Mohon tunggu...
Wardah Fajri
Wardah Fajri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Pengembara Penggerak Komunitas

Community Development -Founder/Creator- Social Media Strategist @wawaraji I www.wawaraji.com Bismillah. Menulis, berjejaring, mengharap berkah menjemput rejeki. Blogger yang menjajaki impian menulis buku sendiri, setelah sejak 2003 menjadi pewarta (media cetak&online), menulis apa saja tertarik dengan dunia perempuan, keluarga, pendidikan, kesehatan, film, musik, modest fashion/fashion muslim, lifestyle, kuliner dan wisata.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pesta Kuliner Melbourne, Agenda Penting Kalau Rencana Traveling ke Australia

6 Desember 2014   02:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:56 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14177836462112934177

Pada suatu akhir pekan di bulan Maret, festival ini juga akan mengumpulkan para chef ternama dari seluruh dunia untuk saling berbagi inspirasi, percakapan dan memori penciptaan rasa. Sebelum mengumumkan satu jadwal penuh, beberapa koki diatur untuk bertemu di Melbourne:Queen Victoria Market, yang merupakan kebanggaan serta warisan produk segar Melbourne akan menjadi tuan rumah dari Festival World's Longest Lunch yang didukung oleh Bank of Melbourne pada 27 Februari 2015. Satu meja panjang akan mengelilingi gudang bersejarah yang menyatukan 1.500 pengunjung untuk berpesta dengan tiga menu berbeda yang dipersembahkan oleh Peter Rowland Catering.

Seru sepertinya. Sampai di sini saya hanya bisa membayangkan saja.

Saya jadi ingat, perwakilan pariwisata (semacam dinas pariwisata barangkali kalau di Indonesia) menjelaskan sewaktu datang ke Jakarta, dalam festival ini turis, warga, berkumpul dalam satu kemeriahaan yang sama dan hangat, karena memang semua orang menikmati momen ini. Bagaimana tidak menikmati, semua orang bisa sekadar icip-icip hasil karya terbaik nama besar di dunia kuliner, makanan, dan anggur dari Melbourne.

Rangkaian acara ini bertempat di kawasan Victoria yang sudah sangat populer. Deretan restoran menyajikan kekhasan masing-masing yang siap dijelajah. Masing-masing pelaku kuliner menyiapkan kegiatan seru untuk traveler kuliner.

Jangan lupa ngopi kalau ke Melbourne karena yang saya dengar dan "telusuri" dari seorang narasumber yang lama tinggal di Melbourne, kota ini tempatnya ngopi dengan aneka sajian kopi dari berbagai negara. Jadi, bagi yang suka eksperimen, inilah waktunya.

Saya belum pernah ke Melbourne. Semua informasi ini hanya saya rangkum dari pertemuan dengan orang-orang Melbourne dan orang Indonesia yang pernah tinggal di Melbourne. Namun dari apa yang disampaikan "duta" Melbourne itu, cukup jelas terbayang di kepala saya bagaimana sebuah budaya masyarakat setempat yang terpelihara, dikelola dengan baik, kemudian menjadi daya tarik dan potensi wisata kuliner yang dengan bangga mereka promosikan ke berbagai negara.

Kapan ya Indonesia bisa punya festival kuliner yang khas dan populer hingga ke berbagai negara dan menjadi kebanggaan kita semua. Yang saya tahu, festival kuliner masih terpencar-pencar, belum bersatu. Sekali pun pernah ada di Jakarta, dan mengklaim sebagai event kuliner terbesar di Jakarta, saya datang kok rasanya sangat asing, belum menjadi bagian dari sebagian besar warganya. Malah hanya menjadi ajang kuliner untuk kalangan tertentu saja. Entah yaa, saya bisa saja salah.

Kapan juga ya saya ke Melbourne, membuktikan apakah yang digambarkan kepada saya lewat kata-kata (baca: Rilis) ini benar-benar seru mengasyikkan. Adakah kawan Kompasianer di Melbourne yang bisa menggambarkan sekaligus membuktikan langsung dari TKP keseruan ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun