Kalimat “Anak Tuhan” bisa diumpamakan dengan bahasa sehari-hari yang sering dijumpai masyarakat Indonesia, contoh :
Anak Medan, Anak Kalimantan, Anak Papua, Anak Sumatera, Anak Sulawesi, Anak jalanan, Anak Punk, Anak Band, Anak Indonesia, Anak Ahok, Anak Rizieq dan lain-lain.
Andai ada dua orang berinteraksi :
A: Siapa kamu?
B: Anak Punk
A: …Anak Punk, Kalau Punk beranak, bidannya siapa?
Apakah si A tidak melecehkan si B? Padahal si A tahu “Punk” tidak mungkin beranak.
Begitupun kalimat umum diucapkan “...Anak Indonesia, kalau Indonesia beranak, bidannya siapa?”.
Atau,
“...Anak Rizieq, kalau Rizieq beranak, bidannya siapa?”.
Atau,