Mohon tunggu...
Wardah Fajri
Wardah Fajri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Pengembara Penggerak Komunitas

Community Development -Founder/Creator- Social Media Strategist @wawaraji I www.wawaraji.com Bismillah. Menulis, berjejaring, mengharap berkah menjemput rejeki. Blogger yang menjajaki impian menulis buku sendiri, setelah sejak 2003 menjadi pewarta (media cetak&online), menulis apa saja tertarik dengan dunia perempuan, keluarga, pendidikan, kesehatan, film, musik, modest fashion/fashion muslim, lifestyle, kuliner dan wisata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

13 Tahun Jember Fashion Carnaval, Bukti Suksesnya Karnaval Sebagai Titik Balik Pariwisata

11 Agustus 2014   21:15 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:49 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_318754" align="aligncenter" width="600" caption="Peluncuran Jember Fashion Carnival di Jakarta - Sumber:Bisniswisata.co"][/caption]

Tak ada yang berani menyangkal bahwa Indonesia punya banyak pilihan destinasi wisata unik. Jangan dulu bicara infrastuktur, pelayanan, fasilitas dan beragam problematika pariwisata yang banyak juga ditemui di daerah. Mari kita bicara soal kekhasan budaya, kekayaan potensi lokal yang unik dan menarik, bahkan takkan pernah bisa dimiliki negara lainnya. Kalau bicara soal keunikan, kita harus berani bilang bahwa destinasi wisata berbagai daerah di Indonesia berdaya saing internasional. Artinya, Indonesia bisa menjadi pilihan turis mancanegara untuk berwisata apalagi jika tujuannya menjelajah budaya.

Nah, tugas stakeholder pariwisata kemudian adalah mencari bentuk promosi yang bisa mendongkrak kekayaan budaya lokal supaya terkenal bahkan melekat di hati warga dunia. Salah satu inisiatif terbukti berhasil mencari bentuk promosi ini. Anda pasti pernah mendengar Jember Fashion Carnaval. Kalau dari namanya, Fashion menjadi sorotan utamanya. Lantas, apa hubungannya fashion dengan pariwisata?

Di sinilah kreativitas teruji dan terbukti bahwa promosi pariwisata yang berbeda, tak biasa, memerhatikan unsur kekinian dengan mengikuti tren dalam hal ini fashion yang kemudian berkaitan dengan industri kecantikan, fashion, juga pariwisata.

Karnaval fashion di Jember, Jawa Timur misalnya, yang sudah berusia 13 tahun, melibatkan berbagai pihak dengan tujuan utama mengangkat budaya setempat. Masyarakat dan wisatawan yang sedang berkunjung ke Jember dapat menyaksikan berbagai atraksi fashion, menjadikan jalan utama di Kota Jember sebagai fashion runway. Jalanan sepanjang 3,6 km jadi catwalk ratusan peserta karnaval untuk berlenggak-lenggok dengan aneka kostum. Tak hanya pagelaran busana, pertunjukkan tarian dan musik juga semakin memeriahkan karnaval ini. Kalau sudah begini, bukan hanya Kota Jember yang semakin meriah dengan tontonan seru pada pelaksanaan Jember Fashion Carnaval, industri fashion juga semakin terangkat karena mendapat tempat. Alhasil, desainer muda yang kreatif mencipta aneka busana hingga kostum punya ruang menyalurkan juga mempromosikan idenya. Dunia kecantikan pun menggeliat dengan terlibatnya make up artist, hairstyler, juga produk kosmetik itu sendiri demi mendukung kegiatan ini. Utamanya, pariwisata pun kian maju dengan adanya acara unik semacam ini yang memberi tontonan tak biasa bahkan mendapatkan perhatian dunia dengan semakin banyaknya wartawan asing datang meliput. Jadi, kalau sekarang Anda sekarang men-google kata Jember, ajang ini sudah pasti akan muncul di laman pertama situs pencarian andalan tersebut. Dampaknya, nama Indonesia, Jember khususnya, mendunia dengan adanya karnaval ini.

Keunikan dan kreativitas Jember Fashion Carnaval inilah yang menjadi daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara. Tak berlebihan kalau dikatakan karnaval semacam ini punya andil besar dalam meningkatkan pariwisata Indonesia.

"Wisata spesial event Carnival sebagai cara efektif untuk mempromosikan destinasi wisata daerah ke dunia internasional," kata Plt Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemparekraf Dadang Rizki Ratman, seperti dikutip dari Bisniswisata.co.

Mengapa efektif? Karena karnaval ini menghadirkan keragaman budaya Indonesia dengan cara unik. Selain memang Jember Fashion Carnaval sudah masuk jadi 4 besar karnaval yang unik di dunia. Apalagi tahun ini, sebagai bagian dari Jember Fashion Carnaval, akan berlangsung kegiatan Wonderful Artchipelago Carnival Indonesia. Peserta karnaval untuk berlenggak-lenggok dengan aneka kostum berwarna-warni yang diperagakan sekitar 400 peserta dari 7 propinsi seperti Jawa Timur, Jakarta, Bali, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Jawa Tengah dan Bangka Belitung.  Wonderful Artchipelago Carnival Indonesia merupakan etalase visualisasi karnaval, yang memiliki karakteristik, keanakaragaman potensi alam dan budaya yang dimiliki  masing-masing daerah untuk dipublikasikan ke penjuru dunia.

"Jadi event ini berfungsi sebagai etalase karnaval daerah seperti Solo Batik Carnival, Tenggarong Kutai Carnival, Bangka Belitung Carnival, Kuta Carnival, Jakarnval, Batam Kepri Carnival," papar Kepala Dinas Budpar Kabupaten Jember, Arif Cahyono dalam peluncuran Wonderful Artchipelago Carnival Indonesia di  Jakarta, Kamis (7/8/2014).

Kalau penasaran, datang saja ke Jember pada 21-24 Agustus 2014 nanti di Jember Fashion Carnaval. Pihak penyelenggara bahkan menjanjikan karnaval tahun ini akan tampil beda, tampil lebih menarik, dan menakjubkan. Tahun ini, Hari pertama (21/8)  menampilkan Show Tim Kids Carnival yang diikuti sekitar 300 anak-anak. Hari kedua (22/8), Show Time Artware Carnival. Hari Ketiga (23/8) Show Time Wonderful Artchipelago Carnival  Indonesia dan Hari terakhir (24/8) show time Grand Carnival.

Harapannya kegiatan ini dapat lebih mengembangkan destinasi wisata daerah supaya bisa meningkatkan kunjungan wisatawan, memperpanjang lama tinggal bagi para pelancong, membangun spirit serta kebanggan masyarakat terhadap daerahnya, bahkan mendorong investasi, dan menggerakkan potensi kreativitas masyarakat.

Tak hanya itu, karnaval semacam ini nyatanya juga bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), juga perekonomian daerah apalagi masyarakat grafiknya kian tumbuh. Pertumbuhan ini tak lepas dari investasi bidang perhotelan dan kuliner yang terus berkembang. Menurut catatan pemerintahan setempat, perkembangan terakhir investor hotel akan menanamkan modalnya untuk membangun hotel bintang empat akibat kekurangan kamar bagi wisatawan yang datang hanya untuk menyaksikan karnaval jalanan.

Apa yang terjadi di Jember ini rupanya juga menarik perhatian maskapai penerbangan Garuda Indonesia dengan pesawat ATR berkapasitas 60 penumpang  sudah membuka jalur penerbangan Surabaya - Jember yang hanya ditempuh selama 35 menit. Padahal perjalanan darat Surabaya - Jember bisa mencapai selama 5 jam.

Menurut Arif, 13 Tahun lalu, tak banyak orang apalagi orang asing yang mengenal Jember. Mungkin banyak yang bilang Jember tidak ada di peta geografi. Saat itu,  Jember hanya dikenal sebagai penghasil tembakau Cerutu Na Oogst yang dieskpor ke Havana dan kedelai edamame yang diekspor ke Jepang. Pariwisata Jember hanya dikunjungi wisatawan lokal yang umumnya mendatangi sekitar 42 obyek wisata di Jember. Namun kini, wisatawan nusantara bahkan mancanegara sudah tahu Jember.

"Jember Fashion Carnaval seolah menjadi titik balik pariwisata Jember dan suatu cara mengenalkan Jember kepada wisatawan," tuturnya.

Jember Fashion Carnaval, pertama kali diselenggarakan sejak tahun 2008, semula hanya  dikunjungi 250 ribu wisatawan yang mayoritas dari nusantara. Tahun 2013, grafik jumlah kunjungan wisatawan melonjak mencapai 300 persen atau sekitar 850 ribu wisatawan.

Arif mengatakan pada tahun 2008, PAD Kabupaten Jember dari sektor pariwisata hanya Rp 2,5 Miliar. Namun tahun 2013 mampu menembus angka Rp 12 Miliar. Dari jumlah ini yang dihasilkan restoran atau wisata kuliner mencapai Rp1,2 miliar. Berkat karnaval ini, APBD Jember mencapai Rp 3 triliun.

Saat ini Jember sudah memiliki hotel berbintang tiga dengan jumlah kamar 500 - 600 kamar. Dan hotel melati sekitar 1.200 kamar. Semakin banyaknya tamu mendesak pengelola hotel untuk menambah jumlah kamar atau mendorong pertumbuhan hotel baru. Pasalnya, Tahun 2013  saja sebanyak 2.159 media dan fotografer dunia hadir di Jember. Tahun 2014, sudah 3.073 media dan fotografer yang mendaftar untuk hadir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun