Mohon tunggu...
Wardah Fajri
Wardah Fajri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Pengembara Penggerak Komunitas

Community Development -Founder/Creator- Social Media Strategist @wawaraji I www.wawaraji.com Bismillah. Menulis, berjejaring, mengharap berkah menjemput rejeki. Blogger yang menjajaki impian menulis buku sendiri, setelah sejak 2003 menjadi pewarta (media cetak&online), menulis apa saja tertarik dengan dunia perempuan, keluarga, pendidikan, kesehatan, film, musik, modest fashion/fashion muslim, lifestyle, kuliner dan wisata.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hanya Karena Perempuan

9 Agustus 2015   10:18 Diperbarui: 9 Agustus 2015   10:36 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi perempuan/Kompas.com"][/caption]

Menjadi perempuan tak selalu mudah
Apalagi dengan banyak perannya

Menjadi perempuan sesungguhnya menyenangkan
Karena perempuan diistimewakan

Namun hati-hati jadi perempuan
Salah sikap dan langkah sedikit saja bisa bahaya

Ah susahnya menjadi perempuan
Tapi maklumi saja
Barangkali mereka hanya iri tak mampu seperti kami
Iri yang tak disadari
Mengendap dalam hati
Karena tak pernah diistimewakan
Ditambah lagi hidupnya seperti menjadi beban dengan peran yang disematkan

Senangnya menjadi istimewa hanya karena perempuan
Tapi jangan dulu merasa senang
Boleh lah senang tapi jangan berlebihan
Karena tantangan siap menunggu di depan

Perempuan akan banyak dihadapkan pada pilihan
Demi menjawab tantangan
Sangat banyak pilihan karena tantangannya pun tak kalah banyaknya

Beruntung perempuan yang bisa memilih
Kasihan perempuan yang tak punya pilihan

Untuk keseimbangan
Untuk kesetaraan
Perempuan yang bebas memilih pun memperjuangan perempuan tanpa pilihan

Senang? Jangan dulu
Hanya karena perempuan
Perjuangan tak selalu mudah
Banyak tantangannya

Sebagian perempuan pejuang itu berguguran menyatu dengan perempuan tanpa pilihan
Sebagian bertahan kuat berdiri tegak meski terpinggirkan
Sebagian berada di antaranya berjuang namun nyaris gugur hanya karena dia perempuan

Mereka yang berada di antaranya bersiap dengan banyak kemungkinan dan pilihan

Tak mau gugur karena banyak impian
Tak ingin bertahan karena mau hidup sederhana yang lebih menenangkan

Tak sanggup bertahan karena tantangan begitu dahsyat

Dari dalam dirinya dengan begitu banyak peran yang dimainkannya
Tantangan di sekelilingnya yang mencibir yang mencemooh yang curiga yang mengintimidasi yang tak mau berdiri sejajar
Belum lagi menghadapi orang yang beraninya berhadapan hanya karena dia perempuan

Ya! Hanya karena dia perempuan
Beraninya hanya dengan perempuan

Sungguh malang nasib perempuan sesuper apapun selalu berhadapan dengan superior yang membuatnya selalu inferior
Perempuan sesuper apapun yang sesungguhnya punya peluang dan memegang kepercayaan menjadi incaran para superior dengan apa pun misinya
Bahkan mungkin tanpa misi, tanpa sadar, melemahkan hanya karena dia perempuan di antara para superior yang tak tersentuh tak berani disentuhnya

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun