Mohon tunggu...
Wardah Fajri
Wardah Fajri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Pengembara Penggerak Komunitas

Community Development -Founder/Creator- Social Media Strategist @wawaraji I www.wawaraji.com Bismillah. Menulis, berjejaring, mengharap berkah menjemput rejeki. Blogger yang menjajaki impian menulis buku sendiri, setelah sejak 2003 menjadi pewarta (media cetak&online), menulis apa saja tertarik dengan dunia perempuan, keluarga, pendidikan, kesehatan, film, musik, modest fashion/fashion muslim, lifestyle, kuliner dan wisata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Beauty Balance: Saling Berbagi di Nangkring Cantik

12 Oktober 2014   19:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:20 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_327996" align="aligncenter" width="600" caption="Nangkring Cantik/Kompasiana (IMA)"][/caption]

Sharing and connecting, ini dua kata ajaib yang mewakili Kompasiana dalam berbagai aktivitasnya, online dan offline. Bahkan ada Kompasianer yang usul menambahkan learning. Saya pikir tak ada salahnya, karena memang ketiga hal itu (sharing, connecting, learning) memiliki jiwa yang sama, jiwa berbagi dan saling membantu satu sama lain mengembangkan dirinya.

Atas niatan itu pula lah, saya berani-beraninya menuangkan ide Nangkring Cantik dan Alhamdulillah Kompasiana menerimanya dengan hangat. Sebenarnya sih istilah Nangkring Cantik ini baru muncul saat pelaksanaan acara celetukan peserta. Maksud awal Nangkring yang beda ini dan pertama kalinya di Kompasiana adalah sengaja mengumpulkan Kompasianer Perempuan yang punya banyak kebutuhan. Maklum, namanya juga perempuan, kebutuhannya mulai dandan, dapur, penampilan, tapi bukan berarti terbatas disitu, perempuan juga butuh memberdayakan dirinya dengan menguasai soft skill. Salah satunya adalah keterampilan merias wajah.

Kalau sudah mahir dan percaya diri merias wajah sendiri, perempuan bisa meningkatkan level soft skill-nya dengan merias wajah orang lain. Diawali niatan berbagi (ilmu) lalu perlahan bisa menjadi ladang bisnis, dengan lebih serius menggeluti profesi make up artist.

Mengajak perempuan mengenali kekuatan dirinya dari keterampilan sederhana yang dekat dengan kebutuhan sehari-harinya, berdandan, lalu memaksimalkan potensinya untuk menjadi mandiri dengan soft skill, adalah tujuan dari kegiatan Nangkring Cantik bersama Paula Meliana bertema Beauty Class Beauty Balance.

Selain jadi lebih cantik, setiap perempuan pun lebih meresapi lagi makna kecantikan yang sebenarnya, beauty balance alias cantik luar dalam, raga juga jiwanya. Salah satu mempercantik jiwa adalah dengan berbagi.

[caption id="attachment_328005" align="aligncenter" width="600" caption="Paula Meliana/Kompasiana (IMA)"]

14127722291011685199
14127722291011685199
[/caption]

Pertemanan saya dengan Paula Meliana yang terbilang terjaga dengan baik sejak pertemuan singkat pada 2012 untuk urusan pekerjaan, nyatanya bisa menghadirkan sebuah kesempatan berbagi kepada lebih banyak perempuan. Kalau dihitung dari peserta resmi, ada 20 perempuan yang mendapatkan kesempatan sharing soal make up dasar bersama Paula Meliana. Namun kalau dihitung-hitung lagi, ada sekitar 25 perempuan yang ikut serta dalam Nangkring Cantik ini. Bahagianya, karena itu artinya, kegiatan ini bisa menginspirasi lebih banyak lagi perempuan untuk percaya diri dengan penampilannya, fisiknya, dan tahu kapan waktunya harus make up dengan tepat, bukan semata ikut tren tapi lebih kepada pintar menempatkan diri dengan berhias dan merias wajah.

Apalagi jika semakin banyak perempuan yang kemudian menemukan potensinya untuk berdikari dengan soft skill ini. Alangkah senangnya kalau kemudian semakin banyak terlahir entrepreneur perempuan di bidang kecantikan. Kenapa saya bahagia? Karena saya merasakan betul bagaimana perempuan punya banyak kebutuhan yang pada satu titik hanya bisa dipenuhi dengan berpengasilan mandiri sambil tetap bisa menjalankan perannya sebagai ibu, istri, anak perempuan dan berbagai peran ganda yang melekat dalam dirinya. Perempuan punya banyak kebutuhan yang harus ia penuhi, saya tidak bicara materi, tapi lebih kepada multiperan yang harus ia jalankan. Tak ada yang bisa menawarkan fleksibilitas waktu untuk perempuan selain dengan mandiri menjadi entrepreneur. Make up artist adalah salah satu pilihannya.

Itu tujuan besarnya. Sederhananya, perempuan tahu cara merawat dirinya lebih baik. Bukan untuk menjadi cantik demi menarik perhatian lawan jenis apalagi "modus" untuk mendapatkan sesuatu mengandalkan kecantikan. Semata demi menghargai dirinya, membuat dirinya tampil lebih maksimal, meningkatkan kepercayaan diri, dan semakin membuat dirinya lebih cantik.

Seperti kata Paula dalam Nangkring Cantik di Kantor Kompasiana Palmerah Barat, setiap perempuan cantik. Dan cantik bukan semata fisik, apalagi cantik riasan wajah semata, namun cantik perlu holistik, jiwanya pun harus cantik, dengan lebih percaya diri, mengenali dirinya, tahu apa yang harus dilakukannya, memiliki passion dan menjalani impian berbekal passion itu.

Itu sekadar ringkasan dari saya atas perbincangan panjang lebar saat Nangkring. Penjelasan lebih detil siapa Paula Meliana, apa saja kegiatan Nangkring Cantik, bagaimana cara merawat diri dan menjadi lebih percaya diri, seperti apa tahapan make up, bagaimana mandiri dengan keterampilan merias wajah, semuanya bisa dibaca di postingan peserta Nangkring Cantik, yang selain haus ilmu, Kompasianer perempuan pun rajin dan jago mengekspresikan pikirannya lewat tulisan.

Apalagi Paula Meliana mau berbagi lagi, selain berbagi ilmu saat Nangkring, dengan menyediakan hadiah Lomba Blog Nangkring Cantik. Sebelum menyoal lomba blog, ada satu hal yang membuat saya dan Paula terharu dengan apa yang terjadi saat Nangkring Cantik.

Diawali niat berbagi dan sama-sama memberi manfaat (Kompasiana, Paula Meliana dan Eva Bun Academy, juga Kompasianer), nyatanya Nangkring Cantik menemukan takdirnya sebagai wadah berbagi.

Berbagi kemudian seakan menjadi virus yang menjalar. Bagi saya inilah dia dunianya perempuan yang kalau dikumpulkan dalam satu wadah, punya interest yang sama dan merasa terpenuhi kebutuhannya, maka keluar lah keajaiban di dalamnya dalam berbagai rupa.

Kali ini berupa keinginan berbagi salah satu peserta Nangkring Cantik, Mila, yang dengan senang hati memberikan hadiah satu set kosmetik senilai Rp 400.000 menukarkannya dengan sebuah buku karya Paula Meliana berjudul I am Fashion Designer yang seharusnya milik Nisa. Mila adalah pemenang Live Tweet sedangkan Nisa adalah pemenang Best Answer pertanyaan Paula tentang "Apa arti kecantikan untuk Anda?"

Entah saya meresponsnya berlebihan, saya sih merasa niatan berbagi menjalar bagai virus yang menular cepat. Saya dan Paula pun tak habis pikir dan merasa senang luar biasa, spontan kami pun berpelukan karena niatan berbagi berhasil melampaui ekspektasi.

Mila beralasan, ia ingin berbagi karena memang itulah yang dirasakan dalam kegiatan ini. Paula berbagi ilmu, Mila berbagi hadiah (menukarnya) demi sebuah buku. Belakangan saya yang masih penasaran bertanya kepadanya alasan menukar hadiah, jawabnya, "Saya masih punya kosmetik, dan saya suka mengoleksi buku, dan saya lebih membutuhkan buku saat ini ketimbang kosmetik, lagipula apa salahnya dengan berbagi?" kata Mila yang berprofesi sebagai make up artist dan mengelola salon kecantikan di Jatibening.

[caption id="attachment_328617" align="aligncenter" width="580" caption="Mila (kiri) dan Nisa (kanan) "]

14130934632128756822
14130934632128756822
[/caption]

Karena niatan awal kegiatan ini memang untuk sharing and connecting, berbagi ilmu dan pengalaman lalu berjejaring untuk memperkaya diri, maka peserta pun didorong untuk berbagi lewat tulisan. Apalagi Paula memfasilitasi lomba blog dengan hadiah menarik untuk tiga tulisan terbaik.

Nangkring Cantik pun diakhiri dengan ajakan berbagi kepada peserta lewat tulisan-tulisan inspiratifnya di Kompasiana. Tujuannya, supaya Kompasianer yang berhalangan hadir atau tak bisa ikut Nangkring Cantik karena tak tinggal di Jakarta, tetap bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman berharganya.

Sehari, dua hari, seminggu tulisan peserta Nangkring satu persatu muncul di Kompasiana. Total ada 12 tulisan tentang Nangkring Cantik. Tak banyak memang tapi saya pribadi sangat senang. Mungkin sebagian peserta belum sempat menuliskan pengalamannya.

Yang bikin saya senang dan merasa kaya adalah tulisan-tulisan tersebut inspiratif dan membuka beragam wawasan. Bahkan, tak disangka ada sebuah tulisan yang dibuat bukan oleh peserta, namun oleh suami dari peserta Nangkring Cantik. Pasangan suami istri ini Kompasianer sejati. Terima Kasih pak Tubagus Encep dan Bunda Ai.

Mbak Maria Margaretha yang mendapatkan hadiah buku karena terpilih sebagai Kompasianer Most On Time ada di urutan kedua dalam posting tulisan Nangkring Cantik. Reportase dan foto-fotonya membuat tulisannya pun dinobatkan sebagai HL di Kompasiana.

Satu persatu tulisan bermunculan dan semuanya inspiratif. Untuk mencari siapa juara satu, dua, tiga dipilih 3 tulisan terbaik. Mbak Paula kemudian menentukan urutannya. Saking inspiratifnya, pengumuman pemenang yang semestinya disampaikan 6 Oktober 2014 harus mundur sehari.

Terpilihlah tiga tulisan terbaik dari Nangkring Cantik. Selamat dan terima kasih sudah sudi berbagi Bunda Ai, Ibu Mercy, Nisa. Rangkaian kegiatan ini pun membuat saya merasa lebih kaya, karena terbukti kita bisa berbagi dengan cara paling sederhana, menulis.

Saya jadi ingat kata-kata bijak. Kalau ingin mendapatkan tambahan ilmu, maka berbagilah ilmu. Menulis, adalah salah satu cara berbagi ilmu demi menarik lebih banyak lagi pengetahuan meresap dalam diri, sehingga kita pun dibuat kaya karenanya.


Hadiah untuk 3 Blog Reportase Terbaik:

1. Voucher Kelas Make Up (senilai 750.000) dan set kuas

[caption id="attachment_328614" align="aligncenter" width="640" caption="Hadiah juara satu Nangkring Cantik Paula Meliana"]

1413093178498461161
1413093178498461161
[/caption]

2. Voucher Kelas Make Up (senilai 750.000) dan kosmetik

[caption id="attachment_328615" align="aligncenter" width="600" caption="Nurul menyerahkan hadiah kepada Ibu Mercy"]

14130932081915444058
14130932081915444058
[/caption]

3. Voucher Kelas Make Up (senilai 750.000) dan Voucher Foto Keluarga

[caption id="attachment_328616" align="aligncenter" width="640" caption="Nisa juara tiga"]

14130932441436200833
14130932441436200833
[/caption]

Jangan berhenti berbagi yaaa terutama lewat tulisan yang dampaknya, yakin, akan luar biasa. Setelah ini, Kompasianer Perempuan akan punya banyak agenda ke depan. Bukan bermaksud mengkotakkan, tapi lebih kepada pemenuhan kebutuhan kaum perempuan yang butuh perhatian lebih untuk berbagai urusannya: pengasuhan anak, pengaturan keuangan keluarga, penampilan, kecantikan, dan lainnya.

Eh saya jadi muncul ide lagi, bagaimana kalau kita sebut komunitas Kompasianer Perempuan ini Ladiesiana? Setelah kelas make up, akan ada lagi kelas parenting, kelas perencanaan keuangan, kelas apa saja yang sesuai kebutuhan kaum hawa. Setuju kah?

Salam Beauty Balance!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun