Mohon tunggu...
Wara Katumba
Wara Katumba Mohon Tunggu... independen -

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perbandingan Untung-Rugi Program Rumah Susun Ahok-Djarot dan Rumah DP Nol Rupiah Anies-Sandi

26 Maret 2017   11:08 Diperbarui: 26 Maret 2017   19:00 2539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: republika.co.di/tempat kumuh, liputan6.com/rusun - eited by wara katumba

Sebenarnya, DP Nol Rupiah tidak mempengaruhi nilai cicilan yang ingin diterapkan Anies-Sandi, hanya bahasa Lips servis yang ditonjolkan untuk memikat warga.

Seandainya diterapkan DP Nol Rupiah maka ada beberapa kerugian yang diterapkan Anies-Sandi jika dibandingkan dengan Rusun yang diterapkan Ahok-Djarot adalah :

Anies-Sandi, Pengeluaran per bulan sebesar Rp 1 juta selama 25 tahun jumlah total Rp 300 juta dengan catatan rumah jadi hak milik namun jika ada kerusakkan / aus karena usia jadi tanggung jawab pemilik akhirnya akan mengeluarkan biaya lagi.

Jika terjadi bisa dibayangkan, cicilan lunas tapi rumah justru sudah rusak karena kita tidak bisa menentukan kualitas bahan bangunan karena bagian tanggung jawab pengembang.

Sementara, Fasilitas-fasilitas gratis dipertanyakan karena rumah yang diwujudkan tidak jelas, apakah ditentukan Anies-Sandi dalam bentuk kompleks/rusun atau calon pemilik rumah menentukan lokasi tempat.

Jika lokasi tempat tinggal warga terpisah dengan warga yang lain tidak dimungkinkan fasilitas gratis akan terpenuhi kecuali warga ditempatkan dalam satu tempat dengan jumlah warga yang banyak seperti rusun.

Ahok-Djarot,Pengeluaran per bulan sebesar Rp 450 ribu selama hidupnya 25 tahun jumlah total Rp 135 juta dengan catatan rusun bisa ditinggal turun-temurun, tidak ada bedanya seperti rumah milik sendiri dan jika ada kerusakkan / aus karena usia jadi tanggung jawab Pemprov sehingga warga tidak perlu memikirkan rumah apakah kondisinya mulai rusak atau rusak parah dimakan usia dan tentu fasilitas-fasilitas gratis lengkap terpenuhi serta beberapa jaminan ditanggung Pemprov DKI.

Perbandingan dari angka Rp 300 juta “Rumah Anies-Sandi” dengan Rp 135 juta “Rumah Ahok-Djarot” dalam kurun waktu yang sama-sama 25 tahun mencapai selisih Rp 165 juta, selisih angka yang terpaut jauh melebihi separuh.

Program rumah sama-sama menawarkan hunian seumur hidup namun nilai setorannya yang berbeda jauh.

Jadi, Melihat selisih angka yang cukup mencolok maka program rumah dari dua pasangan Cagub mana yang masuk akal dan realistis dari segi untung-rugi?

Pada akhirnya, program-program yang ditawarkan Anies-Sandi yang belum jelas merasa dicontek oleh pihak Ahok-Djarot dari mulai Rumah DP Nol Rupiah, pasukan warna-warni, Kartu Jakarta Lansia hingga OK-Otrip, program dengan kata-kata yang asing dan bombastis harus dikaji ulang karena isinya seperti asap yang menyengat mata dan hidung sehingga sulit bisa dimengerti dan membingungkan apalagi ingin menyamai program Ahok-Djarot yang sudah berjalan.

Salam DP/Dewi Persik…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun