Apa tak bisa kita menahan hasrat eksis di medsos dengan menjauh dari liang lahat, menyimpan smartphone kita, lalu berdoa dari kejauhan, supaya jasad almarhum, kembali dengan suasana tenang, syahdu. Barangkali berzikir dengam suara sekeras mungkin lebih indah dan mengingatkan kita akan kuasa Tuhan, ketimbang memaksa berdesakan mengambil foto, sedekat muungkin dengan liang lahat, yang membuat keluarga tak bisa melepas lmarhum dengan tenang, yang membuat orang saling berteriak mengingatkan untuk sedikit menjauh dari liang lahat.
Eksis di medsos memang menyenangkan, namun ada waktunya kita perlu ingatkan diri untuk menahan hasrat itu. Pada momen tertentu, yang sekiranya membutuhkan kesyahduan, ketenangan, bebas gangguan, karena ada hubungannya dengan hubungan vertikal, seorang manusia dengan penciptanya.
Setiap orang punya batasan, silakan ciptakan sendiri batasan Anda. Saya hanya sedang mengingatkan diri sendiri. Salah satunya membatasi eksis di medsos dalam suasana pemakaman.
Selamat jalan Olga...berpulanglah dengan Tenang.
[caption id="attachment_358117" align="aligncenter" width="600" caption="Sumber foto:Kompas.com"]
Catatan: Tulisan ini dibuat sambil menonton tayangan TV pemakaman Olga 28 Maret 2015. Belum sempat posting karena sibuk bagi waktu untuk ini itu. Sempat ingin disimpan saja karena merasa sudah kehilangan momen. Namun ternyata hingga pagi tadi, 30 Maret 2015, tayangan pemakaman Olga masih ramai di layar kaca. Olga memang bukan orang biasa. Dan tulisan ini hanyalah selintas pikiran saya seraya berdoa, semoga Olga Tenang di sana.