Kesehatan merupakan faktor penting dalam hidup, karena bisa dalam kondisi sehat merupakan dambaan setiap makhluk hidup agar bisa menjalani dan melaksanakan aktivitas sehari-hari. Definisi dari kesehatan itu sendiri adalah kondisi kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang lengkap dan bukan sekedar tidak adanya penyakit atau kelemahan. Jadi, sehat itu tidak selalu terfokus pada fisik seperti yang sudah kita ketahui seperti keadaan bugar atau sembuh dari sakit melainkan juga ada kesehatan mental. Sehat secara mental ini adalah keadaan ketika individu merasa sejahtera, baik secara psikologis, emosional, ataupun secara sosial. Orang yang sudah mencapai aktualisasi diri juga umumnya sehat secara mental. Jika kesehatan mental terganggu, kondisi fisik dan kualitas hidup juga bisa menurun. Juga ada yang namanya kesehatan sosial. Kesehatan sosial ini adalah kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain secara baik atau mampu berinteraksi dengan orang atau kelompok lain tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama, atau kepercayaan, status sosial, ekonomi, politik.
Terlebih dalam kondisi terdampak pandemi seperti sekarang ini, kesehatan menjadi poin penting yang harus diperhatikan. Pada awalnya banyak terjadi culture shock akibat datangnya wabah penyakit ini, namun dalam kurun waktu yang lama manusia sekarang sudah bisa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan situasi pandemi. Kesehatan sangat erat kaitannya dengan kesejahteraan, sebab ketika dalam kondisi sehat maka tubuh bisa melakukan aktivitas sehari-hari dan memaksimalkan pekerjaan agar mendapatkan hasil yang akan diraih secara maksimal.
Dalam tubuh terdapat kondisi sehat dan juga sakit. Dimana sehat sangat tergantung pada kondisi keseimbangan unsur-unsur yang ada dalam tubuh manusia jika keseimbangan tubuh terganggu akan mengakibatkan kondisi tubuh yang tidak sehat di mana akan menimbulkan penyakit yang dapat menghambat aktivitas hidup sehari-hari dan dapat mengakibatkan pikiran terganggu. Secara umum sakit merupakan suatu keadaan terhadap diri dan lingkungan yang tidak seimbang. dengan demikian jika seseorang tidak dapat menjaga keseimbangan diri dan lingkungannya atau organisme tubuh tidak berfungsi sebagaimana mestinya maka orang tersebut dapat dikatakan sakit.
Di situasi pandemi  covid-19 ini orang yang sakit atau yang terjangkit covid-19 akan merasakan berbagai gejala, dari gejala yang ringan hingga ke gejala yang serius. Secara umum gejalanya yaitu mengalami demam, batuk kering dan kelelahan. namun ada gejala lain yang kurang umum seperti kehilangan rasa atau bau, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot atau sendi berbagai jenis ruam kulit, mual atau muntah, diare dan menggigil. Sementara itu gejala serius covid 19 meliputi sesak nafas, kehilangan selera makan, kebingungan, nyeri atau tekanan di bagian dada, dan suhu tinggi diatas 38 derajat celcius.
Seperti yang sudah dijelaskan dari awal, tidak hanya berupa kesehatan fisik namun juga ada kesehatan mental dan sosial. Lalu bagaimana covid-19 berpengaruh kepada kesehatan mental dan sosial ? covid-19 telah mengubah seluruh tatanan masyarakat dan dalam menghadapi pandemi ini membutuhkan pemikiran yang jernih. Berbagai permasalahan yang terjadi karena covid 19 dinilai menjadi sumber stress baru bagi masyarakat. Adanya peraturan isolasi mandiri dan juga adanya pembatasan sosial membuat paradigma masyarakat menjadi ketakutan, kesepian hingga depresi. Hal ini terjadi di seluruh lapisan masyarakat seperti orang yang bekerja, pelajar atau mahasiswa, juga para lansia. Orang yang bekerja juga dilakukan perombakan sistem oleh tempat kerja di mana semua pekerjaan dialihkan menjadi work from home kemudian juga muncul banyak permasalahan PHK kepada pekerja akibat dampak dari covid-19 ini. Ini sangat memungkinkan masyarakat stress atau depresi memikirkan bagaimana kelanjutan hidupnya.
Sementara di sisi pelajar atau juga mahasiswa, selama pandemi covid 19 pembelajaran diadakan di rumah. hal ini membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri karena sudah terbiasa dengan kehidupan yang normal. banyak siswa yang mengeluh karena ke banyakan tugas dan permasalahan lain seperti terkendala jaringan yang dapat menghambat proses pembelajaran secara daring ini. Hal ini juga berpengaruh terhadap kesehatan mental karena dalam usia seperti remaja dan mahasiswa sedang mengalami yang namanya pergolakan emosi. Emosi yang berlebihan akibatnya pikiran tidak stabil dan dapat menimbulkan stres pula. Lalu disisi lansia dapat menimbulkan kekhawatiran sebab di usia lansia banyak memilih atau menderita penyakit bawaan adakah di rumah sakit yang penyakit bawaan tersebut di sangkut pautkan dengan covid-19. hal ini menimbulkan kecemasan bisa berakibat fatal jika penyakit bawaan tersebut tidak dilakukan tindakan segera.
Lalu dampak covid 19 terhadap kesehatan sosial sangat kentara kepada pemberlakuan sistem pembatasan sosial seperti adanya isolasi mandiri. Hari ini dapat menyebabkan interaksi sosial yang biasanya terjadi akan terhambat. Juga terdapat culture shock terhadap kebiasaan kebiasaan yang harus diterapkan selama covid-19 yaitu seperti memakai masker dan rutin mencuci tangan. Mulanya kebiasaan tersebut jarang dilakukan sebelum adanya pandemi, namun merupakan suatu hal yang wajib agar terlindung dari covid 19.
Dan adakah cara yang efektif untuk menjaga kesehatan di era pandemi ini? karena setiap masalah pasti ada jalan tengah makan di situasi ini pula terdapat hal yang bisa dilakukan untuk mencegah dan menjaga kesehatan di masa sekarang. Pemerintah telah mencanangkan vaksinasi bagi seluruh Indonesia secara gratis. Hal ini merupakan sebuah terobosan besar yang dilakukan pemerintah untuk membangun herd imunity di kalangan masyarakat sebagai bentuk usaha dalam menghilangkan covid-19. Nah tentunya selain dari pemerintah, peran masing-masing individu sangat berpengaruh upaya melenyapkan covid-19 ini. Â Seperti halnya dengan mematuhi protokol kesehatan serta melakukan vaksinasi yang sudah disediakan oleh pemerintah. jadi pemerintah dan masyarakat harus bergotong-royong dalam penyuksesan dalam menghilangkan covid 19 ini.
Kesehatan merupakan salah satu indikasi kesejahteraan itu terjadi. Kesejahteraan tidak berpengaruh pada pemilihan makanan dan pemberiannya namun tergantung bagaimana individu menjaga pola hidup sehat.
Jadi karena kesehatan merupakan faktor utama dalam keberlangsungan hidup maka setiap individu harus bertanggung jawab atas dirinya untuk memelihara kesehatan agar keberlangsungan hidup berjalan dengan lancar. Terutama pada situasi pandemi seperti sekarang ini, setiap individu pada seluruh lapisan masyarakat diharapkan dapat mematuhi protokol kesehatan sehingga dapat mencegah penyebaran covid-19 serta dapat mengikuti prosedur dari pemerintah yaitu vaksinasi sebagai bentuk upaya membangun heard  immunity di kalangan masyarakat.
[Abriyani][IP][2011][Hubungan antara tingkat kesejahteraan keluarga dengan status gizi balita di Dusun Argomulyo Sedayu Bantul Yogyakarta]Skripsi[Yogyakarta][Pendidikan Non-Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta]
[Warda Hamida//210810201027//Kelompok 10]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H