Mohon tunggu...
Wardah Fajri
Wardah Fajri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Pengembara Penggerak Komunitas

Community Development -Founder/Creator- Social Media Strategist @wawaraji I www.wawaraji.com Bismillah. Menulis, berjejaring, mengharap berkah menjemput rejeki. Blogger yang menjajaki impian menulis buku sendiri, setelah sejak 2003 menjadi pewarta (media cetak&online), menulis apa saja tertarik dengan dunia perempuan, keluarga, pendidikan, kesehatan, film, musik, modest fashion/fashion muslim, lifestyle, kuliner dan wisata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cerita Ibu: Kamis yang Selalu Punya Cerita Seru

24 Juli 2015   09:20 Diperbarui: 24 Juli 2015   09:20 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ojek datang, makanan ibu bungkus bawa pulang, 30 menit kemudian, ibu tiba di rumah. Cuci muka, ganti baju, lalu menggendong Day karena ayah harus bersiap menghadiri rapat di sekolah tempatnya mengajar fotografi.

Ibu dan Day berdua di rumah, dengan tumpukan pekerjaan termasuk tulisan yang belum sempat ibu tayangkan. Ibu sudah menyiapkan kerangka tulisan, hanya perlu sedikit sentuhan lagi dan menayangkannya. Sayangnya, Day sepertinya tak mengizinkan ibu menulis di depan komputer. Day menangis padahal sudah makan. Day kegerahan jadi tak nyaman, ibu tahu itu. Ibu tinggalkan pekerjaan beralih menggendong Day. Beberapa menit tak juga Day merasa nyaman. Mungkin mengantuk, ibu susui, tak juga tidur. Ibu harus tega Day, Ibu dudukkan Day di tempat bermain, sambil ibu melanjutkan menulis satu artikel dari liputan tadi. Selesai satu artikel ditayangkan, ibu fokus ke Day.

Ibu menyusui Day untuk tidur, berhasil. Ibu kembali ke meja kerja, menyelesaikan satu tulisan lagi. Satu paragraf terakhir selesai ditulis, Day bangun. Ah, cepat sekali Day tidur siang ini, itu tulisan singkat loh Day, hanya lima paragraf. Ibu gendong Day sambil menulis dan menayangkan satu artikel lagi. Berhasil.

Ah, hari yang luar biasa Day.

Ibu masih ingin dan memang masih harus menulis. Namun Day terus menangis. Ya sudah, apa daya, Ibu temani Day kembali tidur. Sepertinya Day masih mengantuk. Ternyata tidak, Day tidak kembali tidur. Ya sudah, kita bermain saja Day akhirnya.

Tak lama, hujan turun deras disertai petir. Lampu mati. Selesai sudah cerita ibu di Kamis sore tadi. Tak ada lagi yang bisa ibu lakukan. Kita bersama dalam kegelapan.

Terima kasih, Day, untuk hari ini. Sebuah pelajaran penting. Dulu, ibu ingin sekali mencari beasiswa S-2 di luar negeri, apa pun risikonya, termasuk bila harus mengajak anak (saat merencanakan itu ibu belum punya kamu Day). Ternyata tak mudah, bekerja atau mungkin sekolah lagi, sambil mengasuh anak berduaan saja dengan suami. Belum di luar negeri saja ibu sudah merasa kesulitan, bagaimana jadinya kalau cerita hari ini terjadi di luar negeri. Mungkin lebih mudah mungkin juga lebih sulit. Kita bersyukur saja dengan yang kita punya saat ini, ya, Day.

Catatan:

Diposting ulang dengan sedikit re-write dari catatan pribadi di page Cerita Ibu FB penulis

Ilustrasi: http://yourhealthyplace.ca/tag/coconut-sugar 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun