Mohon tunggu...
Wara
Wara Mohon Tunggu... Guru - Love God, Love Myself, Love Others

Seseorang yang suka membaca, travel dan pengalaman baru

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yuk, Mengenal Virus Lebih Dekat

13 Juni 2020   11:13 Diperbarui: 13 Juni 2020   11:12 1457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemic Covid 19 telah berlangsung sekian lama dan menimbulkan perubahan drastic disetiap sektor kehidupan.  Perubahan yang terjadi sekarang, adalah hidup  new normal dengan keberadaan Covid 19   yang disertai protokoler Kesehatan. Prtokoler Kesehatan yang juga sudah digaungkan sejak pandemi ini mulai.  Ptorkoler tersebut diharapkan dapat mencegah penyebaran atau menghentikan penyebaran Covid 19. 

Mencuci tangan  dengan air dan sabun atau hand sanitizer, memakai masker jika keluar rumah, menjaga jarak, menjauhi keramaian, berjemur saat pagi hari.  Sejak awal diterapkan memang membantu penyebaran Covid 19 secara signifikan. Akan tetapi, ada ada hal yang menggelitik atau mengganjal ketika akhirnya muncul pemahaman seperti berjemur dapat mematikan virus, hand sanitizer  dan sabun dapat membunuh virus,   Mengapa itu menggelitik? Mengapa itu mengganjal?  Mari kita kenal virus lebih dekat :

Sejarah Virus

  • Virus berasal dari Bahasa Yunani venom yang berarti racun.
  • Tahun 1883 ilmuwan Jerman bernama Adolf Mayer menemukan penyakit yang menyebabkan bercak-bercak pada daun tembakau dan menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
  • Tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik.
  • Tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menyimpulakn patogen mosaik tembakau bukan bakteri, melainkan partikel yang jauh lebih kecil dan lebih sederhana daripada bakteri. Ia menyebutnya sebagai virus lolos saring (filterable virus).
  • Tahun 1935, seorang ilmuwan Amerika, Wendell Meredith Stanley berhasil mengkristalkan partiker penginfeksi tanaman tembakau tersebut, yang kemudian dikenal dengan nama Tobbaco Mosaic Virus (TMV).

Ciri -- ciri Virus

Menurut Campbell , 2010 , ciri -- ciri virus adalah :

  • Aseluler (tidak mempunyai sel) sehinga tidak ada metabolisme seperti bernapas, ekskresi  dsb
  • Berukuran sangat kecil sekitar 20-300 nanometer (nm).  1 nm=1/1000 mikrometer dan 1/1.000.000 milimeter
  •  Dapat dikristalkan (sebagai benda tak hidup).
  •  Dalam tubuh virus terkandung salah satu asam nukleat, DNA atau RNA saja.
  • Tidak dapat memperbanyak diri tanpa sel inang, karena virus bersifat parasit obligat yang menggunakan DNA  inang untuk memperbanyak diri.

Struktur tubuh virus

Virus berbentuk batang, bulat, oval, filamen(benang), polihedral, dan berbentuk seperti huruf T. Cangkang protein yang menyelubungi genom virus disebut kapsid. Bentuk kapsid tergantung pada bentuk dari virus. Kapsid tersusuan atas banyak sub-unit protein yang disebut kapsomer

 Mengetahui bahwa virus aseluler bahkan dapat dikristalkan maka virus  tidak akan mati hanya dengan sabun ,  sanitizer atau disinfektan. Karena tiga hal tersebut hanya dapat membunuh makhluk hidup (bersel)  dalam hal ini mikroorganisme seperti bakteri dan jamur .  Sabun, sanitizer (mengandung alcohol), disinfektan (mengandung bahan kimia) akan merusak sel  mikroorganisme  dan dengan sendirinya sel rusak maka tidak bisa melangsungkan kehidupan dan mati. 

Menjaga jarak, menjauhi keramaian, memakai masker agar virus tidak pindah dari  manusia satu  ke manusia yang lain karena virus sendiri membutuhkan inang untuk hidup, jadi selama tidak bersentuhan dengan tubuh manusia virus tidak akan memperbanyak diri.

Dua hal yang dapat mematikan virus yaitu anti virus dan sistem kekebalan tubuh manusia.  Sistem kekebalan tubuh manusia diciptkan Tuhan sebagai perisai untuk kelangsungan hidup manusia. Setiap hari, kita terpapar bakteri, virus,  mikroorganisme lain yang dapat menyebabkan sakit  atau mudahnya disebut kuman. Setiap hari pula sistem kekebalan tubuh manusia berperang melawan kuman. Apabila sistem kkebalan tubuh seseorang kuat maka kuman tidak akan menyebabkan sakit.  Maka dari itu ada istilah OTG (Orang Tanpa Gejala) yang  membawa virus tetapi tidak sakit., ini karena kekebalan tubuh seseorang tersebut kuat.

Cuci tangan dengan air dan sabun, hand sanitizer, penyemprotan disinfektan  adalah upaya untuk menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan. Kebersihan tubuh dan lingkungan akan mengurangi kuman yang menyerang  tubuh manusia. Kurangnya  kuman maka sistem kekebalan tubuh dapat lebih siap jika ada serangan baru. Penelitian menunjukkan, udara yang terkontaminasi menekan kinerja sel T yang merupakan komponen sistem imun paling penting. Menurut Frances Goulart, penulis buku Super Immunity Foods, memasang pemurni udara di rumah dapat membantu menjadikan udara terbebas dari mikroba penyebab penyakit, paling tidak di dalam ruangan.

Berjemur di bawah sinar matahari pagi bermanfaat untuk mengkatifkan vitamin D di dalam tubuh. Vitamin D yang berfungsi akan membuat tubuh menjadi sehat dan kuat. Dengan demikian sistemkekbalan tubuh juga kuat dan akhirnya jika ada serangan virus tubuh siap menangkal virus tersebut.  

Orang yang rentan Covid 19  adalah  orang lanjut usia, ibu hamil, anak -anak dan orang yang memiliki penyakit berat. Ini juga berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Orang lanjut usia   memiliki regenerasi sel  tubuh lambat  sehingga sel kekebalan tubuh juga lambat regenerasi sehingga rentan terhadap serangan virus baru. Ibu hamil memiliki kondisi tubuh yang tidak stabil karena perubhan fisik dan hormone, sehingga kekebalan tubuhnya juga tidak stabil demikina juga anak -- anak masih dalam fase perkembangan jadi sistem kekebalan tubuh belum sekuta orang dewasa. 

Orang dengan penyakit berat misal DM memiliki bagian tubuh yang sakit sehingga kekebalan tubuh juga akan berfokus untuk membantu penyembuhan bagain yang sakit tersebut sehngga ada serangan virus baru akan rentan.

Terdapat Penderita yang sembuh dari covid 19 padahal tidak  ada anti virus Covid 19. Menurut beberapa kesaksian mereka diberi makanan bergizi, vitamin dan obat untuk gejala yang terjadi. Tentu saja treatment yang diberikan sekali lagi untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh penderita .

Dengan demikian jelas  bahwa berjemur dapat mematikan virus, hand sanitizer dan sabun dapat membunuh virus pemahaman kurang tepat ketika mengetahui bagaimana virus yang sebenarnya

 Tetap ikuti anjuran pemerintah, hidup sehat dengan menciptakan lingkungan yang bersih, dan satu lagi yang penting juga dilakukan , jangan stress  karena stress menurunkan sistem kekbalan tubuh. Tetap berdoa dan berserah.

Tetap sehat, tetap aman .....

Referensi :

Buku Biologi Campbell , 2010

Buku Super Immunty Food, Francis Goulart

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun