Mohon tunggu...
Wara Katumba
Wara Katumba Mohon Tunggu... independen -

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cagub Anies Baswedan Suka Tebar Program Bo'ong-Bo'ongan?

10 Maret 2017   13:49 Diperbarui: 11 Maret 2017   02:00 1407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terinspirasi dari judul “Warga Keturunan Tionghoa Kembali "Berulah"? yang menggiring kearah identitas etnis seseorang yang sempat penulis pertanyakan karena ada unsure konotasi negative dengan kata “Berulah”, seolah-olah warga keturunan itu bagian dari suka bikin ulah. Namun tidak ada respon dari ademimin. Artinya,  judul tersebut tidak ada masalah, mungkin karena jumlah pembacanya hanya sekitar dibawah 200 an.

Oleh karena itu, tidak ada alasan dari judul yang penulis sembahkan diatas kemudian dijadikan  satu persoalan untuk diobok-obok.

By The Way, Program apa yang dianggap “bo’ong-bo’ongan” dari calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta Anies Baswedan? Yaitu Program DP 0 (Nol).

Pertama, Anies sebagai Cagub keturunan Arab yang serumpun dengan Rizieq FPI menawarkan program rumah DP Nol Persen saat debat ke tiga yang dilaksanakan KPU DKI Jakarta beberapa waktu lalu dikritik habis karena tidak jelas dan tidak masuk akal kemudian diralat menjadi DP Nol Rupiah.

Padahal, Nol Persen dan Nol Rupiah sesungguhnya sama dalam dunia matematika hanya cara proses yang berbeda namun hasil akhirnya sama saja.

Contoh bagaimana kita mengubah angka dalam bentuk persen, pecahan, decimal, binary dan lain-lain dalam dunia matematika pada hasil akhirnya sama.

Ini yang dilakukan Anies dengan program rumah DP Nol yang dimanfaatkannya dengan bumbu retorika “Nol Persen” menjadi “Nol Rupiah”.

Kita terjebak dalam permainan kata-kata yang disuguhi Anies, penggunaan Persen umum dimulai dari nol, nol koma hingga 100 persen, sedangkan Rupiah dimulai dari angka1sampai dengan tak terhingga.

Rupiah pada umumnya digunakan karena ada angkanya, apakah kita pernah mendengar 0,7 Rupiah? Apakah saat kita tidak mengantongi uang yang biasanya kita selalu mengatakan “Saya tidak punya uang” kemudian kita sebut “dikantong saya punya nol rupiah”?

Yang dimaksud Anies “Rumah DP Nol Rupiah” pada umumnya menggunakan bahasa “Rumah Tanpa DP”.

Dunia property selalu menggunakan bahasa “Rumah Tanpa DP”, kita tidak pernah menjumpai bahasa “Rumah DP Nol Rupiah”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun