"Rakyat juga bosan dengan fitnah-fitnah, apalagi fitnah yang pakai isu SARA. Berhentilah memfitnah pakai isu SARA," kata Anies, usai kampanye di Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (5/4/2017).
"Makanya kami merasa, sudahlah jangan fitnah-fitnah lagi. Cukup kampanye positif," tutur Anies. (Sumber)
Siapa sebenarnya yang melakukan kampanye dan fitnah pakai isu SARA?
Bisa dilihat bukti-bukti yang dilakukan para pendukung dan simpatisan pasangan Cagub mana yang begitu sadis menjual agama untuk kepentingan politik dibawah:
Isu foto diatas berhasil dilakukan dengan bukti kejadian beberapa warga yang sudah wafat di tolak oleh rumah ibadah setempat karena mendukung Ahok-Djarot. (Sumber)
Dari foto-foto yang ditampilkan diatas membuktikan pernyataan Anies sebagai bentuk “Retorika” pemutar balik fakta isu SARA yang merasa didzolimi.
Setelah berhasil dan terpilih, balasan apa yang akan diterima para pendukungnya?
Kita tidak akan melihat lagi Gubernur DKI Jakarta yang datang pagi-pagi untuk menyampaikan keluh kesahnya seperti gambar dibawah:
Foto…
Kita akan melihat warga DKI Jakarta dari kalangan tertentu mendatangi Gubernurnya dengan antri mendapat jatah fee atas jerih payah yang telah diperjuangkan dan sekaligus mungkin membagi-bagi kue proyek untuk menghidupkan Ormas yang sudah kolap:
foto
Sudahlah! Pernyataanmu jangan berlagak “Lempar batu sembunyi tangan”,karena hampir 90 persen warga DKI Jakarta sudah tahu siapa Cagub yang suka ngeles beretorika dan Cagub yang sudah bekerja nyata.
Salam Ngeless…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H