Untuk jam tangan Alexander C Art Edition hanya diproduksi 300 buah untuk konsumsi seluruh dunia termasuk Indonesia. Tak tanggung-tanggung, saking potensialnya pasar Indonesia, promosi koleksi 2015 Charriol ini menyasar Indonesia sebagai negara ketiga dalam kunjungan Charriol ke Asia setelah Thailand dan Filipina. Bahkan Singapura ada dalam daftar kunjungan berikutnya setelah Indonesia.
Alex mengatakan Indonesia merupakan pasar potensial di Asia Pasifik karena didalamnya ada konsumen yang aktif dan artistik. Produk mewah Charriol katanya, cocok untuk pasar Asia hingga Timur Tengah. Sementara untuk koleksi perhiasan, terutama koleksi St-Tropez dengan konsep mix-match rantai dan klip warna-warni, cerah bergaya muda, punya penggemar setia di Asia. Kalau Taiwan menyukai rantainya, Filipina menyukai pilihan klipnya. Perhiasan koleksi terbaru Charriol yang juga tak meninggalkan signature rancangannya, yakni cable, Forever Young juga tersedia dengan pilihan warna cerah bergaya muda. Simple, unik, dan stylish, juga mengangkat konsep mix match gelang. Sebagai perempuan, melihat koleksi perhiasan yang stylish, simple, namun berkarakter ini, bikin saya bermimpi mengoleksi salah satunya. Tak heran jika kemudian Charriol semakin gencar memasarkan koleksi perhiasan dan jam tangan ini, bahkan dengan memilih empat brand ambassador yang mewakili karakter setiap koleksinya. Adalah pembalap Alexandra Asmasoebrata, desainer Dian Pelangi, aktor Rio Dewanto, dan aktris Wulan Guritno yang ditunjuk Charriol sebagai brand ambassadornya di Indonesia. Benang merah dari keempat ikon ini adalah muda dan dinamis, yang dianggap mewakili esensi brand Charriol.
Tak heran jika Philippe Charriol memilih Alexandra, karena keduanya sama-sama berasal dari arena balap, memiliki minat dan passion yang sama. Sedangkan Rio Dewanto mewakili pria berkarakter merepresentasikan koleksi jam tangan pria yang klasik, ikonik. Sementara Wulan Guritno, mewakili sosok perempuan Indonesia yang matang berjiwa muda merepresentasikan brand fashion Charriol. Dian Pelangi, mewakili kalangan hijabers yang dinamis dan kreatif di Indonesia, juga dipilih berkat prestasi dan karakter khasnya.
Rasanya tak sulit bagi keempat duta produk mewah Charriol ini untuk mengajak orang lain mengoleksi salah satu saja produk Charriol. Pasalnya selain sudah punya penggemar setia di Jakarta, Charriol punya fans di daerah. Kalau Antoine menyebut beberapa kota besar di Indonesia yang punya konsumen loyal dan potensial, salah satu distributor parfum Charriol yang turut hadir dalam High Tea mengatakan parfum Charriol juga punya pelanggan potensial di Medan, Lampung, Samarinda. Parfum Charriol sudah eksis di pasar Indonesia sejak 4-5 tahun terakhir dengan 12 variannya, dan punya banyak peminat di daerah. Salah satu faktor yang membuat parfum Charriol digemari adalah aroma yang seleranya berada di antara Timur Tengah (aroma tajam) dan Barat.
Barang mewah, semahal apa pun harganya, nyatanya punya pasar yang tersebar dari ibu kota hingga ke daerah-daerah. Selain soal nilai seni yang ditengarai menjadi daya tariknya, ini barangkali juga petanda (sebagian) orang Indonesia mampu mengoleksi barang mewah bukan hanya satu atau dua, bisa lebih, karena setiap ada keluaran terbaru, brand gencar berpromosi melihat peluangnya yang besar di Indonesia.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H