Mohon tunggu...
Wardah Fajri
Wardah Fajri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Pengembara Penggerak Komunitas

Community Development -Founder/Creator- Social Media Strategist @wawaraji I www.wawaraji.com Bismillah. Menulis, berjejaring, mengharap berkah menjemput rejeki. Blogger yang menjajaki impian menulis buku sendiri, setelah sejak 2003 menjadi pewarta (media cetak&online), menulis apa saja tertarik dengan dunia perempuan, keluarga, pendidikan, kesehatan, film, musik, modest fashion/fashion muslim, lifestyle, kuliner dan wisata.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Ketika Hasrat Eksis di Medsos Mengalahkan Syahdunya Pemakaman

30 Maret 2015   13:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:47 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa tak bisa kita menahan hasrat eksis di medsos dengan menjauh dari liang lahat, menyimpan smartphone kita, lalu berdoa dari kejauhan, supaya jasad almarhum, kembali dengan suasana tenang, syahdu. Barangkali berzikir dengam suara sekeras mungkin lebih indah dan mengingatkan kita akan kuasa Tuhan, ketimbang memaksa berdesakan mengambil foto, sedekat muungkin dengan liang lahat, yang membuat keluarga tak bisa melepas lmarhum dengan tenang, yang membuat orang saling berteriak mengingatkan untuk sedikit menjauh dari liang lahat.

Eksis di medsos memang menyenangkan, namun ada waktunya kita perlu ingatkan diri untuk menahan hasrat itu. Pada momen tertentu, yang sekiranya membutuhkan kesyahduan, ketenangan, bebas gangguan, karena ada hubungannya dengan hubungan vertikal, seorang manusia dengan penciptanya.

Setiap orang punya batasan, silakan ciptakan sendiri batasan Anda. Saya hanya sedang mengingatkan diri sendiri. Salah satunya membatasi eksis di medsos dalam suasana pemakaman.

Selamat jalan Olga...berpulanglah dengan Tenang.

[caption id="attachment_358117" align="aligncenter" width="600" caption="Sumber foto:Kompas.com"]

14276983191336124058
14276983191336124058
[/caption]

Catatan: Tulisan ini dibuat sambil menonton tayangan TV pemakaman Olga 28 Maret 2015. Belum sempat posting karena sibuk bagi waktu untuk ini itu. Sempat ingin disimpan saja karena merasa sudah kehilangan momen. Namun ternyata hingga pagi tadi, 30 Maret 2015, tayangan pemakaman Olga masih ramai di layar kaca. Olga memang bukan orang biasa. Dan tulisan ini hanyalah selintas pikiran saya seraya berdoa, semoga Olga Tenang di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun