Mohon tunggu...
Wardah Fajri
Wardah Fajri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Pengembara Penggerak Komunitas

Community Development -Founder/Creator- Social Media Strategist @wawaraji I www.wawaraji.com Bismillah. Menulis, berjejaring, mengharap berkah menjemput rejeki. Blogger yang menjajaki impian menulis buku sendiri, setelah sejak 2003 menjadi pewarta (media cetak&online), menulis apa saja tertarik dengan dunia perempuan, keluarga, pendidikan, kesehatan, film, musik, modest fashion/fashion muslim, lifestyle, kuliner dan wisata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merawat Kulit dengan Losion, Penting Ya?

11 September 2014   04:26 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:02 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti apa kebiasaan Anda dalam merawat kulit? Apakah Anda termasuk tipe orang yang cuek alias butuh tak butuh dengan aneka jenis perawatan kulit, atau Anda adalah orang yang sangat peduli bahkan picky dalam menentukan produk perawatan kulit?

Kalau saya, sejak remaja, sekitar usia belasan, termasuk tipe perempuan dalam kategori kedua seperti yang saya sebutkan di awal tulisan ini. Awalnya sebenarnya karena penasaran dan ingin coba-coba. Sebenarnya coba-coba produk kecantikan tidak saya rekomendasikan, apalagi kalau tidak punya pengetahuan atau referensi tepat soal produk kecantikan. Pasalnya, saya sudah menjadi korban produk kecantikan yang dipakai karena coba-coba, buktinya bisa tampak pada wajah yang kurang mulus karena berjerawat akibat salah pakai produk kecantikan untuk wajah. Namun, bukan itu yang ingin saya bahas sekarang. Saya ingin mengulas soal penggunaan losion, yang seperti saya katakan tadi, sudah mulai saya aplikasikan sejak remaja, lagi-lagi, karena coba-coba.

Persisnya, saya lupa, losion merek apa yang saya pakai sejak remaja. Yang saya ingat, saya berkali-kali ganti losion untuk melembabkan kulit. Awalnya saya juga tidak paham apa fungsi losion. Karena penasaran, saya pakai saja hand and body losion untuk mencari keharumannya. Meski sebenarnya kalau mau tubuh wangi ya pakai parfum atau minimal cologne. Lagi-lagi karena coba-coba, saya pakai losion sejak remaja dan mengetahui efeknya untuk melembabkan kulit berdasarkan pengalaman saja, jadi learning by doing saja intinya.

Kulit yang kering menjadi lebih lembab karena kebiasaan pakai losion sejak remaja. Belakangan, terutama setelah saya bekerja beberapa tahun sebagai wartawati kecantikan, saya makin paham fungsi dan manfaat mengaplikasikan losion setiap hari, terutama setelah mandi.

Berkali-kali menghadiri peluncuran produk kecantikan atau workshop kecantikan yang menghadirkan dokter kulit, saya makin paham bahwa losion punya banyak manfaat. Manfaat yang paling saya rekam dan menjadi acuan buat saya untuk tak pernah absen pakai losion adalah kebiasaan mengaplikasikan losion setiap hari membantu merawat kulit supaya tidak terlalu cepat menua atau tidak mempercepat penuaan dini. Saya rasakan di usia 30-an ini, kulit saya masih terbilang terjaga dan terawat. Saya tidak bilang mulus, halus, bak model loh ya. Tapi setidaknya, beberapa terapis pijat yang pernah menyentuh kulit tubuh mengatakan kulit saya masih oke. Maklum lah, mereka terbiasa memijat perempuan yang mungkin seusia saya kulitnya berbeda kondisinya. Ini saya bicara kulit tubuh, kecuali wajah ya. Karena kalau soal wajah, saya punya masalah besar akibat jerawat membandel itu.

Kembali kepada kebiasaan pakai losion, manfaat lain yang saya dapat, saat hamil dan usai melahirkan, saya tidak menemukan masalah kulit seperti kebanyakan perempuan dengan anak. Saya  juga pernah mendapatkan informasi, kalau kulit terawat dengan baik dengan rajin pakai losion, masalah stretch mark tidak terlalu mengganggu. Ketika kulit terjaga kelembabannya maka elastisitasnya pun baik sehingga kondisi hamil yang membuat kulit "melar" dan kembali normal setelah melahirkan, kulit tidak meninggalkan bekas stretch mark yang mengkhawatirkan. Sebenarnya tidak sebegitunya mengkhawatirkan sih, toh tidak terlihat orang lain kan karena terletak di area perut yang tertutup pakaian. Namun, bagi sebagian perempuan stretch mark bisa sangat menganggu. Sebagian loh ya saya bilang. Bisa jadi sebagian lagi cuek saja. Atau yang merasa terganggu itu adalah orang-orang yang termakan "iklan" yang menuntut tubuh atau kulit perempuan harus terawat sempurna, meski faktanya tak ada yang sempurna bukan?

Dua manfaat tersebut saya alami sendiri dari kebiasaan pakai hand and body lotion. Manfaat lainnya dari penggunaan losion, baru beberapa tahun ini saja saya temukan karena terpapar informasi dari ahli kecantikan berkali-kali.

Misalnya, penggunaan losion akan sangat bermanfaat bagi perempuan dengan mobilitas tinggi di luar ruangan juga perempuan yang selalu terpapar AC. Dua kondisi ini sama-sama "mengancam" kelembaban kulit. Kalau di luar ruangan, kulit terpapar sinar ultraviolet yang bisa mempercepat penuaan dini, misal keriput lebih cepat, kusam, atau menghitam. Sedangkan di dalam ruangan ber-AC misalnya, kulit cepat kering. Saya mengalami dua kondisi tersebut. Bahkan saya mengalami perubahan suhu yang ekstrem, di luar ruangan saat bertugas di lapangan (waktu bekerja sebagai wartawan) dan pada saat yang salam masuk ke dalam ruangan ber-AC. Alhasil, masalah kulit saya sekarang adalah kulit kering. Ditambah lagi dengan bertambahnya usia, kulit akan kehilangan elatisitas dan menurunkan produksi minyak, akibatnya kulit jadi lebih kering. Nah, beberapa hari terakhir, aktivitas saya lebih banyak di dalam ruangan ber-AC yang sangat dingin temperaturnya. Kulit pun makin kering.

Saya pun makin setia dengan losion. Sebenarnya ada banyak pilihan produk perawatan kulit yang fungsinya melembabkan, bisa losion, krim, bahkan sekarang trennya mulai bergeser ke sorbet (Baca: Sorbet Juga Bisa Segarkan Wajah). Tapi, sesuai informasi yang pernah saya terima, losion lebih cocok untuk iklim tropis seperti Indonesia dibandingkan krim, karena lebih cepat menyerap ke kulit dan fungsi melembabkannya pun lebih maksimal ketimbang krim yang lebih cocok di negara empat musim.

Penggunaan losion, selain mempertimbangkan jenis kulit apakah cenderung berminyak, kering, normal, juga aktivitas harian apakah lebih sering di luar ruangan atau di dalam ruangan ber-AC, juga sebaiknya mempertimbangkan kandungan dan teknologi di balik sebuah produk kecantikan. Kok terkesan ribet ya pilih hand and body lotion saja? Apakah ini ada kepentingan bisnis dari produk kecantikan yang jumlahnya semakin banyak dan membuat pengguna sulit memilih produk yang cocok? Jawabannya saya kembalikan kepada masing-masing individu. Kalau saya, merasa perlu mempertimbangkan beberapa hal tadi dalam memilih produk kecantikan. Mungkin karena kebanyakan terpapar informasi atau karena kembali ke awal tulisan ini, saya tergolong picky karena tak ingin menjadi korban akibat sekadar coba-coba.

Dengan banyaknya pilihan losion di rak toko kecantikan atau di bagian kecantikan dalam supermarket, ulasan mengenai produk kecantikan pun menjadi penting untuk membantu membuat keputusan. Ah, ribet ya, mau pilih losion aja? he he he, saya tidak bermaksud bikin ribet, tapi sebagai konsumen, informasi bukan kah memang penting ya apalagi bagi ibu rumah tangga yang memperhitungkan seratus rupiah pun pengeluaran supaya lebih tepat memilih produk yang dibutuhkan sesuai anggaran.

Untuk memilih losion, saya mengutip tulisan saya sendiri berdasarkan paparan dermatologist, dr Amaranila Lalita Drijono SpKK atau akrab disapa dr Nila. Menurut dr Nila, selain cara kerja produk yang terkait teknologi di baliknya dan apakah sudah teruji secara klinis atau belum, penggunaan pelembab juga perlu menyesuaikan kondisi eksternal. Misalnya, untuk iklim lembab seperti dalam ruangan ber-AC, sebaiknya pilih pelembab dengan tingkat penyerapan yang baik. Yakni pelembab dengan bahan yang ketika kontak dengan kulit menimbulkan rasa nyaman pada si pengguna.

"Untuk kulit yang cenderung kering, karena berada di ruangan ber-AC, pilih krim pelembab dengan kandungan sedikit minyak. Sementara bagi Anda yang sering beraktivitas di luar ruang, dan berkeringat, pilih pelembab jenis losion yang sifatnya lebih watering. Untuk area kulit yang berambut juga sebaiknya jangan menggunakan krim pelembab, tapi pilih jenis losion," jelas dr Nila dalam sebuah acara talkshow kecantikan.

Bagaimana kita tahu losion atau produk pelembab kulit berhasil merawat kulit atau tidak? Tanda sederhananya adalah kulit terlihat lebih bersinar, tidak pecah-pecah dan Anda merasakan sensasi yang lembab pada kulit. Kalau Anda belum menemukan tanda-tanda ini pada kulit Anda, boleh jadi pelembab yang Anda pilih dan gunakan belum maksimal merawat kulit. Selain tentunya kulit yang tidak sehat juga dipengaruhi pola makan dan gaya hidup, termasuk stres, paparan sinar ultraviolet dan faktor cuaca yang berdampak terhadap kondisi kulit Anda.

Terlepas dari teori kecantikan itu, untuk pilih losion, saya awalnya picky tetapi lama kelamaan saya mulai lebih fleksibel. Artinya saya masih mempertimbangkan teori tapi saya menyesuaikan dengan anggaran, maklum lah sudah berumah tangga jadi harus hemat-hemat. Apalagi setelah stok losion hasil peliputan mulai menipis (beruntung jadi wartawan kecantikan karena setiap peluncuran produk kecantikan termasuk losion bisa dapat produk gratis untuk review).

Kembali soal penghematan, awalnya saya picky dengan hanya memakai satu brand losion yang menurut saya paling mendekati fungsi pelembab sebenarnya, yakni menyerap maksimal ke kulit, menimbulkan sensasi lembab setelah dipakai, membantu mengatasi kulit kering, mengandung SPF-UVA-UVB yang melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet, mencerahkan bukan sekadar bikin putih. Namun, makin tinggi pengeluaran membuat saya mulai menggunakan semua stok losion yang saya punya. Sebelumnya, saya bagikan stok losion kepada keluarga dan teman-teman. Makin ke sini, saya pakai saja selama masih memiliki fungsi losion yang saya sebutkan tadi.

Saya pun jadi lebih terbuka coba produk baru selama losion tersebut memenuhi kriteria sudah teruji klinis, karena dengan teruji kita bisa yakin bahwa produk tersebut aman dan memudahkan mencari informasi mengenai kualitasnya karena ulasannya lebih banyak sehingga mudah dicari lewat internet misalnya. Kriteria lainnya kandungan di dalam losion yang memenuhi kebutuhan kulit saya saat ini.

Salah satu produk yang sedang saya pakai adalah Marina UV White dengan Triple UV Protection. Saya ingin mengulas produk ini sekadar berbagi informasi, barangkali membantu bagi Anda yang bingung mau pilih losion apa saking banyaknya merek hand and body losion di pasaran.

Meski fungsi utama produk yang sedang saya coba pakai ini adalah memutihkan dan mencerahkan, saya mendapatkan fungsi melembabkan dengan penyerapan cepat sehingga kulit saya tidak terlalu kering di ruangan ber-AC.

Saya sih tidak berminat dengan produk kecantikan yang tujuannya memutihkan. Saya lebih suka produk yang mencerahkan kulit supaya tidak terlihat kusam. Maklum, ibu bekerja kan banyak urusannya, di rumah dan di kantor. Aktivitas yang segudang dan melelahkan bisa bikin penampilan kusam. Kalau kulit terawat, setidaknya penampilan enggak terlalu mengecewakan apalagi kalau pekerjaan menuntut kita bertemu dengan banyak orang.

Nah, losion Marina UV White Healthy & Glow dengan formula terbaru ini,setelah saya pakai kurang dari satu menit menyerap ke kulit dan tidak bikin lengket. Hingga 30 menit setelah pemakaian, masih terlihat mencerahkan dan jangan heran kalau ada semacam glitter yang membuat kulit jadi seperti berkilau. Ini adalah salah satu efek dari formula baru Marina UV White Healthy & Glow yang mengandung Mineral Essence. Efek mencerahkan setelah pakai losion ini juga berasal dari paduan Vitamin B3 & E serta Triple UV Protection. Saya juga merasa kulit terlihat lebih putih setelah pakai losion, bahkan setelah satu jam pengaplikasian. Efek putih cerah ini berasal dari kandungan Milk Protein dan Pearl Nutrient.

Pada awal pemakaian, losion ini beraroma kuat cenderung tajam. Nah ini salah satu kekurangannya menurut saya pribadi. Karena saya kurang menyukai losion yang aromanya terlalu kuat. Kalau soal aroma ini kembali ke selera pribadi. Saya lebih suka losion beraroma lembut sehingga kalau saya pakai parfum, wanginya tidak berbenturan. Sebaiknya kalau pilih losion juga menyesuaikan dengan parfum yang kita pakai supaya aromanya tidak berbenturan dan jadi campur aduk enggak karuan. Ini sih pendapat pribadi saja bukan kata ahli.

Soal harga, losion Marina memang kompetitif. Hand and Body Lotion berukuran 200 ml ini harganya kurang dari Rp 10.000. Cukup hemat dibanding losion lainnya yang pernah saya pakai.

Kembali ke soal aroma, setelah 1-2 jam pemakaian, wanginya tidak terlalu tajam tapi tetap melembabkan. Namun karena kulit saya sangat kering akibat terpapar AC dalam ruangan, saya harus mengaplikasikan ulang losion supaya tetap lembab. Saya pun akan setia pakai hand and body losion, karena produk perawatan kulit yang satu ini memang penting.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun