.
Salut untuk pemain, sutradara, penulis naskah Toba Dream. Untuk TB Silalahi sang inspiratornya, Benni Setiawan (Penulis Naskah dan Sutradara), Mathias Muchus (Sersan TB Silalahi), Jajang C Noer, Ramon Y Tungka, pasangan aktor dan aktris, Vino G Bastian (Ronggur) dan Marsha Timothy (Andini) yang saya perhatikan punya kepedulian tinggi atas kekayaan budaya dan punya semangat kebangsaan yang besar, dan disalurkannya melalui karya film Indonesia.
Maju terus film Indonesia, negeriku Jaya!
#KomikNobar
#setoranborongan #bukanuntukditiru
Â
Sumber foto utama: Tribunnews.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H