Misalkan anggota FPI melakukan pencoblosan pada gambar Djarot saja sebagai bentuk menhindar dari Ahok, karena bagaimanapun juga posisi pemimpin DKI Jakarta sesungguhnya ada dua yaitu Ahok dan Djarot.
Jadi, dari sisi agama FPI memandang Djarot sebagai bagian agama tersebut.
Namun melihat beberapa kejadian yang dialami Djarot beberapa waktu terakhir tidak beda jauh nasibnya seperti Ahok. Berbagai peristiwa harus diterimanya seperti penolakkan saat kampanye dibeberapa tempat dan terakhir pengusiran atas kehadirannya di Masjid At-Tin dalam acara Haul almarhum Soeharto dan Supersemar.
Efek dari asal bukan Ahok, siapapun terkena imbas tak terkecuali bagi sesama muslim yang mendukung Ahok.
Jangan berharap terlalu banyak karena suara FPI di DKI Jakarta tidak signifikan, yang pasti lebih banyak suara yang keluar dari mulutnya. Begitupun sebaliknya, kedua belah pihak tidak akan bisa saling memiliki.
Mendukung Anies-Sandi
Melihat hasil TPS 17 di markas FPI yang mengunggulkan Anies-Sandi dibandingkan Agus-Sylvi memberi pesan kuat bahwa dari awal Rizieq FPI cs sudah mendukung Anies-Sandi dengan gerakkan sunyi-senyap.
Tentu dengan tersingkirnya Agus-Sylvi akan menguntungkan Anies-Sandi dengan melihat posisi Rizieq FPI cs sekarang, Anies-Sandi tidak menghiraukan lagi posisi FPI apakah mendukung atau tidak.
Secara otomatis FPI tetap “Asal Bukan Ahok” akan memilih Anies-Sandi, disini letak dilema FPI tidak bisa jual mahal ke Anies-Sandi dengan melakukan penawaran politik “wanipiro” karena sudah tidak ada pilihan lain, beda dengan putaran pertama ada pasangan Agus-Sylvi bisa melakukan manuver politik “dagang sapi”.
Anies-Sandi cukup duduk manis melihat akrobatik FPI, keinginan FPI akan diabaikan Anies-Sandi apalagi berkaitan dengan ongkos politik, terutama Sandi yang banyak menggelontorkan dana kemungkinan sambil bergumam “Kami sudah kehabisan modal untuk putaran kedua, jangan minta-minta lagi”.
Seperti yang tersirat dalam pertemuan dengan Prabowo beberapa waktu lalu dengan mengatakan "Target belum dihitung tapi saya lempar konsepnya. Belum ada (uang dari kantong Prabowo) kalau ada Alhamdulillah," memberi pesan bahwa kalian jangan minta-minta karena kami (Anies-Sandi) kehabisan. (Sumber)