Mohon tunggu...
Humaniora

Begibung, Kebudayaan Adat Sasak Mempererat Tali Persaudaraan dan Kebersamaan

13 April 2016   05:58 Diperbarui: 13 April 2016   06:17 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ilustrasi: sasak.org"]

[/caption]Adat sasak merupakan salah satu dri sekian banyak adat di indonesia, tapi adat sasak memiliki banyak kebudayaang yang sampai sekarang ini masih dibudayakan dan dipertahankan walau sudah banyak cara modern yang di tawarkan. Begitulah kebudayaan di dunia terlalu banyak pengaruhnya dan terlalu menenggelamkan budaya asli daerah sendiri.

Di pulau lombok berbagai adat masih dilestarakin dan dibudayakan, adal lombok identik dengan adat sasak, adat sasak ini memililiki banyak sekali kebudayaan diantaranya dan salah satunya adalah kebudayaan BEGIBUNG.

Begibung adalam kebudayaan sasak diartikan sebagai makan bersama, makan bersama ini identik dengan makan dengan 1 piring besar, piring besar ini dinamakan “Nare”. Di nare tersebut disediakan makanan dalam porsi yang besar biasanya porsi tersebut diperuntukkan untuk 4-5 orang. Didalam kebudayaan begibung ini biasanya ada pada saat acara-acara besar tapi sekarang begibung bisa dilakukan tanpa harus menunggu acara-acara besar. Begibung bisa saja dilakukan di rumah maupun di rumah yang penting begibung tersebut identik dengan makan bersama dengan 1 piring, lauk pauk yang sama dan saling berbagi dengan yang lain.

Menurut saya Jika diamati seksama kebudayaan begibung ini memiliki makna yang sangat luas diantaranya kebersamaan yang terlihat, kebersamaan itu bisa dilihat dari 1 piring bersama. Bagaimana cara 4-5 orang tersebut bekerja sama dan adil dalam membagi sebuah makanan pada 1 nare tersebut. Belum lagi jika begibung tersebut diadakan pada saat acara-acara besar maknanya makin luas lagi seperti adanya silaturahmi yang terjalin, saling berkomunikasi, berbagi cerita dan pengalaman, dan saling menasehati satu sama lain.

Kebudayaan adat sasak begibung jika dikaitkan dengan pendidikan sangat bagus untuk anak karena mencerminkan nilai-nilai pancasila seperti nilai pada sila ke 3 yaitu persatuan indonesia yang tercermin dalam kebersamaan sebagai rakyat indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun