Jiwanya selalu menyangkal dengan akrobat mangkir setiap panggilan aparat hukum untuk suatu alasan yang tidak jelas dengan ciri khas Yahudi yang suka ngeles.
Raganya selalu berontak dengan sembunyi dari kenyataan seperti yang dipertontonkan dengan alasan umroh dan diduga ada di Malaysia untuk melanjutkan disertasi kuliahnya.
Sampai kapan akan bertahan seperti ini? Sampai ada pihak yang memberi jaminan jiwa dan raganya riang gembira, sejahtera, aman, tentram, selamat lancar makmur sentosa.
Perjuang besar yang dilakukan tidak sia-sia, lawanya harus gagal karena sentiment primordial dan masuk bui, namun tidak sebanding atas perjuangannya yang harus menanggung akibat dari perbuatannya.
Tidak cukup hanya ucapan terima kasih yang pernah disampaikan sang pemilik partai Gerindra tetapi berilah jaminan atas kerja keras yang berhasil diperjuangkannya.
Kasus pelecehan Lambang Negara sebagai tersangka dan dugaan Chat mesum sedang menanti pertolongan teman sejawat, teman setia, teman dadakan satu misi seperti Anies-Sandi pasangan Cagub DKI Jakarta terpilih sebagai penjamin untuk menyelamatkan masa depan sang imam besar.
Apa daya, mungkinkah kemenangan Anies-Sandi mampu mengobati ‘Frustasi’ sang imam besar yang sedang tertimpa musibah berbagai macam persoalan hukum dan ucapan-ucapannya yang telah dihakimi ayat-ayat diatas?  Anies-Sandi bisa hadir untuk menjawab keraguan bahwa mampu mengobati frustasi sang imam besar yang terbiasa mangkir dan terakhir mengumpat ke negeri seberang.
Obatilah dia! jangan hanya memberi reward berupa keliling dunia sebagai imbalan atas perjuangan sang imam besar yang telah mengorbankan waktu, tenaga, pikiran hingga akhirnya tersangkut proses hukum, tetapi berilah obat yang bisa menghilangkan rasa frustasi seperti kartu Jakarta Jomblo anti mesum agar tidak terjadi lagi ada dugaan kisah chat mesum yang lain.
Salam Anti Frustasi…