Mohon tunggu...
Wardah Fajri
Wardah Fajri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Pengembara Penggerak Komunitas

Community Development -Founder/Creator- Social Media Strategist @wawaraji I www.wawaraji.com Bismillah. Menulis, berjejaring, mengharap berkah menjemput rejeki. Blogger yang menjajaki impian menulis buku sendiri, setelah sejak 2003 menjadi pewarta (media cetak&online), menulis apa saja tertarik dengan dunia perempuan, keluarga, pendidikan, kesehatan, film, musik, modest fashion/fashion muslim, lifestyle, kuliner dan wisata.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anggota DPR Baru (Dilantik) Jangan Korupsi Ya!

2 Oktober 2014   00:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:44 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_326730" align="aligncenter" width="600" caption="Desy Ratnasari (Sumber: Twitter Fans Dessy Ratnasari)"][/caption]

Kebiasaan saya setiap pagi adalah menonton berita TV, bukan baca koran atau baca media online. "Membaca" berita di televisi lebih menyegarkan bagi saya dan cocok untuk aktivitas pagi hari. Berita televisi pagi ini, di dua stasiun TV berita ternama, menyajikan hidangan segar tentang pelantikan anggota DPR.

Saya mencatat, karena niat menulis di Kompasiana untuk topik politik untuk pertama kalinya, kebiasaan baru yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya (baca: menulis politik).

Ringkasan catatan saya: Hari ini, 1 Oktober 2014, sidang yang dipimpin anggota DPR termuda dan tertua, akan melantik anggota DPR periode 2014-2019, dengan 43 persen di antaranya adalah wajah lama, dan lima orang anggota DPR harus menunda pelantikan karena terjerat kasus korupsi.

Itu saja catatan singkat dan penting menurut saya. Sudah tahu dong siapa yang tertunda pelantikannya, saya tak perlu bahas di sini. Yang ingin saya bahas adalah kiprah selebriti Indonesia yang makin banyak mendapat kursi di DPR. Dalam tayangan di salah satu stasiun TV berita, saya melihat ada Desy Ratnasari, Anang Hermansyah, Krisna Mukti muncul di layar kaca.

Wajah selebriti yang punya jabatan baru sebagai anggota DPR ini sudah sangat familiar. Tak asing melihat mereka di layar kaca, terutama di acara hiburan dengan menjadi juri kompetisi lawak, menyanyi, atau acara dan peran lainnya di ranah hiburan. Jadi, melihat mereka di layar kaca biasa saja rasanya. Namun, melihat mereka tampil sebagai anggota DPR dengan lokasi saat mereka diwawancara berada di gedung wakil rakyat di Senayan, nah ini hal baru.

Yang juga baru adalah mendengar mereka bicara sebagai wakil rakyat. Menariknya, salah satu stasiun TV mengangkat topik: "Seberapa paham anggota DPR baru dari kalangan selebriti ini memahami hak dan kewajibannya sebagai anggota dewan terhormat".

Wawancara pun dilakukan dan ditayangkan tidak langsung alias sudah ada editing. Sebenarnya tujuan bertanya hak dan kewajiban anggota DPR ini bisa dibilang "pancingan", sekadar ingin menunjukkan ke khalayak, ini loh anggota dewan pilihan Anda (baca: para pemilihnya).

Saat ditanya, Desy Ratnasari sudah paham arahnya. "Pertanyaan ngetes yaa?" katanya. Dessy pun melanjutkan dengan menjawab pertanyaan tersebut, "Hak Angket, ...." terpotong jawabannya. Sementara Krisna Mukti menjawab bahwa setelah mengikuti Pelatihan Lemhanas, anggota DPR punya buku panduan berisi hak dan kewajiban, isinya banyak. Jawaban diplomatis yang tidak menjawab pertanyaan reporter TV berita tersebut. Lalu, apa dong haknya pak Krisna Mukti? Sementara Anang Hermansyah digambarkan dalam potongan tayangan yang seakan tidak paham apa maksud pertanyaan itu, atau tidak tahu jawabannya? Bebas tafsirkan sendiri.

Entah apa maksud di balik tayangan itu, tapi yang jelas Anchor TV berita memang menekankan bahwa tak semua anggota DPR paham hak dan kewajibannya. Kita dibiarkan menyimpulkan sendiri dari sajian berita itu.

Saya, sebagai salah satu sasaran tayangan berita TV itu tidak ingin mencerna mentah-mentah. Mungkin maksudnya ingin menunjukkan lihat itu dia anggota dewan terhormat yang tidak semuanya paham apa hak dan kewajibannya sebagai anggota DPR. Saya mencerna maksud itu, tapi saya juga punya penilaian lain setelah mendengar jawaban para politisi newbie ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun