Mohon tunggu...
Wardah Fajri
Wardah Fajri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Pengembara Penggerak Komunitas

Community Development -Founder/Creator- Social Media Strategist @wawaraji I www.wawaraji.com Bismillah. Menulis, berjejaring, mengharap berkah menjemput rejeki. Blogger yang menjajaki impian menulis buku sendiri, setelah sejak 2003 menjadi pewarta (media cetak&online), menulis apa saja tertarik dengan dunia perempuan, keluarga, pendidikan, kesehatan, film, musik, modest fashion/fashion muslim, lifestyle, kuliner dan wisata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bedanya Belajar Make Up-Hijab ala Mazaya

10 November 2014   00:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:13 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_334145" align="aligncenter" width="600" caption="Peserta Mazaya Bandung Hijab Workshop 2014/Kompasiana-Wawa"][/caption]

Cantik. Apa yang muncul di pikiran Anda kalau mendengar kata cantik? Kalau bagi saya, cantik itu muncul alami dari dalam diri ketika seorang perempuan merasa nyaman dengan dirinya. Sebagai bonusnya, makin cantik kalau perempuan tahu caranya merawat diri menjaga penampilannya.

Perempuan memang takkan pernah lepas dari urusan/ritual kecantikan untuk mempercantik dirinya. Asalkan niatnya lurus, tak ada salahnya juga kan kalau perempuan berhijab menjaga keindahan penampilan. Mulai dari penggunaan kosmetik hingga memilih kerudung, busana, yang tepat dan mewakili kepribadian muslimah.

Nah, agar bisa memilih penampilan yang tepat sehingga perempuan berhijab terlihat lebih indah, butuh pengetahuan. Rasanya, apa pun yang kita lakukan tanpa berbekal pengetahuan jadinya asal-asalan. Berdandan sekenanya bahkan berlebihan, berpenampilan tak sesuai kepribadian muslimah, berperilaku juga masih belum mencerminkan karakter Islami yang semestinya sih dimiliki perempuan yang memantapkan hatinya berhijab.

Mengajak muslimah lebih memaknai kecantikan luar dalam, saya rasa inilah pesan utama Mazaya Cosmetics setiap kali menggelar kelas make up, kelas hijab, fashion show, yang selalu satu paket dengan Tausyah dan beramal.

Kebetulan (eh enggak ada yang namanya kebetulan katanya ya?) Saya dipertemukan oleh mbak Erlisativani atau akrab disapa Erli sejak beberapa tahun silam. Saya mengikuti perjalanannya dari seorang Corporate Communication Manager di sebuah perusahaan kecantikan ternama menjadi General Manager di Mazaya Cosmetics. Dari sebelum mbak Erli berhijab hingga akhirnya memantapkan hati (bukan sekadar memutuskan berhijab karena bekerja di Mazaya looh), untuk berpenampilan Islami.

Beberapa kali saya bertemu mbak Erli dengan Mazaya-nya, saya selalu terkesima dengan konsep berbagi Rp 2.000 dari setiap produk Mazaya Cosmetics yang dibeli pelangannya. Setiap produk, setiap pembelian bukan pada periode tertentu bukan juga program CSR.

Konsep berbagi ini satu paket dengan konsep mempercantik diri luar dalam ala Mazaya. Sudah cantik, rajin beramal pula. Itu sederhananya.

Hal lainnya, sertifikasi halal yang dikantongi Mazaya Cosmetics. "Halal bukan sekadar sertifikasi untuk produknya tapi halal dari keseluruhan proses produksinya," kata Erli sewaktu peluncuran Mazaya di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Oke, beramal, kosmetik halal, lengkap sudah persyaratan sebuah produk yang utamanya menyasar kalangan muslimah. Kosmetika halal memang menjadi salah satu pertimbangan hijabers dalam memilih perangkat bersoleknya. Percuma saja cantik dengan make up kalau enggak halal, begitu lah sederhananya.

Sebenarnya sudah banyak kosmetika halal di Indonesia, namun konsep berbagi dari setiap produk yang dibeli, ini membawa nilai tersendiri. Setidaknya itulah yang juga membuat saya memilih Mazaya. Eits, ini bukan karena saya kenal mbak Erli atau KKN yaaa. Saya pribadi merasakan ada value yang saya dapatkan dari produk kecantikan ini. Meski terbilang baru, Mazaya punya ciri khas yang sangat sesuai dengan kebutuhan muslimah.

Di luar itu, Mazaya yang artinya keabadian, sama maknanya dengan kakak kandungnya Amaranthine, merupakan produk keluaran PT Immortal. Perusahaan kecantikan ini sudah berpengalaman memproduksi kosmetika berbasis farmasi. Selain aplikasi teknologi yang memberikan hasil riasan khas dan maksimal, bagi saya produk berbasis farmasi penting jadi pertimbangan. Artinya produk dibuat oleh ahli kulit yang tak sembarangan membuat formula.

Erli mengatakan, banyak dokter kulit yang memproduksi kosmetika di perusahaan tempatnya bekerja. Nah, Mazaya juga diproduksi di tempat yang sama hanya saja formulanya jelas berbeda, lebih ringan dan aman dipakai untuk keseharian tanpa perlu resep dokter kulit. Makin merasa aman lah saya memilih Mazaya.

Itu soal produk. Kalau soal cara Mazaya berpromosi, ada keseruan lain yang saya rasakan langsung. Pertama kali, saya ikuti kegiatannya sewaktu Mazaya mendukung peresmian toko Meccanism milik Zaskia Adya Mecca di bulan Ramadhan. Mazaya memilih Zaskia sebagai brand ambassador bersama dua perempuan berlatenta lainnya, fashion blogger Indah Nada Puspita, dan Sidah Mufidah.

Konsep bersinergi dan saling memberi manfaat juga saya rasakan betul dalam kerjasama ini. Mazaya yang dalam setiap kelas kecantikannya menghadirkan tutorial make up, hijab, fashion show, Tausyah, berdonasi, dan gerakan pemberdayaan perempuan lewat mandiri berwirausaha dengan konsep business opportunity, pada akhirnya menemukan "takdirnya" bersinergi dengan Meccanism.

Mazaya support Zaskia Mecca dan Meccanism, begitu pun Zaskia support Mazaya dengan mensponsori kegiatan fashion show Mazaya di setiap kelas make up-nya.

Jadi, perempuan yang ikut kelas make up Mazaya, dapat banyak ilmu sekaligus, mulai keterampilan dandan dengan panduan langsung dari make up artist/beauty consultant Mazaya, cara berhijab, inspirasi gaya penampilan muslimah, dan siraman rohani dari guru agama. Kalau berminat berdagang, Mazaya juga membuka ruang untuk menjadi reseller. Dan tak lupa, berdonasi dengan membelanjakan uang membeli produk atau membayar kelas make up.

Perempuan berhijab nyaman dengan kosmetika halal, bisa berdonasi, dapat ilmu berhijab, dan mendengarkan Tausyiah, bisa berdagang pula.

Ketertarikan pada konsep inilah yang kemudian mempertemukan saya kembali dengan mbak Erli untuk bersinergi. Kali ini, Mazaya yang menggelar kelas make up akbar di Trans Studio Bandung, membolehkan anggota komunitas Ladiesiana untuk merasakan sendiri pengalaman mempercantik diri ala Mazaya.

Ladiesiana Goes to Mazaya Bandung Hijab Workshop

Jumat, 31 Oktober, pagi-pagi sekali saya memboyong anak dan suami merangkap pengasuh untuk ikut serta ke Bandung, tepatnya ke Trans Studio Bandung.

Rupanya, wahana hiburan ini mengajak Mazaya lewat mbak Erli untuk menggelar sebuah kegiatan mengundang puluhan bahkan ratusan hijabers di Bandung. Mazaya Bandung Hijab Workshop with Zaskia Adya Mecca, itu judul acaranya.

[caption id="attachment_334157" align="aligncenter" width="600" caption="Isi perut sebelum cari ilmu (Dok. Wawa)"]

14155278071135755588
14155278071135755588
[/caption]

Empat Ladiesiana  (Tian Lustiana, Efi Fitriyyah, Mega Sari, Wawa), tak sabar ingin mendapatkan pengalaman berbeda ini. Apalagi sebelum kegiatan dimulai, ibu Walikota Bandung, Atalia Kamil hadir dan memberikan sambutannya dilanjutkan dengan penyerahan bingkisan dari Mazaya.

[caption id="attachment_334146" align="aligncenter" width="600" caption="Ibu Walikota Bandung, Atalia Kamil bersama Erlisativani dan Zaskia Adya Mecca (Dok. Wawa)"]

14155270572072790559
14155270572072790559
[/caption]

Saya mencatat, Atalia Kamil mengatakan cantik adalah bagaimana bisa merawat diri sendiri, membuka wawasan bagaimana menjadi cantik. Perkembangan hijab luar biasa, ekonomi kreatif di kota Bandung tumbuh pesat. Make up menjadi penting. Apresiasi luar biasa kepada Mazaya karena masyarakat membutuhkan kosmetika aman dan halal. Halal mutlak bagi muslim.

Kelas make up yang beda kami rasakan di ruang semi outdoor, dengan aneka wahana dan suara teriakan histeria pengunjung Trans Studio di sekelilingnya.

Meski begitu, sekitar 230 hijabers Bandung adem ayem menyimak sang make up artist, Didi, yang memandu kegiatan kelas make up dari panggung utama, panggung Maxima.

[caption id="attachment_334147" align="aligncenter" width="600" caption="Make up artist Mazaya, Didi (Dok. Wawa)"]

14155271591679849516
14155271591679849516
[/caption]

Banyak ilmu kecantikan praktis yang dekat dengan kebiasaan harian kala berdandan dari mas Didi. Sederhana saja, misal kalau membersihkan wajah perhatikan arahnya, harus ke atas bukan ke bawah. Sebaliknya, kalau aplikasi make up, foundation, pelembab, misalnya arahnya ke bawah. "Pakai blush on dulu yaa baru pakai bedak," lanjut Didi. Sayup-sayup saya mendengar beberapa peserta merespons, "Oooh begitu yaaa ternyata." Ada juga peserta yang dengan antengnya mengaplikasikan make up kit yang diberikan, mempercantik dirinya. Bahkan panduan dari Didi belum sampai pada tahapan aplikasi eye shadow misalnya, ada saja peserta yang sudah pada tahap finishing. Meski ada juga yang memanggil bantuan beauty consultant. Luar biasa antusiasmenya.

[caption id="attachment_334149" align="aligncenter" width="600" caption="(Dok. Wawa)"]

14155273201395582879
14155273201395582879
[/caption]

Peserta sibuk berdandan mengikuti arahan, saya sibuk memotret.Selain memerhatikan, booth Mazaya tak kunjung sepi pembeli lantaran diskon dan paket yang ditawarkan memang menggiurkan. Saya pun tergoda membeli lipgloss diskon 20 persen, lumayan menghemat.

Kelas make up rampung, hijabers pun terlihat makin segar. Acara berlanjut dengan tutorial hijab oleh tim Meccanism, tampil Tasya, kakak Zaskia memberi inspirasi berhijab. Saya tak menyimak karena mulai sibuk potret sana sini.

Belum selesai sampai disitu, talkshow seputar hijab bersama mbak Erli dan Zaskia juga tak kalah serunya. Simak deh catatan Ladiesiana, teteh Mega soal hijab dari kegiatan Mazaya di Bandung.

[caption id="attachment_334151" align="aligncenter" width="600" caption="Talkshow hijab (Dok. Wawa)"]

1415527412291774056
1415527412291774056
[/caption]

Fashion show tak kalah seru. Saya langsung maju ke depan, mendekati panggung berharap mendapat gambar lebih bagus. Saya pun bernostalgia, beberapa bulan lalu saya masih meliput fashion show desainer ternama termasuk busana muslim yang makin kreatif karyanya. Kali ini desainer ternama Irna Mutiara menampilkan koleksi 2014 berlabel Up2Date di panggung Maxima Trans Studio. Gaya tumpuk berpotongan panjang khas Up2Date memberikan inpirasi gaya busana muslimah masa kini. Tampil juga beberapa koleksi Meccanism dengan coat panjang yang menghadirkan kesan tampilan anggun namun tetap cerah khas gaya busana Zaskia Mecca.

[caption id="attachment_334152" align="aligncenter" width="600" caption="Koleksi 2014 Up2Date by Irna Mutiara (Dok.Wawa)"]

14155275761008268838
14155275761008268838
[/caption]

[caption id="attachment_334156" align="aligncenter" width="466" caption="Desainer Irna Mutiara/Koleksi busana Meccanism (Dok. Wawa)"]

14155277291655482072
14155277291655482072
[/caption]

Kegiatan pun ditutup dengan Tausyah. Lagi-lagi saya tidak menyimak karena harus berurusan dengan koordinasi kegiatan Ladiesiana. Maklum, sebagai penanggung jawab membawa tiga blogger Bandung, saya harus memastikan mereka mendapatkan informasi atau kebutuhan lainnya untuk bahan tulisan. Sementara Ladiesiana menyimak hingga acara selesai, saya wara-wiri koordinasi dengan ibu Erli.

Setelah sesi foto bersama, termasuk dengan Zaskia Mecca, kami pun berpencar menikmati wahana sesuai selera di Trans Studio Bandung.

[caption id="attachment_334153" align="aligncenter" width="600" caption="Ladiesiana foto bersama (Dok.Wawa)"]

14155276291389832149
14155276291389832149
[/caption]

[caption id="attachment_334155" align="aligncenter" width="600" caption="Ladiesiana bandung bersama Zaskia Mecca (Dok. Wawa)"]

14155276741753738295
14155276741753738295
[/caption]

Sungguh, pengalaman kelas make up yang berbeda. Cantik berhijab itu menyejukkan, saya menyimpulkan.

Artikel terkait:

Serunya Workshop Hijab

Mazaya Hijab Workshop

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun