Pihak Prabowo mengarah ke penganiayaan, sedangkan pihak Polri-Tompi lebih mengarah ke operasi plastic wajah. Kronologi dan kebenaran lebih condong ke versi Polri-Tompi.
Pertanyaannya, Ada apa antara Prabowo dan Ratna Sarumpaet? Ada kemungkinan dua hal yaitu :
- Prabowo Dibohongi Ratna Sarumpaet
Apakah Ratna Sarumpaet bersama-sama Fadli Zon dan kawan-kawan (Tim sukses Prabowo) telah berbohong kepada Prabowo soal wajah lebam karena penganiayaan? Jika benar, maka betapa mudahnya Prabowo dibohongi oleh seorang perempuan 70 tahun, nenek lanjut usia yang mestinya dihabiskan untuk kumpul keluarga bermain bersama cucu-cucu yang imut-imut.
Sebagai Juru kampanye Nasional Capres Prabowo-Sandi, Ratna Sarumpaet wajib diberi sanksi berat oleh Prabowo karena telah berbohong kepada orang yang sekelas Capres, calon pemimpin Indonesia.
Sanksi apa yang layak diberikan Prabowo ke Ratna Sarumpaet adalah sanksi berat buat Ratna Sarumpaet dilarang mencalonkan diri sebagai Ibu Negara pendamping sang Capres seumur hidup.
Sedangkan fadli Zon dan kawan-kawan diangkat sebagai Kasim Istana, jabatan baru setara jabatan menteri jika Prabowo terpilih.
- Prabowo Sekongkol Bohong
Peristiwa wajah lebam akibat penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet bisa dijadikan alat politik untuk menyerang lawan politik terutama petahana Joko Widodo yang sedang menjabat sebagai presiden Republik Indonesia.
Terbukti, pihak Prabowo dan Timses berupaya menggiring kasus Ratna Sarumpaet keranah politik seperti yang terlihat di gambar dibawah:
Apakah Ratna Sarumpaet telah berbohong kepada Prabowo soal penganiayaannya?
Namun fakta penganiayaan Ratna Sarumpaet terbantahkan pihak Polri yang mengarah ke TKP, akibat wajah lebam efek dari operasi wajah yang dilakukannya.