Ada lagi uang elektronik yang saya dapatkan cuma-cuma untuk urusan makan, karena pernah diundang ke wahana hiburan di Bandung dan restoran di Jakarta. Megacash untuk kartu transaksi non tunai di dalam Trans Studio Bandung terutama belanja makanan dan minuman, satu lagi kartu EatandEat yang sesekali saja saya pakai. Keduanya untuk urusan makan minum.
[caption caption="Makan Bayar Pakai Kartu/Dok Pri"]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/07/05/saatnyanontunai1-5598ee5f9493733c068b4567.jpg?v=600&t=o?t=o&v=555)
Transaksi non tunai nyatanya bisa digunakan untuk semua kebutuhan, dari makan dan minum, berobat ke dokter, transportasi, belanja kebutuhan harian di minimarket hingga hypermarket, juga untuk "berutang" dengan kartu kredit. Mudah, praktis, namun tetap butuh berhati-hati. Pastikan alokasi dananya tepat dan disiplin isi saldo. Jangan sampai terjadi pengalaman tak mengenakkan saya ini. Pernah, saya menumpang di kendaraan teman. Kami masuk tol, teman mulai mengeluarkan e-money untuk bayar tol. Slash tak berhasil karena tak ada saldo. Satu teman saya yang baik hati penumpang mobil itu terpaksa pasang badan, turun dari mobil, pinjam kartu kendaraan di belakang kami, lalu kami bayar tunai kepadanya. Pelajarannya, kalau sudah bertransaksi non tunai, harus juga punya catatan, tanggal berapa harus isi saldo semua kartu tersebut supaya kalau waktunya digunakan ada saldonya kalau tidak, malu dibuatnya.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI