Pengertian Perkembangan Moral dan Ruang Lingkupnya Perkembangan moral merupakan proses perkembangan yang dialami individu dalam memahami dan menerapkan konsep-konsep moral seperti kebenaran, keadilan, dan pertimbangan baik-buruk. Ruang lingkup perkembangan moral meliputi perkembangan kognitif, afektif, dan perilaku moral seseorang.
Perkembangan moral sangat penting bagi anak usia dini karena pada masa ini pondasi dan nilai-nilai moral yang diperoleh akan berpengaruh besar terhadap perilaku dan kepribadian anak di masa depan. Melalui perkembangan moral, anak belajar untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah, serta mengembangkan kemampuan untuk membuat keputusan etis dan bermoral.
Ruang lingkup perkembangan moral tidak hanya mencakup aspek kognitif seperti pemahaman tentang aturan dan konsep moral, tetapi juga melibatkan aspek afektif seperti empati, rasa bersalah, dan keinginan untuk berbuat baik. Selain itu, perkembangan moral juga tercermin dalam perilaku nyata anak sehari-hari, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap orang lain.
Teori Perkembangan Moral Menurut Jean PiagetÂ
Jean Piaget, seorang ahli perkembangan kognitif, mengajukan teori bahwa perkembangan moral anak berkembang seiring dengan perkembangan kognitifnya. Dalam teorinya, Piaget membagi perkembangan moral menjadi dua tahap:
1.Tahap Heteronomous Morality (usia 0-10 tahun) Anak menganggap aturan moral sebagai sesuatu yang bersifat keharusan dan tidak dapat diubah. Konsep benar dan salah bersifat absolut. Pada tahap ini, anak cenderung menilai tindakan baik atau buruk berdasarkan konsekuensi fisik yang ditimbulkannya, bukan dari niat di baliknya.
2.Tahap Autonomous Morality (usia 10 tahun ke atas) Anak mulai memahami bahwa aturan moral dapat berubah dan dipertimbangkan secara logis. Penilaian benar dan salah didasarkan pada niat dan konsekuensi. Anak juga mulai mempertimbangkan aspek-aspek situasional dalam penilaian moral.
Teori Perkembangan Moral Menurut Lawrence Kohlberg
Lawrence Kohlberg mengembangkan teori perkembangan moral yang terdiri dari tiga tingkatan utama dan enam tahap. Tahapan tersebut meliputi:
1.Tingkat Pra-Konvensional
*Tahap 1: Orientasi hukuman dan kepatuhan
*Tahap 2: Orientasi instrumental-relatif
2.Tingkat Konvensional
*Tahap 3: Orientasi kesepakatan antar pribadi
*Tahap 4: Orientasi hukum dan ketertiban
3.Tingkat Pasca-Konvensional
*Tahap 5: Orientasi kontrak sosial legalitas
*Tahap 6: Orientasi prinsip etika universal
Kohlberg berpendapat bahwa perkembangan moral seseorang bergerak dari tahap yang lebih rendah ke tahap yang lebih tinggi seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman hidup.
Teori Perkembangan Moral Menurut Albert BanduraÂ
Albert Bandura, seorang ahli teori belajar sosial, menekankan pentingnya pembelajaran melalui pengamatan dan peniruan (modeling). Dalam konteks perkembangan moral, anak belajar perilaku moral dengan mengamati dan meniru perilaku orang lain, terutama orang tua dan lingkungan terdekat. Bandura menyatakan bahwa anak-anak mengembangkan standar moral melalui instruksi langsung, modeling, dan reinforcement dari orang-orang di sekitarnya.
Peran Lingkungan dalam Perkembangan Moral Anak Usia Dini Lingkungan memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan moral anak usia dini. Orang tua, guru, dan lingkungan sosial merupakan model perilaku yang akan diamati dan ditiru oleh anak. Pola asuh orang tua, iklim sekolah, dan norma-norma yang berlaku dalam komunitas turut membentuk nilai-nilai moral anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan contoh perilaku yang baik dan konsisten dalam menerapkan aturan-aturan moral.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H