Sebulan lalu, tepatnya 17 Agustus 2015, adalah momen penting dalam sejarah komunitas Kompasiana. Tak berlebihan kalau saya pun merekamnya sebagai momen bersejarah bagi pribadi saya sendiri. Hari Senin, hari libur nasional saat Indonesia merayakan HUT ke-70, dengan bendera merah putih berkibar di sepanjang jalan, di depan rumah, perkantoran, sekolah, sebanyak 26 Kompasianer (para admin komunitas Kompasiana) yang mewakili komunitas masing-masing dengan jumlah total 21 komunitas, berkumpul dengan semangat berbagi dan berjejaring di Community Gathering (ComGath 2015). Temu komunitas perdana dan terbesar ini menjadi ajang komunitas untuk lebih berkomitmen saling memberdayakan tanpa melupakan nikmatnya bersenang-senang dalam komunitas hobi atau regional di Kompasiana, blog sosial milik para pewarta warga dengan ratusan ribu anggotanya.
Tak mudah juga tak sulit mengumpulkan 14 komunitas hobi dan 7 komunitas regional, yang diwakili oleh total 26 kompasianer yang dengan sukarela "mengurus" komunitas, memastikan komunitasnya menjadi "rumah" yang nyaman, menyenangkan, memberdayakan seluruh anggotanya. Mudah, karena sejak awal Juli 2015, pemberitahuan awal yang dikirim melalui email kepada seluruh komunitas Kompasiana melalui adminnya, mendapatkan respons positif. Saya bisa merasakan semangat positif dan antusiasme tinggi dari para admin komunitas.
Beda komunitas beda cara meresponsnya namun saya bisa menangkap semangat kebersamaannya. Saya ingat bagaimana Kompasiner Pulau Dewata membagi informasi awal ComGath 2015 di FB Group mereka, dengan membuka kesempatan kepada perwakilan komunitas daerah Bali untuk menghadiri ajang temu komunitas perdana ini. Bahkan, admin Ku De Ta, memberikan update bahwa akan ada beberapa alternatif nama perwakilan bergantung hari pelaksanaan ComGath. Maklum, saat pemberitahuan awal yang tujuannya adalah untuk "membaca" respons komunitas, memang belum ditentukan tanggal pasti berlangsungnya ComGath 2015. Komunikasi pun berlanjut, gayung bersambut, hingga akhirnya tercetus nama perwakilan seiring tersebutnya tanggal pasti, 17 Agustus 2015.
Bali bukan satu-satunya daerah dengan komunitas Kompasianer yang merespons cepat kegiatan ini. Solo dengan komunitas Komposono juga sigap menyambut info. Bahkan adminnya menyalin persis informasi dari email, untuk dibagikan di FB Group. Saya melihatnya sebagai bentuk transparansi informasi kepada anggotanya, untuk kemudian mengembalikan keputusan kepada anggota, siapa yang bersedia berangkat ke Jakarta mewakili Komposono. Cerita serupa didapati juga dari komunitas Kompasianer Bandung (KBandung), komunitas Kompasianer Aceh (KKA), komunitas Kompasianer Surabaya (Konek) dan komunitas Kompasianer Malang (Bolang) bahkan hingga komunitas Kompasianer Ambon (Amboina atau KOMA).
Semangat yang sama, semangat berbagi dan berjejaring melalui komunitas, saya rasakan dari seluruh komunitas di daerah ini. Saya bisa paham, karena kesempatan ini terbilang langka, mendatangkan kompasianer daerah, mewakili komunitasnya untuk bertemu berkumpul di Jakarta. Bukan sekadar jalan-jalan, namun datang ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasi dari kompasianer dari komunitas dan anggotanya, mumpung bisa bertemu dengan pendiri dan tim Kompasiana.
Aspirasi komunitas Kompasianer, inilah yang paling penting dan mengena dari ComGath 2015. Pra-ComGath 2015, saya menjadi saksi bagaimana Komunitas Kompasiana begitu antusias mengumpulkan anggotanya (baik komunitas regional atau hobi) untuk bisa berdiskusi mengumpulkan aspirasi untuk dibawa ke ComGath 2015. Begitu penting aspirasi ini karena untuk apa berkumpul kalau tak bisa menyalurkannya dan membahasnya bersama, untuk semakin menguatkan komunitas Kompasiana.
Awal Juli hingga berlangsungnya ComGath di pertengahan Agustus 2015 bukanlah waktu yang panjang untuk menyiapkan sebuah acara kumpul perdana lintas komunitas. Namun, niat dari pendiri Kompasiana, Pepih Nugraha untuk mengadakan gathering komunitas, disambut baik alam semesta. Tak berlebihan kalau saya bilang alam semesta, karena kemudahan memang datang mengiringi perjalanan ComGath ini, dan tentunya tetap ada kesulitan di dalamnya, hingga akhirnya kopdar komunitas ini dinilai sukses oleh para petinggi Kompasiana. Kesulitan tetap ada namun bukan menjadi penghalang berlangsungnya ComGath 2015, tak perlu dijelaskan apa kesulitannya, karena terbukti ComGath berhasil mempersatukan komunitas Kompasiana, semoga demikian yang juga dirasakan oleh setiap pesertanya atau anggota komunitas lainnya yang terwakili oleh 26 admin yang hadir di Discovery Hotel Ancol.