Saya menilai, beberapa mungkin memang ingin bersuara atau menyuarakan kelompok yang selama ini tak terdengar sampai ke gedung DPR/MPR. Perhatian saya sih tertuju kepada Desy Ratnasari. Dengan pengalamannya di dunia film dan musik, juga perjalanan panjangnya sebagai perempuan (ibu dan istri), dan berbagai kiprahnya, entah di DPR ia masuk Komisi berapa, saya sih berprasangka baik saja, ada sesuatu yang mungkin bisa disuarakannya dengan lebih lantang dengan memiliki kursi di DPR. Entah hak pengasuhan, hak anak, hak perempuan, perkembangan dunia kreatif, atau yang lainnya. Mudah-mudahan ya.
Namun yang paling menjadi perhatian saya adalah untuk politisi perempuan dari kalangan selebriti, harapan untuk tidak mencontoh seniornya, sebutlah Angelina Sondakh, yang akhirnya terjerat dalam kasus korupsi. Saya sih, sebagai warga dan penonton awam "pertunjukkan politik" ini, hanya bisa berharap politisi perempuan lebih punya taring, berani memperjuangkan apa yang menjadi perhatian dan isu yang dikuasainya dengan sepenuh hati dengan niat pengabdian. Berharap politisi perempuan tak tergiur dengan kekuasaan dan kekayaan apalagi terjebak di dalamnya dan berakhir di balik jeruji. Oya satu lagi, politisi seperti Desy, hati-hati tergiur iklan. Ingat, Anda menyandang dua "titel" sekarang, pejabat publik dan selebriti. Kalau tergiur iklan, ya siap-siap aja "dihantam" dari berbagai sisi dan jangan-jangan mulai dilirik KPK, bahaya!
Jadi, sebagai orang awam di kancah perpolitikan, saya hanya ingin menyampaikan harap khususnya kepada politisi (baru) perempuan, termasuk mbak Desy Ratnasari, Jaga Amanah (baca:suara rakyat yang sudah memilih Anda) dan Jangan (terjerat) Korupsi ya. Tunjukkan bahwa politisi perempuan juga bisa berkiprah dan memberikan kontribusi besar dan terdengar ke mana-mana.
Catatan: saya bukan penggemar Desy Ratnasari. Hanya berharap Desy dan politisi perempuan lainnya berani bersuara mumpung sudah berhasil dapat jatah kursi "kehormatan" di Senayan.
Akhirnya, kepada Anggota DPR Baru (dilantik), Selamat berjuang! (baca:melawan godaan kekuasaan aka korupsi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H